DAFTAR BERITA

Rabu, 29 Agustus 2012

Sumur Minyak PT Mosesa Petroleum di Palas dan 8 Sumur Lainya di Sumut Berpruduksi

INFO TABAGSEL.com-PT Mosesa Petroleum yang telah melakukan pengeboran 3 Sumut (Sumur Tonga-1, Tonga-3, dan Tonga-4) di Padanglawas akan segera Berproduksi sekitar 300 barel oil per hari.

Saat ini, ada sekitar 8 sumur mineral Minyak dan Gas (Migas) yang ada di Sumatera Utara. Sumur yang terletak di Kabupaten Langkat, Labuhanbatu Utara, dan Deliserdang. Minimal 2 hingga 10 tahun ke depan, sumur tersebut akan berproduksi dan memberikan keuntungan untuk wilayah kerjanya.

Adapun Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) yang akan melakukan pengeboran di wilayah kerja di Sumut yaitu PT Petronas-Carigali yang akan melakukan pengeboran 1 Sumur Tanjung Perling, yg merupakan bagian dari wilayah kerja West Glagah Kambuna, yang berlokasi di Kabupaten Deliserdang. Kemudian PT Pertamina EP Region Sumatra Field Pangkalan Susu sebanyak 3 Sumur (Sumur Adenium, Benggala, dan Garsenia), yang berlokasi di Kabupaten Langkat. PT Mosesa Petroleum yang telah melakukan pengeboran 3 Sumut (Sumur Tonga-1, Tonga-3, dan Tonga-4) di Padanglawas. Serta Pasific Oil & Gas (Kisaran) akan melakukan pengeboran 1 Sumur Parit Minyak di lokasi Kabupaten Labuhanbatu Utara.

“Dari semuanya yang telah berhasil menemukan migas yaitu PT Mosesa Petroleum dan kontraktor ini juga membuat Plan of Development (POD) dan telah disetujui pada Maret yang lalu,” ujar Kepala Perwakilan Badan Pelaksana Kegiatan Hulu Usaha Minyak dan Gas Bumi (BPMigas) Sumatera Bagian Utara, M Nurhuda pada acara penandatanganan MoU antara BPMigas dan USU, kemarin.

Hasilkan 300 Barel per Hari

Dijelaskannya, dengan POD tersebut, nantinya PT Mosesa dapat langsung melakukan ekploitasi minyak bumi. “Nantinya, ketiga sumur tersebut akan menghasilkan 300 barel oil per hari,” lanjutnya. Dan dibutuhkan waktu minimal 2 tahun agar sumur-sumur tersebut dapat berproduksi. “Karena harus dibangun infrastruktur. Mulai dari pipa, jalan, dan lainnya. Mungkin yang paling memakan waktu itu saat pembebasan tanah ya,” lanjutnya.

Sementara itu, untuk Pacifik Oil and Gas Kisaran di Labura akan mulai melakukan eksploitasi pada September mendatang. Dan ini merupakan investasi migas pertama kali di kabupaten tersebut. “Jadi tidak heran, bila banyak yang sangat optimis dengan Pacifik Oil and Gas, mengingat ini yang pertama kali di Labura,” tambahnya. Diprediksi, untuk eksploitasi ini akan membutuhkan waktu sekitar 5 tahun untuk mengetahui besarnya kandungan didalamnya.

Kontraktor lainnya, yaitu PT Pertamina EP Region Sumatera Field yang akan melakukan pengeboran di Pangkalan Susu ini sudah terjamin. “Karena Pertamina sudah memiliki infrastruktur, mulai dari alat hingga pemasaran sudah ada. Jadi, lebih gampang,” ungkap pria yang akrab disapa Huda tersebut.
Sedangkan PT Petronas-Carigali yang akan melakukan pengeboran di Deliserdang ini sedang dalam tahap proses untuk melakukan eksploitasi.

Di Sumut, bukan hanya ada sumur yang akan dieksplorasi, tetapi sudah ada sumur yang telah berproduksi. Seperti PT Pertamina EP region Sumatera Field Pangkalan Susu, JOB Pertamina-Costa Int’l Group Ltd. Kemudian TAC Pertamina-Salamander ENSL, TAC. Pertamina-Putra Kencana Diski, TAC. Pertamina-Eksindo Telaga Said. “Karena sumur tersebut merupakan lahan Pertamina, jadi Pertamina yang sudah aman untuk produksinya,” tambahnya.

Pada umumnya, sumur yang sudah produsi tersebut berada di Kabupaten Langkat. Dan mendapat nilai Dana Bagi Hasil (DBH) untuk daerah. “Tetapi berapa besar jumlah DBH nya, bukan BP Migas yang mengatur. Melainkan kementrian ESDM, nantinya bila sumur tersebut sudah lifting, akan dipanggil pihak yang bersangkutan, seperti pemda, pemprov, dan kementrian keuangan,” lanjutnya.

Walaupun bisnis migas ini sangat menguntungkan bila produksi, tetapi saat masa ekspolasi dan eksploitasi memiliki resiko yang besar. “Kemungkinan berhasil hanya 30 persen, sedangkan resikonya hanya 70 persen,” ungkap Kepala BP Migas, Ir R Priyono. (SumutPos))

Tidak ada komentar: