Hanya saja, politikus senior PDIP itu menyayangkan Muhammadiyah hanya mengusulkan tiga nama saja, yaitu Ki Bagus Hadikoesoemo, Kasman Singodimedjo, dan Abdoel Kahar Moezakir.
Menurut Taufiq, selain ketiga nama tersebut, Soekarno dan Muhammad Hatta juga layak diberi gelar sebagai pahlawan nasional mengingat keduanya juga terlibat di dalam Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI).
"Jangan cuma Ki Bagus Hadi Kusumo, Kasman Singodimedjo dan Kahar Moezakir tapi juga seharusnya Bung Hatta dan Bung Karno. Sebab di Panitia 9 itu merumuskannya bersama-sama. Bung Hatta dan Bung Karno belum dapat gelar itu," jelasnya kepada wartawan di DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (31/08/2012).
"Jadi Muhamadiyah jangan memikirkan diri sendiri dulu. Pikirkan yang lain juga. Itu kan ada empat nasionalis, empat Islam, satu Nasrani," Taufiq menambahkan.
Wacana pengajuan pahlawan nasional memang selalu menjadi perhatian di Indonesia. Beberapa waktu lalu juga sempat muncul wacana tentang pemberian gelar pahlawan nasional terhadap Presiden kedua RI, Soeharto dan Abdurrahman Wahid.
Menyikapi hal ini, Taufiq menyarankan untuk sementara pemberian gelar pahlawan nasional difokuskan pada para tokoh yang turut berjuang memerdekakan bangsa terlebih dahulu. "Itu (Soeharto) nanti dulu. Yang penting founding father kita dulu," tutup Taufiq.(Okezone)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar