DAFTAR BERITA

Minggu, 07 Juli 2013

Tukang Sampah Gantung Diri di Padangsidimpuan

Korban yang ditemukan tewas gantung diri dimakamkan di TPU Sitamiang Baru, Sabtu (6/7).(Foto:Metrosiantar

INFO TABAGSEL.com-Romadon (32), warga Kelurahan Sitamiang Baru, Kecamatan Padangsidimpuan (Psp) Selatan, yang bekerja sebagai tukang sampah di sekitar Kelurahan Sitamiang Baru, ditemukan tewas tergantung di pohon karet di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Sitamiang Baru, Sabtu (6/7) sekitar pukul 15.00 WIB.

“Ya Allah, ampunilah dosa-dosa anakku ini. Ya Allah, anakku ini baik,” isak ibu korban Adnah (59), saat mengetahui anaknya yang telah sebulan mereka cari, tewas gantung diri di pohon karet TPU Sitamiang Baru.

Sedangkan istri korban Rahma (29) hanya bisa mengeluarkan air mata dan terisak setelah melihat kondisi suaminya yang tewas dalam keadaan gantung diri.

Menurut Rahmat (30) warga Kelurahan Sitamiang Baru, korban pertama kali ditemukan seorang ibu yang sedang mengambil kayu di sekitar TPU Sitamiang Baru. Saat itu, ia melihat ada orang tergantung di pohon karet tersebut. Selanjutnya, ia langsung memberitahukan kepada warga lain yang berada di lokasi pemakaman. Jarak TPU ke pemukiman warga atau rumah korban sekitar 2 km dengan kondisi pebukitan.

“Setelah ibu itu mengatakan ada orang yang tergantung di sekitar pohon karet tersebut, kami dan ibu itu langsung menuju ke lokasi.

Dan setelah kami sampai di lokasi, kondisi korban yang bunuh diri tersebut kepalanya sudah menjadi tengkorak, kaki dan tangannya sudah habis, tidak bisa lagi dikenal wajahnya,” ungkapnya.

Dia menambahkan, sebelumnya ia dan warga lainnya tidak mengenal korban yang gantung diri tersebut. Sebab, tubuhnya sebagian sudah habis. Namun ada warga lain yang kebetulan sepupu korban sendiri yang ikut ke lokasi mengenal korban yang gantung diri tersebut yaitu Romadon tukang sampah di Kelurahan Sitamiang Baru.

“Yang mengenal korban yang bunuh diri pertama kali ya saudara sepupunya juga, kalau namanya saya kurang tahu. Dia mengatakan kepada kami itu saudaranya yang telah hilang sebulan lalu,” terang Rahmat yang kesehariannya menjadi tukang ojek di TPU Sitamiang Baru.

Rahmat melanjutkan, setelah itu ia dan warga lainnya langsung mengabarkan ke warga sekitar Kelurahan Sitamiang Baru, Gang Air Bersih. Dan warga belum berani menurunkan korban yang gantung diri tersebut dari pohon karet sebelum petugas kepolisian datang ke lokasi.

“Sekitar setengah jam kemudian polisi dan petugas dari rumah sakit datang ke lokasi melakukan olah TKP. Setelah itu mereka membawa tali dan sandal korban sebagai bukti,” pungkasnya.

Sementara itu sepupu korban Jumadi (38) mengatakan, sebelumnya korban berangkat dari rumah tanpa permisi sekitar sebulan lalu. Setelah beberapa hari ia tidak pulang-pulang ke rumah, keluarga berusaha mencarinya di sekitar Sitamiang Baru ini.

“Dia menghilang dari satu bulan yang lalu, kami sendiri tidak tahu ia ke mana perginya. Karena dia tidak pamit sebelum berangkat dari rumah,” ungkapnya.

Jumadi menambahkan, korban itu orangnya sangat pendiam dan tidak mau berbagi cerita kepada orang lain.

“Kalau yang saya tahu, dia anaknya sangat pendiam dan sangat sulit untuk diajak komunikasi. Namun ia sangat gemar dalam bernyanyi, untuk informasi lebih lengkapnya sebaiknya besok saja diwawancarai ibu korban dan istrinya,” jelasnya.
 

Korban yang ditemukan tewas di pohon karet tersebut langsung dimakamkan pada pukul 17.30 WIB di TPU yang tidak jauh dari lokasi penemuan mayat korban. Jarak dari TKP ke pemakaman korban hanya sekitar 200 meter. Banyak warga Kelurahan Sitamiang yang berdatangan ke lokasi korban ditemukan gantung diri.

Sementara itu Kasat Reskrim Polres Psp AKP AA Siregar melalui KBO Reskrim Iptu CJ Panjaitan memaparkan, menurut keterangan keluarga korban, sudah lebih tiga minggu korban tidak pernah pulang ke rumahnya, dan ini biasa dilakukan korban. Karena menurut keluarganya, korban mengalami gangguan kejiwaan.

“Setelah kita mintai keterangan dari keluarga korban, memang benar keluarganya mengatakan, korban sudah lebih tiga minggu tidak pulang ke rumah. Dan, itu biasa korban lakukan ketika ia merasa sedang stres.

Dan sebelumnya juga, korban pernah tidak pulang ke rumah namun tidak sampai nekat untuk gantung diri. Ya bisa dikatakan, korban mengalami gangguan kejiwaan,” ungkap Panjaitan.

“Dan menurut hasil penyelidikan, kami memastikan kematian korban murni akibat bunuh diri dengan cara menggantungkan dirinya sendiri. Dan, berdasarkan hasil mufakat pihak keluarga korban, mereka sepakat meminta untuk tidak dilakukan otopsi. Jadi kami pastikan motif kematian korban murni gantung diri,” tegasnya. (MS)

Tidak ada komentar: