Ratusan ribu buruh akan tumpah di jalanan ibukota menuntut peningkatan kesejahteraan, Rabu (01/05). |
INFO TABAGSEL.com-Sejumlah pabrik di berbagai kawasan industri kota-kota besar di Indonesia memilih meliburkan kegiatan produksi bertepatan dengan perayaan Hari Buruh Sedunia hari ini Rabu (01/05).
Pengusaha pabrik umumnya beralasan mengkhawatirkan dampak anarkis aksi berbagai kelompok buruh hari ini.
Meski tidak diterapkan semua perusahaan menurunnya aktivitas kerja terlihat di kawasan industri Pulo Gadung dan Kawasan Berikat Cakung di Jakarta Timur, juga di komplek industri MM 2000 dan East Jakarta Industrial Project Cikarang, Bekasi.
Situasi serupa dilaporkan terjadi pula di Batam dan Tangerang.
Di kawasan industri Karawang, Jawa Barat, bahkan pemerintah kabupaten secara resmi meminta pabrik meliburkan karyawannya.
"Intinya pengusaha takut kejadian dua tahun terakhir terulang karena aparat ternyata tak bisa melindungi," kata Franky Sibarani dari Asosiasi Pengusaha Indonesia.
Tahun lalu Hari Buruh diwarnai aksi blokade jalan raya, jalan tol hingga perusakan properti pabrik.
Aksi buruh juga merazia sejumlah perusahaan dan memaksa karyawan yang bekerja mengikuti demonstrasi.
Pilihan menghentikan produksi dalam satu hari menurut Franky sebenarnya pahit bagi pengusaha, tetapi kekhawatiran akan jatuh korban membuat pengusaha memilih libur.
"Kan tetap harus bayar pekerja, biaya listrik dan lain-lain tetap jalan," kata Franky.
"Buruh menolak upah murah, standarnya harus 84 komponen bukan cuma 60 kriteria hidup layak."
M Iqbal
Apindo juga mengaku mendapat laporan beberapa perusahaan yang harus memenuhi target produksi hanya mengaktifkan pekerja yang masuk pada sif III, yang mulai pada menjelang tengah malam hingga dini hari.
'Damai'
Hubungan pengusaha dan buruh di Indonesia memburuk beberapa tahun terakhir dipicu sengketa penetapan upah dan kesejahteraan.
Namun pengusaha mengeluhkan peran aparat dan pemerintah yang dipandang membiarkan buruh anarkis.
"Sekarang lapangan kerja langka, malah yang sudah ada pekerjaan diotak-atik, dipaksa demo, dirusak," protes Sekjen Asosiasi Pertekstilan Indonesia, Ernovian Ismy.
Sebaliknya buruh juga menuntut pemerintah menjatuhkan sanksi pada perusahaan yang sampai kini belum membayar karyawan sesuai UMP/UMR.
Setelah kenaikan UMR - pasca aksi buruh yang disertai blokir jalan tol Cikampek tahun lalu - pemerintah masih membebaskan sejumlah perusahaan dari kewajiban UMP dengan alasan keterbatasan kemampuan perusahaan.
"Buruh menolak upah murah, standarnya harus 84 komponen bukan cuma 60 kriteria hidup layak," seru Ketua Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia, M Iqbal dalam pernyataan yang diterima BBC.
Iqbal juga mengatakan aksi buruh 1 Mei 2013 akan 'berlangsung damai' meski mengklaim ratusan ribu buruh akan turun ke jalan.
Di Jabodetabek Polda Metro Jaya menyatakan mengerahkan 23 ribu personel untuk mengamankan aksi May Day.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar