INFO TABAGSEL.com-Warga Desa Huta Godang Muda, Mandailing Natal, Sumatera Utara, melakukan aksi demonstrasi menolak aktivitas perusahaan tambang emas PT Sorikmas Mining, Kamis (10/10). Warga menolak aktivitas penambangan tersebut karena diyakini tidak memberikan kesejahteraan.
“Penolakan masyarakat atas keberadaan PT Sorikmas Mining sangat beralasan. Mengingat hutan yang digunakan masyarakat sebagai sumber penghidupan terancam rusak akibat aktivitas pertambangan,” tutur Emergency Response Jaringan Advokasi Tambang (Jatam), Ki Bagus Hadi Kusuma, di Jakarta, Jumat (11/10).
PT Sorikmas telah melakukan eksplorasi sejak 2008. Namun, aktivitas perusahaan tersebut sempat terhenti karena masalah tumpang tindih status lahan dengan kawasan Taman Nasional Batang Gadis. Kini, meskipun maslah tumpang tindih wilayah konsesi perusahaan yang sahamnya dikuasai Sihayo Gold (75%) dan Antam (25%) masih belum selesai, aktivitas pertambangan kembali dilanjutkan.
“Warga protes karena jalan yang digunakan adalah jalan desa mereka,” jelas Bagus.
Sebelumnya, menurut catatan Jatam, aksi demonstrasi warga menolak keberadaan PT Sorikmas telah dilakukan beberapa kali. Setidaknya demonstrasi besar terjadi pada bulan Mei 2010, Mei 2011, dan Maret 2012. Bahkan, dalam demonstrasi yang dilakukan warga pada tahun 2012, ada enam warga mengalami luka dan satu orang tertembak oleh aparat.
“Warga selalu dihadapkan dengan aparat. Bahkan beberapa warga dijadikan target operasi oleh polisi. Meskipun wilayah tambang memang merupakan objek vital, tidak seharusnya aparat negara berhadapan vis a vis dengan masyarakat dan membela perusahaan,” tandas Bagus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar