Satelit yang dibawa baru akan melakukan kontak dengan bumi pada Kamis 31 Januari. |
INFO TABAGSEL.com-Korea Selatan berhasil meluncurkan roketnya ke orbit setelah sempat tertunda dua kali karena masalah teknis.
Siaran TV menayangkan roket yang diberi nama KSLV-1 tersebut lepas landas dari Pusat Angkasa Luar Naro hari Rabu 30 Januari pukul 16.00 waktu setempat atau sekitar 13.00 WIB.
Tak lama setelah itu, seorang pejabat pemerintah Korea Selatan mengatakan peluncuran roket berhasil namun masih belum bisa dipastikan apakah satelit yang dibawa berada dalam orbit yang benar.
Peluncuran ini berlangsung beberapa pekan setelah Korea Utara meluncurkan roketnya ke ruang angkasa, pertengahan Desember 2012.
Pyongyang menegaskan roket membawa satelit ke orbit namun diragukan oleh dunia internasional sebagai upaya pengembangan rudal jarak jauh.
Adapun roket Korea Selatan yang diberi nama Naro seberat 140 ton dibangun di Korea Selatan dan di Rusia, yang menyatakan akan bekerja sama dengan Seoul untuk tiga upaya peluncuran.
Upaya sebelumnya gagal
Satelit yang dibawa KSLV-1 dirancang untuk mengumpulkan data iklim dan diperkirakan akan melakukan kontak dengan bumi pada hari Kamis (31/01) dan saat itu baru bisa dipastikan apakah berada di dalam orbit yang direncanakan dan berfungsi dengan baik.
Dua peralatan radar di kapal perang sudah dikerahkan untuk melacak operasi ini, seperti dilaporkan kantor berita resmi Yonhap.
Korea Selatan saat ini sudah memiliki beberapa satelit di orbit namun diluncurkan oleh negara lain.
Upaya peluncuran roket sebelumnya, pada tahun 2009 dan 2010, tidak berhasil.
Tahun 2009, satelit tidah berhasil lepas dari roket ketika sudah berada di orbit dan setahun kemudian, roket meledak hanya beberapa detik setelah lepas landas.
Tekanan untuk keberhasilan pada upaya yang ketiga ini semakin kuat setelah peluncuran roket Korut Desember lalu. Setelah itu, pemerintah Pyongyang mengumumkan Klikakan melakukan uji coba nuklir yang ketiga.
PBB mengatakan peluncurkan roket Koret melanggar larangan uji coba rudal dan mendukung perluasan sanksi atas negara itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar