INFO TABAGSEL.com-Pembukaan lubuk larangan di Joring Rambin Kelurahan Bincar Kecamatan Padangsidimpuan Utara Kota P. Sidimpuan berlangsung meriah dan penuh nuansa kekeluargaan, Kamis (23/8).
Hadir dalam acara itu,
Anggota DPRD Tapsel Borkat S.Sos, Mantan Sekda Tapsel H. Affan Siregar,
para tokoh pemuda, dan ratusan masyarakat dari berbagai usia.
Menurut panitia pelaksana Labe didampingi Hafiskal Rambe, kegiatan pembukaan lubuk larangan, merupakan tradisi yang dipertahankan warga secara turun temurun.
"Setiap tahun kita selalu melakukan acara pembukaan lubuk larangan karena sudah menjadi tradisi sejak dulu, " terangnya.
Dikatakan, benih yang ditabur sejak tiga bulan lalu dialiran sungai batang ayumi kawasan lubuk larangan Rambin itu sebanyak 3000 ekor dari berbagai jenis ikan seperti mas dan mujair.
"Untuk peserta yang memancing pada pembukaan lubuk larangan kali ini tidak dipungut biaya apapunm dan dipersilahkan membawa dan menikmati hasil tangkapannya masing-masing, " terangnya.
Dijelaskan, Lubuk Larangan sebutan untuk desa yang memiliki aliran sungai yang dilarang di ambil ikan nya selama periode tertentu, biasanya di buka pas lebaran dan hanya dibuka selama 1 hari yang kemudian di tutup kembali untuk dibuka tahun depan.
Sementara Hafiskal Rambe menambahkan, lubuk larangan ini sudah dijaga oleh warga secara bersama-sama dalam jangka waktu tertentu baru dibuka.
"Kita harapkan ikan yang ada di dalamnya bisa berkembang biak dengan baik tampa diganggu, " terangnya sembari meminta agar tidak ada warga serta undangan yang kecewa atas hasil yang didapatkan nantinya.
Terpisah Anggota DPRD Tapsel Borkat S. Sos menghimbau agar kekompakan warga dalam melestarikan alam, satwa ikan yang ada dalam Sungai Batang Natal dapat terus dijaga.
"Tradisi daerah seperti lubuk larangan ini, harus terus dijaga hingga generasi-generasi ke depan karena banyaknya faedah dan manfaat yang ada didalamnya," katanya. (Analisa)
Menurut panitia pelaksana Labe didampingi Hafiskal Rambe, kegiatan pembukaan lubuk larangan, merupakan tradisi yang dipertahankan warga secara turun temurun.
"Setiap tahun kita selalu melakukan acara pembukaan lubuk larangan karena sudah menjadi tradisi sejak dulu, " terangnya.
Dikatakan, benih yang ditabur sejak tiga bulan lalu dialiran sungai batang ayumi kawasan lubuk larangan Rambin itu sebanyak 3000 ekor dari berbagai jenis ikan seperti mas dan mujair.
"Untuk peserta yang memancing pada pembukaan lubuk larangan kali ini tidak dipungut biaya apapunm dan dipersilahkan membawa dan menikmati hasil tangkapannya masing-masing, " terangnya.
Dijelaskan, Lubuk Larangan sebutan untuk desa yang memiliki aliran sungai yang dilarang di ambil ikan nya selama periode tertentu, biasanya di buka pas lebaran dan hanya dibuka selama 1 hari yang kemudian di tutup kembali untuk dibuka tahun depan.
Sementara Hafiskal Rambe menambahkan, lubuk larangan ini sudah dijaga oleh warga secara bersama-sama dalam jangka waktu tertentu baru dibuka.
"Kita harapkan ikan yang ada di dalamnya bisa berkembang biak dengan baik tampa diganggu, " terangnya sembari meminta agar tidak ada warga serta undangan yang kecewa atas hasil yang didapatkan nantinya.
Terpisah Anggota DPRD Tapsel Borkat S. Sos menghimbau agar kekompakan warga dalam melestarikan alam, satwa ikan yang ada dalam Sungai Batang Natal dapat terus dijaga.
"Tradisi daerah seperti lubuk larangan ini, harus terus dijaga hingga generasi-generasi ke depan karena banyaknya faedah dan manfaat yang ada didalamnya," katanya. (Analisa)







Tidak ada komentar:
Posting Komentar