DAFTAR BERITA

Selasa, 04 November 2014

Ratusan Aparat Kawal Tambang Martabe Batangtoru

 
Perwakilan warga menyerahkan salinan tuntutan kepada Kasi Intel Korem 023/KS Letkol Kav Kapti Hertantyawan SH disaksikan Kapolres Tapsel, Dandim 0212/TS, para anggota dewan dilapangan bola kaki PTPN III Batangtoru Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel), Minggu (2/11)(Foto:Analisa/hairul iman hasibuan) .

INFO TABAGSEL.com-Ratusan personel kepolisian dan TNI dikerahkan mengawal peringatan tragedi Batangtoru berdarah yang dikemas dalam acara zikir akbar serta doa bersama di lapangan PTPN III Batangtoru Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel), Minggu (2/11).

Pantauan Analisa, personel kepolisian dan TNI dilengkapi peralatan huru-hara dan water canon berjaga-jaga di depan gerbang tambang Martabe Desa Aek Pining Kecamatan Batangtoru.

Selain itu, para aparat keamanan juga terlihat bersiaga di lokasi acara zikir akbar dan doa bersama yang dihadiri ribuan umat Islam Batangtoru dan sekitarnya.

Upaya tersebut dilakukan sebagai upaya mengantisipasi dampak negatif rencana aksi unjukrasa yang digelar pascaacara zikir akbar.

Ketua Dewan Pembina acara OK Azmi Usman Siregar mengatakan, acara zikir akbar dan doa bersama ini digelar untuk memperingati tahun baru Islam 1436 H sekaligus peringatan dua tahun tragedi Batangtoru berdarah 30 September 2012 lalu.

OK yang juga Ketua Fraksi PPP DPRD Tapsel menegaskan, acara zikir akbar dan doa bersama tersebut tidak bermuatan politis namun murni kegiatan ibadah dan kemanusiaan. "Tidak ada muatan politis dalam acara ini, maka kami heran jika ada pihak-pihak yang melarang ibu-ibu pengajian hadir, meski alhamdulillah hanya sedikit yang memenuhi ajakan itu karena faktanya ribuan warga membanjiri lapangan PTPN III untuk mengikuti zikir dan doa bersama ini," ujarnya.

Di sisi lain OK juga mengapresiasi kehadiran Korem, Dandim dan Kapolres dalam acara itu. "Apresiasi kami ucapkan, namun kami berharap agar aparat keamanan tidak tendensius dalam melakukan pengawalan," imbuhnya.

Lebih lanjut OK menegaskan, sebagai wakil rakyat, ia dan anggota DPRD Tapsel khususnya Dapil Batangtoru dan sekitar akan bertarung habis-habis memperjuangkan hak-hak masyarakat Batangtoru yang dikangkangi Tambang Martabe.

"Demi menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, kita tidak jadi menggelar aksi di Tambang Martabe pascaacara ini, namun tuntutan sikap nantinya akan diserahkan ke pihak Korem untuk dilanjutkan kemanajemen Tambang Martabe, " katanya.

Sementara itu, Kasi Intel Korem 023/KS Letkol Kav Kapti Hertantyawan di hadapan ribuan massa saat menerima salinan 9 tuntutan warga Batangtoru dan sekitar menegaskan, sore nanti pihaknya akan langsung menyerahkan salinan tuntutan warga tersebut ke pihak manajemen Tambang Martabe. "Mohon bapak, ibu bersabar, karena realisasi tuntutan tidak mungkin akan terjawab dalam waktu dekat, " ujarnya.

Usai acara, OK Azmi Usman Siregar menegaskan, pihaknya akan menunggu realisasi tuntutan selama 1 bulan dan jika tidak ada tindak lanjut maka ribuan warga Batangtoru dan sekitar akan menggelar unjukrasa ditambang Martabe.

"Kami tunggu sebulan, jika tidak kami dengan terpaksa akan menggelar unjukrasa di Tambang Martabe menuntut hak-hak warga Batangtoru dan sekitar," tegasnya.

Adapun 9 tuntutan warga atas kehadiran Tambang Martabe di Batangtoru antara lain, CSR seperti pelatihan kepada warga, tenaga kerja 70/30, realisasi bagi hasil 5 persen untuk Provsu dan Pemkab Tapsel, soal budaya lokal (kearifan lokal) dan tentang lanjutan pembangunan pipa limbah tambang emas Batangtoru.

Acara diisi tausyiah, zikir dan doa bersama yang dipimpin Bahrom Nasution bersama sejumlah qori nasional asal Sumatera Utara.

Hadir dalam acara itu, Dandim 0212/TS Letkol Inf Uyat Harahap, Kapolres Tapsel AKBP Drs Parluatan Siregar SH serta sepuluh anggota DPRD Tapsel masing-masing, Derliana Siregar, Nurhayati Pane, H. Ali Denan Siregar, Andesmar Siregar (Golkar), Ismail Daulay, Saleh Siregar (Demokrat), Mukmin, Edi Sulam Siregar (Nasdem), Jalo Tua Rambe (Hanura) dan J Oloan Rambe (PPP) serta sejumlah OKP dan Ormas. (Analisa)