INFO PALUTA.com-Bupati Tapanuli Selatan, H Syahrul M Pasaribu meresmikan pasar tradisional yang dibangun dengan biaya Rp 6,4 miliar di Sipirok, Kecamatan Sipirok, Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel) Rabu (7/3). Peresmian pasar tradisional yang dibangun permanen di atas lokasi eks Pasar Bawah Sipirok tersebut, ditandai pengguntingan pita oleh Bupati Tapsel disaksikan para tokoh masyarakat, DPRD dan unsur Muspika setempat.
Bupati Tapsel mengatakan, pasar tradisional Sipirok tersebut merupakan bangunan terbesar diantara 12 pasar tradisional di Tapsel yang bersumber dana APBN 2010 dan APBD 2011.
"Pasar ini akan tetap disebut pasar tradisional. Karena sasaran pembangunannya adalah perekonomian masyarakat bawah, sehingga pedagang tradisional tidak tertutupi pasar modren seperti plaza dan mall," ujarnya.
Menurut Bupati, sudah sangat lama pasar-pasar di Tapsel tidak tertata dengan baik. Karena itu, dimasa kepemimpinannya ini Syahrul terobsesi untuk mengubahnya, sehingga pedagang bisa berjualan dengan aman dan nyaman.
"Saya minta kepada para pedagang untuk menjaga dan merawat pasar ini dengan baik. Jadikan pasar ini rumah kedua saudara, karena pasar ini merupakan tempat sandaran kehidupan ekonomi keluarga," harapnya.
Lebih lanjut Syahrul menegaskan, yang ditampung di pasar tradisional ini adalah para pedagang yang selama ini berjualan di Pasar Atas , Pasar Bawah Sipirok, dan pedagang yang selama ini belum punya kios.
"Dalam waktu dekat Pasar Atas Sipirok akan diubah menjadi ruang terbuka hijau (RTH) atau dijadikan alun-alun kota. Karena setelah kita komunikasikan, Dirjen Cipta Karya telah menyatakan kesediaan untuk membantu pembangunannya. RTH itu nantinya akan difasilitasi sejumlah sarana seperti kios souvenir, pameran dan pusat jajanan, layaknya seperti Merdeka Walk di Medan. Dengan begitu Pasar Sipirok akan semakin hidup dan berkembang," ungkapnya.
Dukungan
Dijelaskan, ke depan berbagai bentuk pembangunan akan dijalankan di Pasar Sipirok dan sekitarnya, sebagai bentuk dukungan dan pendorong perkembangan Sipirok sebagai ibukota Kabupaten Tapsel.
Berbagai komunikasi intensif telah dilakukan agar pemerintah atasan di provinsi dan pusat mau mengucurkan anggaran pembangunan ke Sipirok. Seperti halnya pembangunan jalur alternatif di Jalinsum Aek Latong ke Kementerian PU melalui Balai Besar Jalan Nasional (BBJN).
"Alhamdulillah, pembangunan jalur pengalihan Aek Latong sudah memasuki tahap tender kedua dengan biaya Rp15 miliar. BBJN memastikan di Desember nanti jalan itu sudah bisa digunakan," terangnya.
Selanjutnya kata Bupati, pada tahun ini juga Pemprov Sumatera Utara dalam APBD telah menganggarkan peningkatan pembangunan jalan provinsi jurusan Sipirok - Sipagimbar (Tapsel)-Siborongborong (Taput).
"Semua bertujuan agar akses transportasi ke Kota Sipirok tidak terputus. Karena jika satu saat nanti Aek Latong tidak bisa dilalui, Sipirok tidak menjadi kota mati karena tidak adanya pengendara yang melintas dari arah Padangsidimpuan ke Medan atau sebaliknya," kata Syahrul.
Sebelumnya, Kadis Perindagkop UKM Tapsel, Ir Junaim Nasution dalam laporannya menyebutkan, pasar ini terdiri dari 194 kios permanen yang dibagi dalam empat kategori berdasarkan ukuran panjang dan lebarnya kios. Kemudian dilengkapi sarana kamar mandi, mushalah, dan ruangan kepala pasar.
"Semua pintu kios terbuat dari rolling door. Sudah 94 pedagang yang mengurus Surat Perjanjian Sewa Menyewa (SPSM), dan dan kita mengutamakan pedagang lama yang berasal dari Pasar Atas dan Pasar Bawah. Kepemilikan kios akan diundi pada 13 Maret," katanya.
Selain itu, penataan pedagang di pasar tradisional ini ditempatkan berdasarkan empat zonaisasi. Yakni, zona makanan, zona sandang, zona bahan bangunan dan elektronit, serta zona jasa. Tujuannya agar para pedagang terkelompokkan berdasarkan jenis barang dagangannya.
"Dengan dibangunnya pasar tradisional Sipirok ini, Pemkab Tapsel akan memperoleh kontribusi Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari pos retribusi penerbitan SPSM, pelayanan pasar, persampahan, dan kamar mandi, sebesar Rp368.835.000 per tahun, "terangnya.
Turut hadir, Plt Sekdakab Aswin Efendi Siregar, anggota DPRD Tapsel dari Komisi II, para Asisten dan Kepala Dinas, Camat, Kapolsek, Kacabjari, Danramil, para pedagang, tokoh masyarakat dan ratusan warga Pasar Sipirok sekitar.