DAFTAR BERITA

Minggu, 05 April 2015

Program Cetak Sawah di Paluta Gagal, Gubernur Kaget

INFO TABAGSEL.com-Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Gatot Pujo Nugroho kaget dan tidak percaya program cetak sawah di Kabupaten Paluta gagal. Gubernur bahkan sempat bertanya ulang, apakah benar informasi gagalnya program yang diharapkan dapat menunjang dan mengejar status swasembada beras itu.

“Apa benar itu teman-teman media? Jangan ada dusta di antara kita,” tanya Gubsu ke sejumlah awak media perihal gagalnya cetak sawah di Paluta dalam kunjungannya di Paluta, Jumat (4/4) lalu.

Gubsu baru percaya setelah Kepala Dinas Pertanian Sarwoedi Harahap membenarkan hal itu. Dikatakannya, program cetak sawah yang ada di Paluta seluas 165 hektare, namun yang sudah jadi hanya 65 hektare.

“Dari 165 hektare, yang sudah jadi lahan persawahan hanya 65 hektare pak,” jelas Kadis.
Usai mendengar penjelasan itu, Gubsu meminta pihak terkait menyelidiki apa yang menjadi penyebab gagalnya program cetak sawah di Paluta. Dikatakannya, bangsa yang besar adalah bangsa yang mempunyai ketahanan pangan yang kuat. Selain itu, Pemerintah Pusat melalui APBN telah menyediakan anggaran sebesar 23,5 miliar dengan berbagai program seperti perbaikan saluran irigasi dan program penanaman Pajali (padi, jagung dan kedelai).

Seperti diketahui, program cetak sawah di Desa Garonggang, Kecamatan Padang Bolak seluas 100 hektare dengan nilai 1 miliar yang bersumber dari dana APBN kini tidak jelas statusnya.

Perkembangan terakhir, petak sawah sudah berubah menjadi hutan serta ditumbuhi semak belukar. Kasus dugaan korupsi proyek cetak sawah ini pun sudah dilaporkan ke Kejari Gunung Tua. Oleh pihak Kejari Gunung Tua, telah menetapkan oknum Kepada Desa Garonggang dengan status tersangka, namun oknum kades tersebut sudah melarikan diri dan masih terus dalam pencarian alias DPO Kejari Gunung Tua.

Program cetak sawah merupakan satu upaya pemerintah untuk menyelamatkan Negara ini dari kekurangan beras. Diharapkan, dengan program ini, negara tidak lagi melakukan impor beras dari negara lain. Hanya, sangat disayangkan uang rakyat tersebut diduga diselewengkan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab. “Pemerintah tidak akan lagi mengimpor beras, sehingga melalui APBN dianggarkan dana untuk percetakan sawah,” papar Gubsu. Informasi gagalnya program cetak sawah ini, awalnya muncul dari penyampaian satu warga yang tiba-tiba angkat bicara dan menjelaskan program tidak berhasil. Saat itu, Gubsu beserta rombongan menggelar penanaman perdana padi dalam program UPSUS di Desa Pagaran Sikkam, Kecamatan Padang Bolak, Kabupaten Paluta