INFOP TABAGSEL.com-Sekretaris Kabinet (Seskab) Dipo Alam mengemukakan, pemerintah akan memberikan Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) selama 5 (lima) bulan untuk menopang masyarakat miskin menghadapi kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), yang akan diputuskan pemerintah setelah DPR menyetujui Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (RAPBN-P) 2013.
“BLSM diperlukan untuk menopang masyarakat miskin karena kenaikan harga atau inflasi berdampak lebih tinggi bagi masyarakat miskin (sekitar satu setengah kali dari inflasi IHK), mengingat sebagian kenaikan harga BBM berpengaruh terhadap harga bahan-bahan pangan yang merupakan komponen terbesar dalam komposisi konsumsi masyarakat miskin,” terang Seskab Dipo Alam di Jakarta, Jumat (17/5) malam.
Pemerintah, lanjut Seskab, sangat berharap pemberian BLSM tersebut dapat membantu meningkatkan pendapatan kelompok masyarakat miskin menjadi lebih tinggi dari garis kemiskinan.
Ia mengingatkan, bahwa shock akibat kenaikan harga BBM biasanya membutuhkan waktu pemulihan sekitar 3 (tiga) bulan atau 4 (empat) bulan. Oleh karena itu, BLSM dalam tiga bulan pertama diberikan (Juni, Juli, Agustus) diberikan dalam rangka meredam dampak sosial ekonomi akibat kenaikan harga BBM tersebut.
“Bulan Juli-Agustus merupakan bulan Ramadhan dan Hari Raya. Selama ini, inflasi tertinggi terjadi pada periode tersebut. Kondisi ini menyebabkan pemulihan akibat kenaikan harga BBM memerlukan waktu yang lebih lama. Oleh karena itu, BLSM ditambah dua bulan (total menjadi lima bulan) untuk membantu masyarakat kurang mampu dalam menghadapi bulan Ramadhan tersebut,” ujar Seskab Dipo Alam.
Pengaruh Pada Inflasi
Mengenai pengaruh riil kenaikan harga BBM terhadap inflasi, Seskab Dipo Alam menunjuk pendapat dari sejumlah stakeholder (pemangku kepentingan. Berikut pendapat tersebut:
BBM pada tahun 2005, setelah 3 bulan kembali normal. Bank Indonesia (BI) menilai dampak inflasi dari pengendalian konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi hanya berlangsung tiga bulan ke depan;
Ketua Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Chatib Basri : Dampak Kenaikan BBM Hanya 4 Bulan. Setelah itu akan berjalan normal;
BNI: Dampak Kenaikan BBM Hanya di Tiga Bulan Pertama;
Peneliti Center for Strategic and International Studies Foundation (CSIS) Haryo Aswicahyono : Selama kenaikan BBM tidak terlalu besar, kenaikan inflasi diperkirakan hanya dua hingga tiga bulan saja;
Direktur Center for Petroleum and Energy Economics Studies, Kurtubi : kenaikan harga.
“BLSM diperlukan untuk menopang masyarakat miskin karena kenaikan harga atau inflasi berdampak lebih tinggi bagi masyarakat miskin (sekitar satu setengah kali dari inflasi IHK), mengingat sebagian kenaikan harga BBM berpengaruh terhadap harga bahan-bahan pangan yang merupakan komponen terbesar dalam komposisi konsumsi masyarakat miskin,” terang Seskab Dipo Alam di Jakarta, Jumat (17/5) malam.
Pemerintah, lanjut Seskab, sangat berharap pemberian BLSM tersebut dapat membantu meningkatkan pendapatan kelompok masyarakat miskin menjadi lebih tinggi dari garis kemiskinan.
Ia mengingatkan, bahwa shock akibat kenaikan harga BBM biasanya membutuhkan waktu pemulihan sekitar 3 (tiga) bulan atau 4 (empat) bulan. Oleh karena itu, BLSM dalam tiga bulan pertama diberikan (Juni, Juli, Agustus) diberikan dalam rangka meredam dampak sosial ekonomi akibat kenaikan harga BBM tersebut.
“Bulan Juli-Agustus merupakan bulan Ramadhan dan Hari Raya. Selama ini, inflasi tertinggi terjadi pada periode tersebut. Kondisi ini menyebabkan pemulihan akibat kenaikan harga BBM memerlukan waktu yang lebih lama. Oleh karena itu, BLSM ditambah dua bulan (total menjadi lima bulan) untuk membantu masyarakat kurang mampu dalam menghadapi bulan Ramadhan tersebut,” ujar Seskab Dipo Alam.
Pengaruh Pada Inflasi
Mengenai pengaruh riil kenaikan harga BBM terhadap inflasi, Seskab Dipo Alam menunjuk pendapat dari sejumlah stakeholder (pemangku kepentingan. Berikut pendapat tersebut:
BBM pada tahun 2005, setelah 3 bulan kembali normal. Bank Indonesia (BI) menilai dampak inflasi dari pengendalian konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi hanya berlangsung tiga bulan ke depan;
Ketua Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Chatib Basri : Dampak Kenaikan BBM Hanya 4 Bulan. Setelah itu akan berjalan normal;
BNI: Dampak Kenaikan BBM Hanya di Tiga Bulan Pertama;
Peneliti Center for Strategic and International Studies Foundation (CSIS) Haryo Aswicahyono : Selama kenaikan BBM tidak terlalu besar, kenaikan inflasi diperkirakan hanya dua hingga tiga bulan saja;
Direktur Center for Petroleum and Energy Economics Studies, Kurtubi : kenaikan harga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar