DAFTAR BERITA

Senin, 26 Agustus 2013

Ditampar Guru, Siswa SMPN 5 Padangsidimpuan Dilarikan Ke RS

Andri, siswa kelas 1 SMP Negeri 5 Psp saat hendak dibawa ke RSUD, Sabtu (24/8) malam. [Foto: Metrosiantar.com/Oryza Pasaribu]


INFO TABAGSEL.com-Siswa kelas VII SMP Negeri 5 Kota Padangsidimpuan Andri Tarihoran (13) mengaku dipukul gurunya, RT. Andri dipukul guru tersebut usai dituduh berkelahi dengan seorang temannya. Akibat pemukulan itu, Andri terpaksa dirawat di RSUD Psp.

Menurut Dayu (13), teman sekelas Andri, ia melihat Andri dipukul oknum guru berinisial RT, yang mengajar mata pelajaran olahraga di sekolah tersebut. Cerita Dayu, sekitar pukul 15.30 WIB, ia melihat Andri sedang berjalan di sekitar halaman sekolah. Kata Dayu, ia melihat Andri sempat bertengkar dengan seorang murid yang berbeda kelas dengan mereka. Tiba-tiba murid tersebut menangis dan melapor ke piket sekolah.

“Mulanya kulihat dia sedang berjalan di halaman sekolah. Tiba-tiba dia bertengkar dengan seorang murid dari kelas VII-1. Enggak berapa lama, anak itu menangis dan mengadu ke bagian piket,” jelas Dayu.

“Kata anak itu, si Andri kentut dan diarahkan kepadanya, mungkin karena itu sampai bertengkar dan menangsi. Tapi pas saya tanya sama si Andri, dia mengatakan tidak ada melakukan perbuatan itu sama sekali,” terang Dayu lagi.

Setelah siswa itu melapor ke piket, selanjutnya, Andri dipanggil ke kantor guru. Dan setelah keluar dari ruangan tersebut, ia mengaku dipukul oknum guru yang diketahui Dayu memang terkenal kejam dan galak.

Sujarwo (50), ayah angkat Andri mengaku heran saat melihat Andri pulang sekolah sekira pukul 18.00 WIB. Andri terlihat tidak seperti biasa. Bawaannya lemas dan langsung berbaring di kursi ruang tamu rumah mereka. Ketika ditanya, ia mengaku habis dipukul gurunya.

“Dia memang tinggal sama kami, orangtua laki-lakinya sudah meninggal. Jadi selama ini dia membantu kami membuat tempe di sini. Kalau ibunya tinggal di Kampung Sawah. Saya heran aja, begitu pulang sekolah dan sampai di rumah ia langsung terbaring dan mengaku habis dipukul gurunya,” terang Isu.

Mulai dari pulang sekolah hingga pukul 21.30 WIB, Andri masih terbaring. Tidak berapa lama, seorang laki-laki yang diketahui sebagai Kepala SMPN 5 datang menjenguk. Namun, begitu ia mengetahui wartawan berada di sana ia langsung untuk meminta agar Andri segera dibawa ke rumah sakit.

Ketika METRO berusaha mewawancarai Kepala SMPN 5, ia tidak bersedia berkomentar. Malah ia meminta kepada warga untuk segera memasukan Andri dalam mobil guna dibawa ke RSUD Kota Psp.

Minggu (25/8) sekitar pukul 11.00 WIB, METRO kembali mendatangi Andri yang sedang dirawat di Ruangan I RSUD Kota Psp. Kondisinya masih terlihat lemah. Jarum infus tampak terpasang di bagian tangan kirinya.

Kepada METRO, Andri menceritakan kejadian yang menyebabkannya dirawat di Rumah Sakit tersebut. Ceritanya, waktu itu, Andri yang sekolah masuk siang tersebut berjalan melintasi sekitar halaman sekolahnya, dan tiba-tiba ada seorang murid yang ia ketahui juga sebagai siswa di SMP 5 tersebut.

Saat ia melintas, tiba-tiba murid tersebut menuduhnya berbuat yang kurang ajar dengan memberikan ‘buang angin’ ke arah anak tersebut. Andri membantahnya. Lalu, anak tersebut menangis dan melaporkan Andri ke bagian piket sekolah.

Setelah itu, Andri dipanggil ke ruangan guru, sampai di dalam ruangan Andri mengaku dipukul pada bagian kiri kepalanya oleh seorang seorang oknum guru yang disebut Andri berinisial RT yang mengajar mata pelajaran olah raga.

“Enggak ada kukentuti anak itu, aku cuman lewat aja di depannya. Terus dia nangis dan melapor ke bagian piket. Habis itu aku dipanggil ke ruangan guru. Di situlah aku dipukul, dan guru itu pun enggak ada bilang apa. Begitu aku masuk ke dalam ruangan langsung dipukulnya begitu saja, dan setelah itu aku kembali ke kelas,” akunya.

Sampai saat ini Andri masih dirawat di RSUD Kota Psp. Ia mengaku bagian kepalanya sebelah kiri masih terasa sakit. “Masih sakit kepalaku sebelah kiri bang, belum bisa digerakkan ke kanan, badanku juga masih lemas,” terang Andri. Sementara itu, Kabid Dikmen Dinas Pendidikan Kota Psp Mahlil yang dikonfirmasi METRO mengenai permasalahan tersebut, mengaku menerima laporan tersebut. “Mohon maaf saya belum bisa berikan komentar ataas kejadian itu, tapi terima kasih telah memberitahukannya kepada saya. Maklum saya baru menjabat, jadi belum tahu banyak tentang kepala sekolah dan oknum guru yang bersangkutan. Kita tunggu saja,” jelasnya.(MS)

Tidak ada komentar: