DAFTAR BERITA

Minggu, 22 September 2013

Siswa Smp Cabuli Anak Lima Tahun di Padangsidimpuan

Pelaku pencabulan digiring petugas Polres Kota Psp,Sabtu (21/9).(Foto:Metrosiantar.com)


INFO TABAGSEL.com-ZML (13), diduga mencabuli Senja –nama samaran- bocah yang masih berusia lima tahun. Pelaku yang masih berstatus pelajar SMP ini, mencabuli Senja di sekitar rumah korban, Sabtu (21/9) sekitar pukul 12.30 WIB.

Menurut petugas Reskrim Polres Briptu Iskandar, semula ia mendapat informasi dari warga Kelurahan Timbangan, Padangsidimpuan (Psp) Utara, Psp, yang menyebutkan ada warga sekitar yang anaknya menjadi korban pencabulan.

Mendapat informasi tersebut, petugas langsung bergerak menuju tempat lokasi dan melakukan penyelidikan. Ternyata benar, setelah sampai di lokasi, petugas melihat kerumunan warga. Selanjutnya, petugas mendapatkan ZML (13), yang nyaris dimassa.

“Saat itu saya mendapat kabar ada kejadian pencabulan. Lalu, saya langsung bergerak dan melihat warga sudah ramai berkumpul di tempat tersebut. Setelah saya selidiki, akhirnya didapat pelaku, yang hampir saja menjadi bulan-bulanan warga,” ujar Iskandar.

Saat petugas memeriksanya, pelaku mengatakan yang melakukan perbuatan itu adalah teman-temannya. Kemudian, petugas mencari teman-teman pelaku yang menurutnya juga melakukan perbuatan tersebut.

Tak berselang lama, petugas menemukan orang-orang yang dimaksud pelaku sebagai temannya. Namun, ketika ketiganya; AL (14), RWP (16), dan DS (17) ditanya mengenai kejadian tersebut, mereka malah mengaku tidak tahu sama sekali kejadian tersebut.

Mereka memang mengenal pelaku, tapi tidak ada melakukan perbuatan seperti yang dikatakan pelaku. Petugas pun sempat dibuat bingung dengan keterangan mereka. Akhirnya petugas bersama warga memboyong mereka ke Polres Kota Psp.

“Keterangan pelaku mulanya berbelit-belit. Ia malah mengkambinghitamkan teman-temannya yang sama sekali tidak melakukan perbuatan itu. Makanya dengan dibantu warga, kita boyong mereka ke Polres untuk kita periksa lebih lanjut,” kata Iskandar.

Setelah dibawa ke Polres, baru didapat keterangan yang jelas setelah dibantu keterangan langsung dari korban, yang mengatakan kalau pelakunya adalah satu orang yang mengenakan pakaian SMP.
ZML (13) ketika diperiksa petugas, mengakui semua perbuatannya.

Ceritanya, sebelum melakukan perbuatan tersebut, ia baru saja pulang dari sekolahnya. Namun, ia tidak langsung pulang ke rumah. Bersama tiga temannya (yang sempat dikambinghitamkannya, red), ia singgah bermain biliar di kampung tersebut.

Setelah itu, sekitar pukul 12.30 WIB ia mengajak ketiga temannya itu untuk pergi ke arah bukit yang berada di kampung tersebut. Namun, ketiga temannya itu menolak. Lalu, pelaku pergi ke arah bukit seorang diri. Di tengah jalan, pelaku berjumpa dengan Senja yang saat itu sedang bermain-main.

Saat itu lah, pelaku meminta Senja untuk menciumnya. Kemudian membuka celana korban dan (maaf) mencabuli Senja. Korban tersentak lalu menangis, kemudian berlari meninggalkan pelaku. Setelah itu, dengan santai pelaku berjalan lagi menuju ke arah bukit seperti orang yang tidak bersalah.

“Hanya aku masukkan jari. Itu pun enggak sampai dalam. Begitu aku masukkan dia langsung menangis, kemudian berlari. Habis itu aku jalan lagi. Memang aku sendiri yang melakukannya,” kata pelaku.

Ternyata, setelah korban menangis dan berlari, ia langsung melaporkan kejadian tersebut kepada orang tuanya. Saat itu, ibu korban sedang menidurkan adik korban. Seperti disambar petir, mendengar cerita anaknya itu, ia langsung memberitahukan kepada warga sekitar apa yang sudah terjadia pada anaknya tersebut.

“Waktu itu mamaknya sedang menidurkan adiknya. Ia tahu kalau anaknya sedang bermain-main di sekitar rumahnya.Terkejut dia, pas anaknya itu datang menangis dan melaporkan sama mamaknya kalau dia diapa-apakan sama pelaku; “Mak diapain (cabuli,red) abang-abang itu aku.” Gitu katanya,” beber keluarga korban yang tidak ingin disebut namanya di Polres Psp.

Setelah dilaporkan tersebut, mereka langsung mencari pelaku. Lucunya, saat warga sibuk mencari, pelaku turut ikut mencari dan berbaur dengan warga. Mulanya mereka tidak tahu dan sempat kelabakan. Tapi setelah mereka meminta keterangan yang disampaikan korban kepada ibunya, akhirnya diketahui ZML adalah pelakunya.

“Pura-pura pula dia enggak tahu kejadian. Santai dia ikut kami mencari pelakunya. Eh, enggak tahunya dia pelakunya. Hampir saja mati anak ini dimassa. Untung polisi cepat datang,” ujar keluarga korban geram.

Sementara itu, Kapolres Kota Psp AKBP Budi Hariyanto melalui Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Ipda Maria Marpaung mengatakan, pihaknya sudah menerima laporan kejadian tersebut, dan saat ini mereka masih melakukan pemeriksaan terhadap pelaku dan saksi-saksi.

“Petugas kita sudah mengamankan pelaku. Saat ini kita masih melakukan pemeriksaan kepada korban, pelaku dan saksi-saksi untuk kita mintai keterangannya. Untuk pendalaman dan motifnya akan kita periksa lebih lanjut,” pungkas Ipda Maria. (
Metrosiantar.com)

Tidak ada komentar: