INFO TABAGSEL.com-Sebanyak 51 Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menyatakan siap menjalin kerja sama dengan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) untuk memberikan bantuan pembiayaan kepada 217 orang atlet nasional guna meningkatkan prestasi olahraga di tingkat internasional.

Penandatangan Perjanjian Kerjasama antara KONI dengan BUMN dilakukan di Kantor Kementerian BUMN, Senin, yang disaksikan Staf Ahli Kementerian BUMN Bagus Sumbogo, Ketua Umum KONI Pusat Tono Suratman, dan sejumlah Direktur Utama BUMN.

Pada kerja sama itu, BUMN yang sudah menyatakan siap memberikan pembiayaan akan mengalokasikan dana sebesar Rp7,5 juta per bulan kepada setiap atlet, selama tiga tahun atau hingga September 2016.

Ketua Umum KONI, Tono Suratman mengatakan melalui kerja sama ini diharapkan dapat meningkatkan prestasi di tingkat internasional.

Ia menjelaskan, pendanaan tersebut diberikan kepada atlet Indonesia yang masuk Pelatnas yang bertanding di ajang SEA Games tahun 2013 dan 2015, Asian Games 2014 serta Olimpiade 2016.

"Untuk meningkatkan dan mengembangkan prestasi atlet di level internasional tidak sedehana, butuh bantuan dari sisi pembiayaan," kata dia.

Lebih lanjut dijelaskan Tono, penggalangan dana untuk atlet tersebut karena keterbatasan APBN.

"Bantuan langsung kepada atlet, bukan kepada KONI. KONI itu hanya mengawasi saja," katanya.

Dengan kerja sama ini diutarakan Tono, diharapkan tidak hanya BUMN, tetapi swasta juga diharapkan ikut berpartisipasi demi meningkatkan prestasi atlet Indonesia ketika berlaga di ajang olah raga internasional.

"Dengan cara ini saya berani meyakini bahwa setiap even internasional prestasi atlet Indonesia bisa lebih bagus. Bahkan saya berharap besar dapat mempertahankan Juara Umum SEA Games," katanya.

Sementara itu, Staf Khusus Kementerian BUMN Bagus Sumbogo mengatakan, program bantuan BUMN kepada atlet sudah pernah ada yaitu yang dialokasikan langsung ke Pengurus Daerah (Pengda) masing-masing cabang olah raga.

"Bantuan langsung kepada Pengurus Besar Cabang Olah Raga, yang sudah dilaksanakan ketika BUMN masih dipimpin Menteri BUMN Mustafa Abubakar," ujar Bagus.

Meski demikian ia menambahkan, tidak semua BUMN ikut berpartisipasi karena keterbatasan pendanaan masing-masing.

"Ada BUMN yang untungnya besar, tapi ada juga BUMN yang sehari-harinya hidupnya juga susah.Jadi harap maklum kalau saat ini tidak semua BUMN berpartisipasi," katanya.