Upacara peringatan akan berlangsung Kamis besok untuk mengenang tiga korban tewas dan ratusan korban luka. |
INFO TABAGSEL.com-Presiden AS Barack Obama akan berangkat ke Boston, Kamis (18/04) besok untuk menghadiri sebuah acara keagamaan mengenang para korban serangan bom.
Gedung Putih mengatakan Obama membatalkan rencana perjalanan ke Kansas untuk berbicara dalam acara antar agama.
Tiga orang tewas, termasuk seorang anak lelaki berusia delapan tahun, dan melukai lebih dari 170 orang saat dua bom meledak dekat garis akhir maraton, Selasa (16/04).
Sementara itu FBI menyatakan bom tersebut disembunyikan di dalam tas punggung hitam.
Agen Spesial FBI Richard DesLauriers dalam keterangan pers mengatakan robekan kain nilon - yang mungkin berasal dari tas punggung - dikumpulkan dari tempat kejadian peristiwa bersama dengan pecahan gotri dan paku yang ''kemungkinan dipasang di dalam sebuah alat masak tekanan tinggi''.
Dia mengatakan sejumlah alat bukti tersebut di kirim ke laboratorium FBI di Quantico, Virginia, dimana para ahli akan merekonstruksi perangkat itu untuk mengetahui komponen dan cara pembuatannya.
Dia menambahkan: ''Penyelidikan masih permulaan. Tidak ada klaim tanggung jawab dan kemungkinan tersangka dan motifnya masih terbuka lebar.''
Sementara itu tim dokter yang menangani korban luka mengindikasikan bahwa bom tersebut mengandung pecahan metal.
Sejumlah korban dilaporkan harus diamputasi akibat luka yang ditimbulkan.
Masih spekulasi
Gubernur Massachusetts Deval Patrick mengatakan warga Boston akan ''sembuh dan bangkit'' dari serangan.
"Kami adalah satu komunitas. Kami semua bersama menghadapi ini,'' katanya.
Sebelumnya, Presiden Obama mengutuk serangan bom yang disebutnya sebagai tindakan teroris.
Dia mengatakan serangan tersebut ''kejam dan pengecut'' tetapi menekankan bahwa belum diketahui apakah organisasi - domestik ataupun asing - atau ''individual keji'' bertanggung jawab atas serangan, demikian halnya dengan motif serangan.
''Semuanya dalam titik ini adalah spekulasi,'' katanya.
"Butuh waktu... tapi kami akan mengejar siapapun yang melukai warga kami dan akan membawanya ke pengadilan.''
Salah satu korban diketahui bernama Martin Richard seorang bocah berusia delapan tahun dari kawasan Dorchester, Boston.
Dia berada di garis akhir maraton bersama ibu dan saudara perempuannya yang juga terluka parah.
"Mereka tengah berada di kerumunan saat pelari datang untuk melihat apakah ada sejumlah teman mereka yang dikenal saat bom meledak,'' kata Stephen Lynch anggota Kongres, teman keluarga Richard kepada Associated Press.
Karangan bunga dan ucapan belasungkawa diletakkan di depan rumah keluarga mereka.
Korban kedua diketahui bernama Krystle Campbell, seorang manajer restoran berusia 29 tahun.
Ayahnya yang mengeluarkan pernyataan ini mengatakan keluarga sangat terpukul.
Universitas Boston mengatakan korban ketiga yang tewas adalah seorang mahasiswa pasca sarjana. Dalam pernyataan Selasa kemarin mereka tidak mengumumkan nama atau informasi lain terkait mahasiswa tersebut karena masih menunggu izin dari keluarga.
Tetapi, disebutkan bahwa mahasiswa tersebut adalah salah satu dari tiga orang yang menonton dekat garis akhir. Dua lainnya dilaporkan terluka tetapi dalam kondisi yang stabil di rumah sakit, demikian keterangan kampus.
Konsulat Cina di New York kemudian mengkonfirmasikan bahwa mahasiswa yang tewas adalah berkebangsaan Cina.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar