DAFTAR BERITA

Rabu, 20 November 2013

Dipanggil Pulang,Dubes Najib melapor ke Presiden SBY



INFO TABAGSEL.com-Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menerima Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (LBBP) Indonesia untuk Australia, Nadjib Riphat Kesoema, di Kantor Presiden, Rabu (20/11) pukul 11.00 WIB. Nadjib dipanggil pulang sebagai bagian dari protes Pemerintah Indonesia atas sikap Australia yang diketahui melakukan aksi penyadapan terhadap sejumlah pejabat tinggi Indonesia.

"Sesuai dengan instruksi Presiden, Bapak Duta Besar Nadjib telah dipanggil ke Jakarta untuk konsultasi. Tadi pagi kami berdua sudah melakukan konsultasi tersebut, dan pagi ini kami melaporkan perkembangannya kepada Bapak Presiden untuk memperoleh instruksi selanjutnya," Menlu Marty Natalegawa menjelaskan, sesaat sebelum pertemuan dengan SBY berlangsung.


Turut hadir dalam pertemuan ini Menko Polhukam Djoko Suyanto, Mensesneg Sudi Silalahi, Menlu Marty Natalegawa, Seskab Dipo Alam, Juru Bicara Julian Aldrin Pasha, dan Staf Khusus Presiden bidang Hubungan Internasional Teuku Faizasyah.


Kasus penyadapan yang dilakukan Australia terhadap Indonesia telah berkembang sejak pemberitaan yang dilansir oleh
Sydney Morning Herald (SMH) pada 29 Oktober 2013. Sejumlah media massa global pun menguak kasus ini berdasarkan informasi dari Edward Snowden, mantan kontraktor NSA, Dewan Keamanan Nasional Amerika Serikat, yang membelot.

Koran-koran Australia bahkan menyebut, masih berdasarkan bocoran Snowden, ada 10 pejabat Indonesia yang teleponnya disadap, termasuk Presiden SBY dan Ibu Negara Ani Yudhoyono serta Hatta Rajasa yang saat itu masih menjabat Mensesneg. Penyadapan dilakukan pada Agustus 2009 lalu.


Presiden SBY melalui akun twitter-nya, menyayangkan sikap Australia yang sampai kini tidak meminta maaf atau melakukan klarifikasi. Bahkan ada kesan meremehkan persoalan ini. "Saya juga menyayangkan pernyataan PM Australia yang menganggap remeh penyadapan terhadap Indonesia, tanpa rasa bersalah," kata SBY melalui akun twitter @SBYudhoyono, Senin (18/11) lalu.


Presiden SBY telah menyampaikan bahwa Indonesia sudah melakukan protes keras dan meminta Menlu Marty Natalegawa meninjau ulang kerja sama bilateral Indonesia dengan Australia.


Sebagai langkah diplomasi yang tegas, Selasa (18/11) lalu SBY menginstruksikan Marty memanggil pulang Dubes Nadjib. Kemarin, Rabu (19/11) malam, Nadjib tiba di Bandar Udara Internasional Soekarno Hatta untuk kemudian menemui Presiden SBY pagi ini.

Tidak ada komentar: