 |
| Ilustrasi |
Hanya kendaraan roda dua saja yang bisa melintasi jembatan penghubung Kecamatan Panyabungan Barat dengan Panyabungan Selatan itu. Itupun setelah warga Desa Lumban Dolok, tempat jembatan diberdiri, membuat jembatan darurat.
Berdasarkan keterangan warga, jembatan tersebut ambruk sejak tiga hari lalu. Pondasi jembatan roboh termasuk badan jalan jembatan ikut amblas ke sungai.
Sebenarnya ada jalan lain yang bisa menguhubungkan dua kecamatan tersebut selain menggunakan jembatan. Namun jarak tempuhnya lebih jauh dan memakan waktu berjam-jam.
“Warga pada bergotong royong agar kendaraan bisa melintas. Namun di jembatan yang dibangun cuma bisa buat roda dua saja,” ujar Zulkhoir, warga setempat, Jumat (25/5/2013).
Menurutnya, sejak jembatan tidak bisa digunakan, belum ada perhatian dari pemerintah setempat melalui dinas terkait. Bahkan, peninjauan juga belum dilakukan. “Sudah dilaporkan ke Kepala Dinas PU Madina, tapi belum ada tanggapan,” akunya.
Warga berharap pemerintah segera bertindak dengan membangun kembali jembatan yang terputus. Pasalnya, perekonomian warga terganggu akibat kondisi itu.
“Kebutuhan pokok jadi naik karena pedagang mengelauarkan uang lebih untuk belanja. Biasanya kan ada angkutan yang lewat, tapi sekarang tidak,” pungkasnya. (Sindo TV)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar