DAFTAR BERITA

Rabu, 21 Mei 2014

Inflasi Sumut Mei 2014 Diprediksi 6,64 Persen

INFO TABAGSEL.com-Bank Indonesia memperkirakan inflasi Sumatera Utara di Mei secara year on year mencapai 6,64 persen.

Kepala Bank Indonesia (BI) Wilayah IX (Sumut-Aceh), Difi A Johansyah di Medan, Selasa, menyebutkan, Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Sumut, kota dan kabupaten terus melakukan koordinasi dan berbagai langkah untuk menekan inflasi.

Meski perhitungan inflasi di Mei yang sebesar 6,64 persen itu lebih rendah dari posisi April yang 7.05 persen, tetapi harus ditekan terus.

“Penekanan inflasi dinilai perlu agar pertumbuhan ekonomi yang melambat tidak semakin tertekan,” katanya.

Dia menegaskan, pertumbuhan ekonomi yang melambat yang disebabkan banyak faktor berdampak pada banyak hal termasuk kekhawatiran kredit macet menyusul terganggunya bisnis.

“Makanya BI juga sudah mengingatkan agar perbankan berhati-hati menyalurkan kredit,”katanya.

Sebelumnya BI memprediksi pertumbuhan ekonomi Sumatera bagian utara atau Sumbagut pada 2014 bisa di atas enam persen atau naik sedikit dari 2013 yang 5,7 persen.

Asisten IV Ekonomi dan Pembangunan Pemerintah Provinsi Sumut, Sabrina, menyebutkan, Pemerintah Provinsi Sumut mendesak Pusat untuk meningkatkan infrastruktur dan kebijakan mendukung lainnya agar pertumbuhan ekonomi daerah itu yang menjadi salah satu koridor perekonomian nasional bisa semakin bertumbuh besar.

Potensi pertumbuhan ekonomi Sumut sebenarnya bisa jauh lebih tinggi dari angka enam persen, tetapi karena harga komoditas ekspor sedang terganggu dan pasar domestik juga masih belum maksimal membuat pertumbuhan ekonominya masih belum seperti yang diharapkan.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut, Wien Kusdiatmono mengakui, Sumut mulai mengalami inflasi atau pada April sebesar 0,23 persen dari posisi Maret yang masih deflasi sebesar 0,24 persen.

Inflasi Sumut di April terjadi dipicu terjadinya inflasi di tiga kota indeks harga konsumen (IHK) yakni Sibolga, Medan dan Padang Sidempuan.

Hanya Pematangsiantar yang deflasi.

Inflasi di tiga kota IHK itu sendiri dampak kenaikan harga berbagai barang kebutuhan pokok.

Di Medan misalnya harga bawang merah naik 12,65 persen dan daging ayam ras naik 3,75 persen.

Pengamat ekonomi Sumut, Wahyu Ario Pratomo memperkirakan inflasi akan naik lagi di Mei dan bulan selanjutnya mengingat akan memasuki bulan Ramadhan dimana permintaan akan melonjak.

Dia memberi contoh, pada Februari dan Maret misalnya Sumut masih deflasi dan April sudah inflasi.

Walau inflasi di April masih kecil atau di bawah angka inflasi Januari yang 1,10 persen, tetapi harus diwaspadai. “Jadi pengawasan pasokan dan distribusi harus ditingkatkan agar lonjakan harga bisa dikendalikan,” katanya.

Tidak ada komentar: