DAFTAR BERITA

Rabu, 23 April 2014

Produksi Emas Tambang Martabe Batang Toru Kuartal I 2014 Melebihi Target



INFO TABAGSEL.com-Perusahaan Tambang Emas G-Resources Group Ltd menyatakan produksi emas tambang Martabe kuartal I 2014 melebihi target. Sebanyak 64.802 ounce emas telah dituangkan, on track dengan jumlah produksi tahunan sebesar 259.000 ounce. Jumlah ini telah melebihi target panduan produksi emas tahun ini yang berkisar di angka 230.000 - 250.000 ounce.

Pada periode yang sama, produksi perak setara dengan target yakni 515.617 ounce perak telah dituangkan, setara dengan target produksi tahunan lebih dari 2 juta ounce.

"Kami gembira kegiatan operasional di Pit Purnama Tambang Emas Martabe secara signifikan mampu melebihi perencanaan kuartal ini. Dengan terus mempraktikkan operasi yang mengutamakan keselamatan kerja dan stabilitas lingkungan, kami terus berusaha memantapkan posisi Martabe sebagai salah satu tambang emas terkemuka di dunia," kata Presiden Direktur G-Resources Tambang Emas Martabe Peter Albert dalam siaran pers yang diterima , Rabu (23/04).

Peter menuturkan produksi emas pada kuartal ini lebih tinggi dari hasil produksi di kuartal pertama 2013 sebesar 63.633 ounce. Namun penjualan emas kuartal pertama 2014 lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Pada kuartal ini penjualan emas sebesar 62.689 ounce sedangkan di kuartal I 2013 mencapai 67.897 ounce. Harga emas pada kuartal pertama rata-rata US$ 1.281 per ounce lebih rendah dibandingkan harga emas pada kuartal pertama tahun lalu yang mencapai US$ 1.636 per ounce.

Produksi perak, lanjut Peter, di kuartal ini lebih tinggi dari kuartal pertama 2013 yang berjumlah 244.383 ounce. Begitu pula dengan capaian penjualan perak lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Penjualan perak hingga kuartal I 2014 mencapai 450.592 ounce, sedangkan di tahun lalu hanya sebesar 227.402 ounce. Harga perak pada kuartal pertama rata-rata US$ 20 per ounce lebih rendah dibandingkan harga perak US$ 30 per ounce pada kuartal pertama tahun lalu.

"Penerimaan penjualan bulion pada kuartal pertama sebesar US$ 89,3 juta, lebih rendah dibandingkan hasil penjualan bulion pada kuartal sama tahun lalu sebesar US$ 117,9 juta," ujarnya.

Dia menerangkan kegiatan penambangan dan pabrik pemrosesan berjalan baik sesuai rencana dan biaya bisa terus ditekan. Biaya operasional pada kuartal ini tetap dipertahankan pada tingkat yang rendah. Perusahaan terus mengupayakan perbaikan operasi dalam semua kegiatan.

Biaya tunai untuk emas di bawah North American Gold Institute Standard (NAGIS) adalah US$ 474/ounce yang dituangkan. All-in sustaining costs (AISC) di bawah panduan World Gold Council (WGC) adalah US$ 682/ounce yang dijual pada kuartal ini.

"Telah terjadi penurunan US$ 75/ounce dibandingkan kuartal sebelumnya. Ini semakin menguatkan posisi Martabe sebagai salah satu pemimpin tambang emas dunia," jelasnya.

Dikatakannya, kegiatan eksplorasi terus berlanjut dengan melakukan pengeboran pada 5 sampai 7 titik yang lokasinya tidak jauh dari Pit Purnama. Eksplorasi ini untuk mengetahui kandungan sulfida dan oksida masih terus dilakukan di wilayah Purnama Timur, Purnama Selatan, dan Barani Selatan. "Kegiatan berjalan lancar, hasilnya akan diinformasikan dalam pengumuman eksplorasi selanjutnya," katanya.

Tambang Emas Martabe terletak di sisi barat pulau Sumatera, Kecamatan Batang Toru, Propinsi Sumatera Utara, dengan luas wilayah 1.639 kilometer persegi, di bawah Kontrak Karya generasi keenam yang ditandatangani April 1997. Lebih dari dua ribu orang saat ini bekerja di Tambang Emas Martabe. 70 % direkrut dari masyarakat di 14 desa yang berada di sekitar tambang.

Tambang ini telah memiliki sumberdaya 8,1 juta ounce emas dan 73,8 juta ounce perak dan mulai berproduksi penuh pada awal 2013, dengan kapasitas per tahun sebesar 250.000 ounce emas dan 2-3 juta ounce perak berbiaya rendah. Adapun pemegang saham Tambang Emas Martabe adalah G-Resources Group Ltd sebesar 95 %, dan pemegang 5 % saham lainnya adalah PT Artha Nugraha Agung, yang 70% sahamnya dimiliki Pemerintah Kabupaten Tapanuli Selatan dan 30 % dimiliki oleh Pemerintah Propinsi Sumatra Utara.

Tidak ada komentar: