DAFTAR BERITA

Selasa, 07 Agustus 2012

Pimpinan Berebut Pengaruh, Pembahasan P.APBD Madina 2012 Diabaikan


INFO TABAGSEL.com-Sejumlah komponen masyarakat di Kota Panyabungan khususnya kalangan Mahasiswa, LSM, Organisasi Kemasyarakatan lainnya menyesalkan sikap 3 Pimpinan Dewan dan seluruh Pimpinan alat kelengkapan DPRD yang sampai sekarang ini ( Bulan Agustus ) masih saling rebut pengaruh untuk mendapatkan jabatan dan pengaruh sehingga Agenda Pembahasan Perhitungan APBD Tahun 2012 seperti diabaikan.

“ Kita sangat menyesalkan sikap 3 Pimpinan DPRD dan seluruh Pimpinan Alat kelengkapan DPRD yang sibuk dengan kepentingan kelompok dan pribadinya masing-masing, akibatnya kepentingan rakyat terkait Perhitungan APBD Tahun 2012 di abaikan,” ujar Ahmad Farwis Hasibuan Pengurus Organisasi Kemasyarakat Pemuda kepada Wartawan di Madina.

Menurut Ahmad Farwis, saling rebut pengaruh antara Pimpinan dan anggota DPRD Madina sudah berjalan hamper 7 bulan lamanya, waktu itu Ketua DPRD Madina As.Imran Khaitamy Daulay.SH tepatnya 11 Maret 2011 lalu di Ruang Paripurna DPRD di Mosi 31 anggota Dewan sehingga masyarakat banyak yang heran dibuatnya sebab hal seperti itu baru pertama kali terjadi di wilayah Madina.

Setelah kejadian itu, ujarnya, rakyat Madina beralih pandangannya kepada 31 anggota DPRD untuk membawa perubahan terkait dengan tugas dari wakil rakyat di tengah-tengah masyarakat, tetapi kenyataannya justuru semakin kisruh dan kondisi DPRD walaupun agenda nya berjalan sesuai  dengan program DPRD, tetapi kepentingan rakyat selalu terabaikan, sebab kegiatan DPRD selama hamper 7 bulan hanyalah kunjungan kerja ke Jakarta, Medan dan daerah lainnya dan paling parahnya SPT/SPPD anggota DPRD banyak yang keluar.

Bahkan, ujarnya, sesuai dengan informasi yang kami terima dan akan kami bawa ke KPK di Jakarta, banyak anggota DPRD yang melakukan perjalanan dinas tidak berangkat, tapi uangnya di terima dan lebih parahnya belum baru satu minggu triwulan jalan anggaran untuk satu triwulan telah ludes sehingga wajar-wajar sajalah KAS DPRD Madina sering kosong.

Karena itulah, ujar Ahmad Farwis, kita berharap kepada Ketua DPRD/Wakil Ketua DPRD Madina bersikaplah sebagai Pimpinan DPRD dan bahaslah kepentingan rakyat, bukankah agenda-agenda seperti pembahasan Perhitungan APBD dan Pembahasan APBD lainnya merupakan kewajiban DPRD untuk membahasnya, kenapa di perlambat, apa Pimpinan DPRD sengaja memperlambat atau menunggu datang tawaran dari Bupati untuk mendapatkan angfau.

Menurutnya, persoalan agenda DPRD seperti pembahasan Perhitungan APBD Madina tidak perlu di perlambat, karena pembahasan itu cepat selesai yang di untungkan rakyat, kapan lagi DPRD Madina menjadi panutan rakyat, apakah ada lagi kegiatan mosi, janganlah kepentingan rakyat di abaikan lantas Pimpinan DPRD dan Pimpinan Komisi sibuk dengan koalesi atau sibuk dengan urusan pribadi-pribadinya.

“ Kami sebagai rakyat wajar untuk mempertanyakan ini, kalau kami langsung mempertanyakannya kepada 3 Pimpinan DPRD jawabnya akan lain, makanya kami memberikan keterangan kepada Wartawan, “ ujarnya dengan tegas.(DNA.Berita)

Tidak ada komentar: