INFO TABAGSEL.com-Besarnya kenaikan harga bahan bakar minyak akan dihitung ulang seiring dengan turunnya harga minyak dunia, kata juru bicara wakil presiden.
Husain Abdullah mengatakan kepada BBC bahwa kenaikan harga BBM mungkin tidak akan sebesar perkiraan sebelumnya.
Pemerintah telah memberikan sinyal bahwa kenaikan akan terjadi pada November, namun tidak menyebutkan kisaran kenaikan harga maupun tanggal pasti.
Menurut kantor berita Reuters, pemerintahan Joko Widodo tengah mempertimbangkan kenaikan Rp2.000 hingga Rp3.000 per liter.
Husain mengatakan, "Saat ini sedang ada perhitungan besaran yang akan dinaikkan, mungkin (angkanya) tidak akan sebesar sebelum harga minyak turun."
"Kami menunggu juga Jokowi kembali dari Brisbane, Australia," tambahnya.
Terlalu besar
Presiden Joko Widodo tiba di Australia Jumat (14/11) untuk mengikuti pertemuan G20 berlangsung hingga Minggu (16/11).
Pengamat ekonomi INDEF, Eko Listianto, mengatakan turunnya harga minyak dunia mengurangi tekanan, tetapi penurunan subsidi BBM dianggap masih perlu untuk pembangunan jangka panjang.
"Dalam jangka panjang, memang harus ada realokasi subsidi. Lebih dari Rp300 triliun untuk BBM itu terlalu besar."
"Realokasinya kemana? Menurut saya ya harus ke pertanian dan infrastruktur," jelasnya .