INFO TABAGSEL.com-Tiga puluh tahun berkarya menjadi semangat Slank untuk menelurkan "Nggak Ada Matinya".
"Nggak Ada Matinya" pula yang menjadi tajuk perayaan ulang tahun Kaka (vokal), Bimbim (drum), Ridho (gitar), Ivanka (bass), dan Abdee (gitar) yang diadakan di Gelora Bung Karno, Jumat malam.
Slank membawa semangat itu sejak awal tampil , mereka diangkut dengan ekskavator ke panggung.
Perhatian penonton yang terpusat pada panggung terpecah ketika suara Kaka menggema dari sisi panggung. Diiringi intro "Tong Kosong", yang menjadi pembuka perayaan ulang tahun mereka.
"Tong kosong nyaring bunyinya. Klentang-klentong kosong banyak bicara. Oceh sana-sini nggak ada isi. Otak udang ngomongnya sembarang," begitu bunyi lagu keluaran tahun 1996 ini,
Slank sepertinya telah membaca penantian penonton yang ingin menyaksikan mereka tampil di GBK. Lagu yang mereka sajikan di awal pertunjukan cenderung berirama menghentak, seperti "Jurus Tandur" dan tentu "Mars Slankers".
"Ini keringat campur air mata haru," kata Kaka dari atas panggung
"Ini tonggak sejarah Slank main di GBK dan nggak ada apa-apa. Ini kerja sama Slankers, kepolisian..." tambahnya.
Eks Slank
Slank berdiri sejak 1983. Hingga tahun 2013, mereka telah menghasilkan kurang-lebih 26 album.
Penampilan mereka pada Konser 30 Tahun Slank "Nggak Ada Matinya" pun tidak lepas dari album pertama "Suit...Suit..He..He.. (Gadis Sexy)" hingga karya mereka yang terkini.
Selama 30 tahun berkarya, Slank beberapa kali mengalami perubahan formasi. saat membawakan lagu-lagu lama mereka, Slank juga menggandeng orang-orang yang pernah menjadi anggota Slank.
Warna musik Slank pun terasa sedikit berbeda ketika bersama-sama mantan personil mereka.
Bersama Reynold, Slank membawakan "Koepoe Liarkoe" yang berirama slow rock dari album "Lagi Sedih" (1996).
Ketika membawakan lagu "Kalah", iringan keyboard dari Indra Q membuat musik Slank terasa lebih pop.
Pay pun bermain bersama Slank dalam beberapa lagu, mengisi posisi gitar. Bimbim pun bercerita, ketika masih bersama Cikini Stone Complex, ia memiliki vokalis bernama Welly. Bersama Welly, mereka pun membawakan "Suit...Suit..He..He.. (Gadis Sexy)".
Politikus
Tidak hanya mantan personil mereka, konser peringatan 30 tahun Slank menghadirkan sejumlah tokoh politik.
Sebelum Slank naik ke panggung, Menteri Pemuda dan Olah Raga Roy Suryo memimpin penonton untuk bersama-sama menyanyikan "Indonesia Raya".
Penonton pun menyanyikan lagu kebangsaan bersama Menpora, Bunda Iffet, dan Tantri dari band Kotak, salah satu band pembuka konser malam itu.
Menteri Perdagangan Gita Wirjawan pun kembali tampil di panggung bersama Slank. Sebelumnya, Gita Wirjawan tampil di perhelatan Jakarta Blues Festival bersama Slank, bulan lalu.
Kali ini, bersama Gita Wirjawan membawakan empat lagu, antara lain "7 Mantra", "Padamu Negeri", dan "Ku Tak Bisa".
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo pun turut hadir di konser Slank. Jokowi membacakan "Manifesto Slank" dari atas panggung.
"1. Kita harus kritis. 2. Berjiwa sosial. 3. Penuh solidaritas. 4. Saling setia. 5. Selalu merdeka. 6. Hidup sederhana. 7. Mencintai alam. 8. Manusiawi. 9. Berani untuk beda. 10. Menjunjung persahabatan. 11. Punya angan yang tinggi. 12. Menjadi diri semdiri. 13. Membuka otak dan hati kita," kata Jokowi.
"Nggak Ada Matinya" pula yang menjadi tajuk perayaan ulang tahun Kaka (vokal), Bimbim (drum), Ridho (gitar), Ivanka (bass), dan Abdee (gitar) yang diadakan di Gelora Bung Karno, Jumat malam.
Slank membawa semangat itu sejak awal tampil , mereka diangkut dengan ekskavator ke panggung.
Perhatian penonton yang terpusat pada panggung terpecah ketika suara Kaka menggema dari sisi panggung. Diiringi intro "Tong Kosong", yang menjadi pembuka perayaan ulang tahun mereka.
"Tong kosong nyaring bunyinya. Klentang-klentong kosong banyak bicara. Oceh sana-sini nggak ada isi. Otak udang ngomongnya sembarang," begitu bunyi lagu keluaran tahun 1996 ini,
Slank sepertinya telah membaca penantian penonton yang ingin menyaksikan mereka tampil di GBK. Lagu yang mereka sajikan di awal pertunjukan cenderung berirama menghentak, seperti "Jurus Tandur" dan tentu "Mars Slankers".
"Ini keringat campur air mata haru," kata Kaka dari atas panggung
"Ini tonggak sejarah Slank main di GBK dan nggak ada apa-apa. Ini kerja sama Slankers, kepolisian..." tambahnya.
Eks Slank
Slank berdiri sejak 1983. Hingga tahun 2013, mereka telah menghasilkan kurang-lebih 26 album.
Penampilan mereka pada Konser 30 Tahun Slank "Nggak Ada Matinya" pun tidak lepas dari album pertama "Suit...Suit..He..He.. (Gadis Sexy)" hingga karya mereka yang terkini.
Selama 30 tahun berkarya, Slank beberapa kali mengalami perubahan formasi. saat membawakan lagu-lagu lama mereka, Slank juga menggandeng orang-orang yang pernah menjadi anggota Slank.
Warna musik Slank pun terasa sedikit berbeda ketika bersama-sama mantan personil mereka.
Bersama Reynold, Slank membawakan "Koepoe Liarkoe" yang berirama slow rock dari album "Lagi Sedih" (1996).
Ketika membawakan lagu "Kalah", iringan keyboard dari Indra Q membuat musik Slank terasa lebih pop.
Pay pun bermain bersama Slank dalam beberapa lagu, mengisi posisi gitar. Bimbim pun bercerita, ketika masih bersama Cikini Stone Complex, ia memiliki vokalis bernama Welly. Bersama Welly, mereka pun membawakan "Suit...Suit..He..He.. (Gadis Sexy)".
Politikus
Tidak hanya mantan personil mereka, konser peringatan 30 tahun Slank menghadirkan sejumlah tokoh politik.
Sebelum Slank naik ke panggung, Menteri Pemuda dan Olah Raga Roy Suryo memimpin penonton untuk bersama-sama menyanyikan "Indonesia Raya".
Penonton pun menyanyikan lagu kebangsaan bersama Menpora, Bunda Iffet, dan Tantri dari band Kotak, salah satu band pembuka konser malam itu.
Menteri Perdagangan Gita Wirjawan pun kembali tampil di panggung bersama Slank. Sebelumnya, Gita Wirjawan tampil di perhelatan Jakarta Blues Festival bersama Slank, bulan lalu.
Kali ini, bersama Gita Wirjawan membawakan empat lagu, antara lain "7 Mantra", "Padamu Negeri", dan "Ku Tak Bisa".
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo pun turut hadir di konser Slank. Jokowi membacakan "Manifesto Slank" dari atas panggung.
"1. Kita harus kritis. 2. Berjiwa sosial. 3. Penuh solidaritas. 4. Saling setia. 5. Selalu merdeka. 6. Hidup sederhana. 7. Mencintai alam. 8. Manusiawi. 9. Berani untuk beda. 10. Menjunjung persahabatan. 11. Punya angan yang tinggi. 12. Menjadi diri semdiri. 13. Membuka otak dan hati kita," kata Jokowi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar