DAFTAR BERITA

Jumat, 24 Agustus 2012

Pengentasan Buta Huruf Capai 93 Persen, Indonesia Dapat Penghargaan Unesco

                   Presiden SBY saat menyampaikan pengantar pada rapat kerja di Istana Bogor, Jawa Barat, Jumat (24/8) pagi.           (foto: cahyo/presidensby.info)

INFO TABAGSEL.com-Ada dua kabar gembira disampaikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam sambutan rapat kerja bidang ekonomi di Istana Bogor, Jawa Barat, Jumat (24/8) pagi. Pertama, warga negara Indonesia (WNI) yang disandera perompak Nigeria telah dibebaskan. Kedua, Indonesia mendapat penghargaan dari Unesco atas capaiannya di bidang keaksaraan.

Mengenai Glenny Gerald Ferdinand, WNI yang turut menjadi korban penculikan di Teluk Guinea, Nigeria, pemerintah terus mengupayakan keselamatannya. Awak kapal tongkang pengangkut minyak milik perusahaan SEA Trucks Group tersebut diserang perompak pada Sabtu (4/8) lalu. Alhamdulilah, kerja keras pemerintah menghasilkan kabar gembira.

Presiden telah menerima laporan, beberapa jam lalu Menlu Marty Natalegawa sudah bisa berkomunikasi dengan Glenn yang terbebas dari tawanan tersebut. "Alhamdulilah telah dibebaskan, meskipun masih dalam keadaan syok berat tetapi telah menjalani pemeriksaan kesehatan dan pada saatnya nanti bisa kembali ke tanah air," Presiden SBY menjelaskan.

Kabar baik yang kedua, oleh Unesco Indonesia dianggap berhasil meningkatkan kualitas pendidikan dan mengurangi kebutahurufan melalui membaca, pendekatan budaya, pelatihan, dan kewirausahaan. Dari program-program tersebut, tiga juta orang telah bebas buta aksara, dan kaum perempuan menjadi prioritas

Menurut Unesco, lanjut SBY, pada tahun 2009 pencapaian Indonesia dalam pengentasan buta huruf sudah 93 persen; sejajar dengan Malaysia. "Dengan capaian ini, Unesco menganggap Indonesia siap untuk berkompetisi secara global maupun regional," ujar Presiden.

"Pencapaian ini penting karena jangka panjang, di tangan putra-putri bangsa yang makin maju dan unggul inilah pembangunan bisa ditingkatkan," kata Presiden. "Dengan makin kuatnya sadar akan aksara maka jarak intelektual di negeri kita ini yang sering menjadi masalah sosial, politik, dan ekonomi tentu bisa kita kurangi," SBY menambahkan.

Presiden berharap dengan kabar baik ini stuktur kependudukan Indonesia akan lebih bagus baik, sebagai sumber daya, human capital maupun social capital. (http://www.presidenri.go.id)

Tidak ada komentar: