INFO TABAGSEL.com-Menteri Luar Negeri RI Mary Natalegawa dan Menteri Luar Negeri AS John Kerry menandatangani nota kesepahaman terkait kerja sama Selatan-Selatan dan Triangular serta perjanjian mengenai perlindungan dan pemberantasan penyelundupan satwa liar.
"Kemitraan komprehensif yang sedang berlangsung antara RI dan AS telah mendefinisikan berbagai kerja sama di berbagai bidang," kata Kerry dalam pidatonya di kompleks Kementerian Luar Negeri RI Jakarta, Senin.
Menlu AS John Kerry menyatakan bahwa hubungan bilateral Indonesia dan Amerika Serikat juga semakin meningkat yang ditandai dengan penandatanganan Nota Kesepahaman selepas pertemuan komisi bersama ke-IV.
Penandatanganan nota kesepahaman dalam kesempatan Joint Commission Meeting ini ditujukan sebagai kerangka kerja untuk peningkatan hubungan bilateral RI-AS yang sudah terjalin selama ini.
Selain itu, Menlu John Kerry juga menyampaikan belasungkawa Presiden AS Barack Obama kepada seluruh korban erupsi Gunung Sinabung, Sumatera Utara, dan Gunung Kelud, Jawa Timur, yang harus mengungsi dari tempat tinggal mereka.
Kunjungan Menlu Kerry ke Jakarta merupakan bagian dari lawatannya ke Seoul, Beijing, Jakarta, dan Abu Dhabi dari tanggal 13 hingga 18 Februari untuk bertemu dengan para pejabat tinggi pemerintah serta membahas berbagai isu bilateral, regional, dan global.
Sebelumnya Kerry telah mengunjungi Masjid Istiqlal dan memberikan ceramah tentang perubahan ikilm di Pusat Kebudayaan AS "@America" di Jakarta, pada Minggu (16/2) siang.
Dalam kunjungan Menlu Kerry tersebut, Indonesia dan AS juga akan menandatangani dua nota kesepahaman (MoU) terkait kerja sama Selatan-Selatan dan Triangular serta perjanjian mengenai perlindungan dan pemberantasan penyelundupan satwa liar.
Sebelumnya, Kerry telah mengunjungi China dan Korea Selatan. Abu Dhabi akan menjadi negara terakhir yang akan dikunjungi Kerry sebelum kembali ke Amerika Serikat.
Dalam kunjungan dua harinya, Kerry menegaskan kembali bahwa Amerika Serikat menghargai kepemimpinan Indonesia yang terus meningkat dalam menghadapi tantangan global dan berharap dapat terus bekerjasama dengan Indonesia dalam isu-isu mengenai perubahan iklim, keamanan, demokrasi, integrasi kawasan, dan hak asasi manusia.
"Kemitraan komprehensif yang sedang berlangsung antara RI dan AS telah mendefinisikan berbagai kerja sama di berbagai bidang," kata Kerry dalam pidatonya di kompleks Kementerian Luar Negeri RI Jakarta, Senin.
Menlu AS John Kerry menyatakan bahwa hubungan bilateral Indonesia dan Amerika Serikat juga semakin meningkat yang ditandai dengan penandatanganan Nota Kesepahaman selepas pertemuan komisi bersama ke-IV.
Penandatanganan nota kesepahaman dalam kesempatan Joint Commission Meeting ini ditujukan sebagai kerangka kerja untuk peningkatan hubungan bilateral RI-AS yang sudah terjalin selama ini.
Selain itu, Menlu John Kerry juga menyampaikan belasungkawa Presiden AS Barack Obama kepada seluruh korban erupsi Gunung Sinabung, Sumatera Utara, dan Gunung Kelud, Jawa Timur, yang harus mengungsi dari tempat tinggal mereka.
Kunjungan Menlu Kerry ke Jakarta merupakan bagian dari lawatannya ke Seoul, Beijing, Jakarta, dan Abu Dhabi dari tanggal 13 hingga 18 Februari untuk bertemu dengan para pejabat tinggi pemerintah serta membahas berbagai isu bilateral, regional, dan global.
Sebelumnya Kerry telah mengunjungi Masjid Istiqlal dan memberikan ceramah tentang perubahan ikilm di Pusat Kebudayaan AS "@America" di Jakarta, pada Minggu (16/2) siang.
Dalam kunjungan Menlu Kerry tersebut, Indonesia dan AS juga akan menandatangani dua nota kesepahaman (MoU) terkait kerja sama Selatan-Selatan dan Triangular serta perjanjian mengenai perlindungan dan pemberantasan penyelundupan satwa liar.
Sebelumnya, Kerry telah mengunjungi China dan Korea Selatan. Abu Dhabi akan menjadi negara terakhir yang akan dikunjungi Kerry sebelum kembali ke Amerika Serikat.
Dalam kunjungan dua harinya, Kerry menegaskan kembali bahwa Amerika Serikat menghargai kepemimpinan Indonesia yang terus meningkat dalam menghadapi tantangan global dan berharap dapat terus bekerjasama dengan Indonesia dalam isu-isu mengenai perubahan iklim, keamanan, demokrasi, integrasi kawasan, dan hak asasi manusia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar