INFO TABAGSEL.com-Triyaningsih menjadi pelari tercepat dalam lomba lari 10.000 meter putri SEA Games 2013 di Wunna Theikdi Sport Stadium, Naypyitaw, Kamis, dan mempersembahkan satu tambahan medali emas untuk Indonesia.
Triyaningsih membukukan catatan waktu 00.34.32,68 disusul atlet tuan rumah Phyu War Thiet yang memperoleh medali perak dengan catatan waktu 00.34.39,32 dan atlet Laos, Lodkeo Inthakoummane, yang meraih medali perunggu dengan catatan waktu 00.37.41,96.
Triyaningsih memperoleh medali emas melalui perjuangan berat melawan atlet yang mengalahkan dia dalam lomba nomor 5.000 meter, Phyu War Thiet.
"Alhamdulliah akhirnya target saya tercapai. Saya sangat bersyukur dengan raihan medali ini. Akhirnya saya mampu mempertahankan emas," kata atlet kelahiran Semarang itu.
Dia mengaku tidak gentar menghadapi kekuatan lawan, pelari tuan rumah yang telah membuktikan kecepatannya pada nomor 5.000 meter.
"Ini adalah buah dari kesabaran. Saya tadi berlari dengan tenang meski tertinggal dari atlet tuan rumah. Namun, satu putaran menjelang finis saya langsung melesat dan finis di depan," kata peraih medali emas 10.000 meter SEA Games 2011 itu.
Raihan emas Triyaningsih tidak diikuti oleh atlet yang bertanding di nomor 10.000 meter putra. Agus Prayono hanya mampu menyumbangkan medali perunggu dengan catatan waktu 00.30.25,33 pada nomor itu.
Medali emas dinomor ini direbut oleh atlet asal Vietnam, Van Lai Nguyen, dengan catatan waktu 00.29.44,82 dan medali perak diraih atlet asal Thailand, Boonthung Srisung, dengan catatan waktu 00.29.46,61.
Sekretaris Umum Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia Tigor Tanjung mengaku sangat bangga dengan perjuangan Triyaningsih. Begitu juga sang pelatih Wita Witarsa.
"Strategi yang tepat adalah kuncinya. Komunikasi antara atlet dan pelatih berjalan dengan baik. Akhirnya kami bisa menambahk pundi-pundi emas lagi," kata Tigor Tanjung.
Hingga hari kelima SEA Games 2013, kontingen atletik Indonesia telah mengumpulkan lima emas dari lari 10.000 meter putri dan 3.000 meter putri, lompat jauh, lompat jangkit putri dan jalan putra.
Triyaningsih membukukan catatan waktu 00.34.32,68 disusul atlet tuan rumah Phyu War Thiet yang memperoleh medali perak dengan catatan waktu 00.34.39,32 dan atlet Laos, Lodkeo Inthakoummane, yang meraih medali perunggu dengan catatan waktu 00.37.41,96.
Triyaningsih memperoleh medali emas melalui perjuangan berat melawan atlet yang mengalahkan dia dalam lomba nomor 5.000 meter, Phyu War Thiet.
"Alhamdulliah akhirnya target saya tercapai. Saya sangat bersyukur dengan raihan medali ini. Akhirnya saya mampu mempertahankan emas," kata atlet kelahiran Semarang itu.
Dia mengaku tidak gentar menghadapi kekuatan lawan, pelari tuan rumah yang telah membuktikan kecepatannya pada nomor 5.000 meter.
"Ini adalah buah dari kesabaran. Saya tadi berlari dengan tenang meski tertinggal dari atlet tuan rumah. Namun, satu putaran menjelang finis saya langsung melesat dan finis di depan," kata peraih medali emas 10.000 meter SEA Games 2011 itu.
Raihan emas Triyaningsih tidak diikuti oleh atlet yang bertanding di nomor 10.000 meter putra. Agus Prayono hanya mampu menyumbangkan medali perunggu dengan catatan waktu 00.30.25,33 pada nomor itu.
Medali emas dinomor ini direbut oleh atlet asal Vietnam, Van Lai Nguyen, dengan catatan waktu 00.29.44,82 dan medali perak diraih atlet asal Thailand, Boonthung Srisung, dengan catatan waktu 00.29.46,61.
Sekretaris Umum Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia Tigor Tanjung mengaku sangat bangga dengan perjuangan Triyaningsih. Begitu juga sang pelatih Wita Witarsa.
"Strategi yang tepat adalah kuncinya. Komunikasi antara atlet dan pelatih berjalan dengan baik. Akhirnya kami bisa menambahk pundi-pundi emas lagi," kata Tigor Tanjung.
Hingga hari kelima SEA Games 2013, kontingen atletik Indonesia telah mengumpulkan lima emas dari lari 10.000 meter putri dan 3.000 meter putri, lompat jauh, lompat jangkit putri dan jalan putra.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar