Muslim Rohingya yang ingin masuk Bangladesh untuk mengungsi dari konflik yang terjadi (sumber: bbc.co.uk)Add caption |
INFO TABAGSEL.com-Beberapa hari terakhir banyak berita
yang simpang siur terutama penampilan foto di facebook tentang Muslim
Rohingya, semoga informasi berikut bisa memberikan sedikit pencerahan.
Siapakah sebenarnya Rohingya?
Rohingya adalah sebuah suku minoritas di
daerah Rakhine, di negara Myanmar atau Birma. Di Rakhine, dan di
seluruh daerah Birma, mayoritas penduduknya adalah penganut agama Budha.
Sementara, Rohingya adalah suku yang menganut Islam sebagai agama
mereka. Diperkirakan ada 800.000 orang Rohingya yang tinggal di daerah
Rakhine.
Apa sebenarnya konflik yang terjadi?
Tidak ada jawaban yang pasti bisa
memberitakan fakta yang benar-benar terjadi. Di berbagai berita
internasional, konflik ini dimulai dari adanya kasus pemerkosaan seorang
wanita beragama Budha oleh tiga orang laki-laki muslim. Selanjutnya
tiga orang laki-laki muslim yang dituduh kemudian dua di antaranya
dijatuhi hukuman mati, sedang seorang lainnya meninggal di penjara.
Setelah itu ada penyerangan yang menewaskan 10 orang muslim Rohingya.
Kemudian masing-masing dari kedua pihak Rakhine yang beragama Budha dan
Rohingya yang beragama Islam saring selang menyerang sehingga
menimbulkan korban jiwa yang tidak sedikit. Kalau dari BBC sudah 50
orang meninggal dan 2500 rumah terbakar.
Bila melihat dari asal mula konflik,
seharusnya kekacauan lebih besar bisa dihindari apabila pihak militer
yang memang ditugasi oleh pemerintah benar-benar berusaha. Namun
sepertinya banyak pihak menyesalkan keputusan pemerintah karena
menyerahkan keamanan Rakhine pada militer, padahal sudah banyak sejarah
yang kelam yang terjadi antara militer dengan kedua pihak Islam dan
Budha.
Mengapa Rohingya yang menjadi korban?
Rohingya memiliki masalah yang cukup
pelik yang mungkin saya sendiri tidak bisa menjelaskannya secara detil
karena keterbatasan informasi. Namun yang bisa saya tambahkan adalah
bahwa Pemerintah Birma atau Myanmar menolak Rohingya sebagai salah satu
etnis yang masuk dalam suku yang diakui kewarganegaraannya. Dan karena
Rohingya tinggal dalam wilayah yang terisolir (atau mungkin sengaja
diisolasi dari dunia luar), mereka tidak mendapatkan hak-haknya sebagai
warga negara yang sah.
Oleh sebab itu ketika terjadi
permasalahan, sangat berat untuk membantu para muslim Rohingya karena
mereka sendiri telah dianggap sebagai imigran gelap yang datang dari
Bangladesh. Beberapa ahli sejarah memang menyatakan benar ada gelombang
imigran dari Bangladesh ketika Inggris berkuasa di Myanmar. Namun mereka
(para sejarawan) juga menegaskan sebelum gelombang imigrasi itu telah
ada sebagian besar penduduk yang memang tinggal di daerah tersebut yang
beragama Islam.
Dan memang ada undang-undang yang
menentukan bahwa Rohingya tidak diakui sebagai salah satu etnis yang
berhak mendapatkan kewarganegaraan. Maka kini, kurang lebih 800.000
orang Rohingya tidak memiliki negara.
Sejarah mengapa mereka tidak diakui bisa
jadi memberikan jawaban yang beragam. Bisa jadi karena faktor politik,
penjajahan dan lain sebagainya.
Konflik ini sebenarnya juga sudah
berjalan cukup lama namun karena memang sengaja tidak dibiarkan keluar
beritanya, konflik ini seakan tidak terjadi. Sudah banyak gelombang
pengungsi baik ke Bangladesh, Malaysia atau negara tetangga yang lain.
Apa yang bisa kita lakukan?
Fakta sejarah, alasan terjadinya konflik
tidak bisa diketahui dengan pasti apakah memang seperti itu yang
terjadi atau sebaliknya. Namun sekarang fakta yang ada ialah:
- Bahwa Muslim Rohingya tidak diakui sebagai warga negara Burma. Jadi mereka dianggap oleh pemerintahnya sendiri sebagai imigran gelap.
- Telah terjadi konflik horizontal yang terjadi di Rakhine yang melibatkan para muslim Rohingya dan pemeluk agama Budha.
- Karena tidak adanya pengakuan dari pemerintah bahwa Rohingya adalah warga negara Myanmar, muslim Rohingya sangat kesulitan untuk mendapatkan bantuan.
- Kita sebagai seorang muslim yang diikat oleh Allah sebagai saudara sebaiknya juga merasakan penderitaan mereka, muslim Rohingya dan membantu sesuai dengan kemampuan kita, baik dengan berdoa, berdonasi, atau bahkan bila memungkinkan membuka jalur diplomasi ke pihak Myanmar (bagi yang memiliki posisi strategis di pemerintah seperti anggota DPR, duta besar, Menlu dsb).
Demikian apa yang bisa saya sarikan dari beberapa berita internasional yang saya rangkum di sini.
Wallahu A’lam
Sumber:
- http://tinyurl.com/cdqonrk (Al Jazeera)
- http://tinyurl.com/6p7od7s (bbc.co.uk)
- http://tinyurl.com/bw3wqy8 (soros.org)
- http://tinyurl.com/7p886bt (human right watch
- http://zakatcentersby.wordpress.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar