Briptu Suherman |
“Saya shock saat mendengar kabar wafatnya kakak saya. Terakhir, saya bicara lewat telepon dua malam lalu, tidak ada firasat apa-apa. Saat Lebaran lalu, dia tidak sempat pulang ke rumah karena harus tugas di Solo,” ujar Ratih kepada detikcom, Sabtu (1/9/2012).
Di mata adiknya, Suherman adalah sosok tumpuan keluarga. Suherman merupakan anak pertama dari dua bersaudara, putra pasangan Akbar dan Tahira.
Briptu Suherman yang merupakan Bintara lulusan tahun 2010 ini sangat jarang pulang mudik ke rumahnya, karena harus mengemban tugas negara sebagai anggota Densus 88.
“Suherman biasa tidak bisa pulang ke Pinrang, jadi kami sekeluarga yang diajak jalan-jalan ke Jakarta. Dia kakak yang sangat baik dan anak kesayangan orang tua kami,” pungkas Ratih.
Briptu Suherman tertembak di bagian perut saat tim Densus berusaha menangkap terduga teroris di Jalan Veteran, Solo, pada Jumat 31 Agustus 2012.
Dia sempat dibawa ke RS Brayat Minulyo. Namun nyawanya tidak terselamatkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar