INFO TABAGSEL.com-Muhammad Lutfi, mantan Ketua Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dan Duta Besar RI untuk Jepang merangkap Mikronesia, yang telah ditunjuk oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai Menteri Perdagangan baru menggantikan Gita Wirjawan, Rabu (12/2) mengatakan, begitu resmi dilantik hari Jumat (14/2), dia akan mengupayakan produk-produk unggulan Indonesia menempati posisi terbaik di pasar ekspor.
"Saya merasa yakin bahwa ini adalah merupakan bagian acuan pertama supaya barang-barang Indonesia ini bisa mendapat perlakuan baik di market internasional," kata Lutfi.
Selain itu, menurut Lutfi, selaku Menteri Perdagangan ia akan melakukan stabilisasi harga-harga, terutama terkait dengan adanya hambatan transportasi dan distribusi yang terganggu akibat cuaca dan alam.
"Stabilitas harga ini penting karena ikut menjadi inflatoir, sehingga kita harus menjamin sistem didistrubsi baik," katanya.
Dalam kesempatan itu, mantan Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) itu meminta waktu untuk belajar. Walau tempo yang dimilikinya singkat, Lutfi merasa yakin fungsi dan tugasnya tetap penting.
"Ibarat main bola, dalam injury time tetap saja bisa kebobolan, tapi juga ada peluang untuk menjebol gawang," kata Lutfi.
Muhammad Lutfi, lahir di Jakarta, 16 Agustus 1969 dari pasangan Firdaus Wadjdi dan Suhartini yang berasal dari Minangkabau, Sumatera Barat. Sebelum ditunjuk Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai Kepala BKPM (2005) dan Dubes Indonesia di Jepang (2008), Lutfi mendirikan Mahaka Group bersama Erick Thohir, Wishnu Wardhana, dan Harry Zulnardi. (WID/Humas Setkab/ES)
"Saya merasa yakin bahwa ini adalah merupakan bagian acuan pertama supaya barang-barang Indonesia ini bisa mendapat perlakuan baik di market internasional," kata Lutfi.
Selain itu, menurut Lutfi, selaku Menteri Perdagangan ia akan melakukan stabilisasi harga-harga, terutama terkait dengan adanya hambatan transportasi dan distribusi yang terganggu akibat cuaca dan alam.
"Stabilitas harga ini penting karena ikut menjadi inflatoir, sehingga kita harus menjamin sistem didistrubsi baik," katanya.
Dalam kesempatan itu, mantan Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) itu meminta waktu untuk belajar. Walau tempo yang dimilikinya singkat, Lutfi merasa yakin fungsi dan tugasnya tetap penting.
"Ibarat main bola, dalam injury time tetap saja bisa kebobolan, tapi juga ada peluang untuk menjebol gawang," kata Lutfi.
Muhammad Lutfi, lahir di Jakarta, 16 Agustus 1969 dari pasangan Firdaus Wadjdi dan Suhartini yang berasal dari Minangkabau, Sumatera Barat. Sebelum ditunjuk Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai Kepala BKPM (2005) dan Dubes Indonesia di Jepang (2008), Lutfi mendirikan Mahaka Group bersama Erick Thohir, Wishnu Wardhana, dan Harry Zulnardi. (WID/Humas Setkab/ES)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar