DAFTAR BERITA

Jumat, 03 April 2015

Mahasiswa Paluta Minta DPRD Menjalankan Fungsinya


INFO TABAGSEL.com-Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Padang Lawas Utara (PMP Paluta) melakukan aksi unjukrasa di halaman kantor DPRD Paluta, Kamis (2/4). Dalam orasinya PMP Paluta meminta kepada DPRD menjalankan fungsinya sebagai wakil rakyat.

“Kami meminta kepada DPRD melaksanakan fungsinya secara serius dengan mementingkan kepentingan masyarakat, bukan mementingkan kekuasaan dan menghentikan aktifitas perusahaan yang tidak memikirkan kesejahteraan rakyat,” kata Koordinator Aksi Hendran Sutan rambe saat berorasi di depan Gedung DPRD Paluta.

Massa juga meminta agar DPRD yang diketuai Mukhlis Harahap SHI mampu membuat perda tentang CSR atau tanggung jawab sosial perusahaan di Kabupaten Paluta.

“Ketua DPRD Paluta diminta memanggil Dirut PT Sinar Lika Portibi Jaya Plantation supaya secepatnya merealisasikan CSR dan kebun plasma,” lanjutnya. Selain itu, massa juga meminta kepada para anggota DPRD Paluta untuk memperhatikan upaya peningkatan kesejahteraan rakyat .

Hasil pantauan, massa ketika itu diberikan kesempatan untuk menyampaikan aspirasi di gedung dewan. Namun massa enggan masuk ke gedung dewan dan tetap memilih bertahan di gerbang gedung dan meminta anggota dewan menjumpai mereka.

Hingga pada akhirnya massa membakar replika keranda mayat karena menilai hati nurani anggota dewan sudah mati dan sudah tidak peduli lagi dengan kesejahteraan rakyat. “Telah mati hati nurani wakil rakyat kita, rakyat menyesal telah memilih kalian. Hidup mahasiswa, hidup rakyat,” teriak massa.

Selang beberapa menit, anggota DPRD Ir Tua Rohot Siregar, Gentha Ibnu Aslantua Harahap, Khairul Yusri Harahap dan Rosman Siregar SP menerima aspirasi dari elemen mahasiswa itu. Para wakil rakyat ini pun berjanji akan mengawasi dan menyahuti aspirasi dari massa.

“Kita akan terima masukan dari para mahasiswa dan akan dibahas di DPRD,” jelas Tua Rohot.
Aksi unjuk rasa itu mendapat pengawalan ketat dari pihak kepolisian dan Satpol PP Paluta. Setelah menyampaikan aspirasinya, PMP lalu membubarkan diri secara tertib. (MS)