DAFTAR BERITA

Rabu, 17 April 2013

Presiden SBY Minta Maaf Atas Keterlambatan Ujian Nasional

Presiden SBY memanggil Mendikbud M Nuh terkait keterlambatan pelaksanaan UN, di Kantor Presiden, Selasa (16/4) sore. Hadir pula Panglima TNI dan Kapolri. (foto: abror/presidenri.go.id)

INFO TABAGSEL.com-Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) melalui akun twitter miliknya atas nama Pemerintah meminta maaf atas keterlambatan pelaksanaan Ujian Nasional (UN) pada jenjang SMA/MA/SMALB/SMK dan Paket C tahun ini, khususnya yang menimpa 11 provinsi. Presiden SBY juga mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang ikut membantu dan mengatasinya, serta memberi masukan, termasuk melalui akun twitter miliknya.

Selanjutnya melalui akun twitternya @SBYudhoyono, Selasa (16/4) ini, Presiden menyampaikan telah memanggil Mendikbud Muhammad Nuh untuk mengetahui apa yang dilakukan.

“Atas laporan Mendikbud, saya instruksikan tiga hal, yang kesemuanya untuk mengatasi keterlambatan itu, yang sebenarnya tidak perlu terjadi,” tulis Presiden SBY dalam akun twitternya.

Ketiga hal itu adalah: Pertama, naskah ujian sampai di 11 provinsi sebelum dimulai. “Cek sampai ke Kabupaten & Kota,” tegas SBY.

Kesebelas provinsi yang mengalami penundaan UN dari 15 April – 18 April menjadi 18 April – 22 April itu adalah Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur.

Presiden memerintahkan bantuan angkutan udara dengan pesawat TNI AU dalam pendistribusian soal-soal UN agar dilanjutkan. “Saya sudah instruksikan ke Panglima TNI & Kasau,” jelas SBY.

Khusus distribusi naskah UN ke 11 provinsi ini, menurut Presiden SBY, pengamanan bahan ujian harus dijaga. “Saya sudah instruksikan ke Kapolri,” ungkap Presiden SBY.

Kedua, lanjut SBY, jangan sampai UN untuk tingkat SMP ada yang terlambat lagi. Semua dicek kesiapannya, sejak sekarang.

Ketiga, Presiden SBY tetap minta dilakukan pemeriksaan, mengapa ada percetakan yang terlambat. Masalah teknis atau penyimpangan?

Untuk kelancaran UN ini, Presiden SBY mengaku telah menginstruksikan Mendikbud Muhammad Nuh untuk bekerja sama dengan para Gubernur, Bupati dan Walikota, khususnya terkit masalah distribusi dan pengawasan soal UN di daerah.

Presiden juga menginstruksikan dalam keadaan "darurat" seperti saat ini, Kemdikbud harus buka "posko" dan bekerja siang & malam. Semua.

Tidak ada komentar: