DAFTAR BERITA

Minggu, 22 Maret 2015

Obama Desak Iran Bebaskan Tiga Tahanan AS



INFO TABAGSEL.com-Presiden Amerika Serikat (AS), Barack Obama, mendesak pemerintah Iran untuk segera membebaskan tiga warga AS yang ditahan di Teheran.

Tiga tahanan asal AS itu antara lain, Saeed Abedini, Amir Hekmati dan wartawan Washington Post, Jason Rezaian. Selain itu, Obama juga minta Iran membantu menemukan dan memulangkan bekas agen FBI, Robert Levinson, yang sudah delapan tahun hilang di Iran.

Desakan Obama itu disampaikan bersamaan dengan perayaan Nowruz atau Tahun Baru Iran pada Jumat kemarin. Bersamaan dengan momen Tahun Baru Iran itu, Obama juga menyampaikan pesan khusus kepada rakyat Iran, bahwa tahun ini merupakan momen untuk memperbaiki hubungan AS dan Iran.

”Hari ini, karena keluarga di seluruh dunia berkumpul untuk menandai liburan (Tahun Baru) ini, kita ingat keluarga-keluarga Amerika yang terpisah dan merasakan sakit yang abadi karena orang yang mereka cintai dipenjarakan atau hilang di Iran,” kata Obama dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip Reuters, Sabtu (21/3/2015).

Abedini adalah seorang pendeta Kristen keturunan Iran-Amerika asal Boise, Idaho. Dia dijatuhi hukuman delapan tahun penjara pada tahun 2013 oleh Pengadilan Iran. Dia dituduh merusak keamanan nasional Iran dengan mendirikan gereja-gereja Kristen di Iran antara tahun 2000 hingga 2005. ”Dia harus kembali ke istri dan dua anak-anaknya, yang terus tumbuh tanpa ayah mereka,” kata Obama.

Kemudian Amir Hekmati adalah seorang mantan Marinir AS asal Flint, Michigan. Dia ditangkap pada bulan Agustus 2011 saat mengunjungi neneknya di Teheran. Dia dihukum atas tuduhan menjadi mata-mata untuk CIA, AS. ”Keluarganya, termasuk ayahnya sakit parah, dan harus menanggung rasa sakit tanpa ada Amir dalam waktu yang terlalu lama,” lanjut Obama.

Selanjutnya, Jason Rezaian asal Marin County, California, sejatinya memiliki kewarganegaraan ganda, yakni Iran dan AS. Dia meripaka kepala biro Washington Post di Teheran.”Dakwaannya tidak jelas,” ujar Obama.

Hubungan diplomatik antara Washington dan Teheran terputus setelah Revolusi Islam pecah di Iran tahun 1979. Setelah sekian tahun, AS bersama negara-negara kekuatan dunia lainnya mencoba bernegosiasi dengan Iran terkait program nuklir Teheran yang dianggap kontroversial.

Iran sendiri bersedia bernegosiasi dengan tujuan agar sanksi ekonomi dari negara-negara Barat yang menyengsarakan rakyat Iran selama bertahun-tahun bisa dicabut.