INFO TABAGSEL.com-Anggota DPRD Bulukumba, Sulawesi Selatan, nyaris adu jotos sebelum
paripurna penyerahan sisa lebih penggunan anggaran (Silpa) tahun
anggaran (TA) 2011, Senin (13/8/2012).
Kejadian yang disaksikan
langsung oleh Bupati Bulukumba, Zainuddin Hasan, Wakil Bupati,
Syamsuddin, serta sejumlah pimpinan satuan kerja perangkat daerah
(SKPD), berawal ketika dua anggota dewan, yakni Askar dan Andi Asman,
saling adu mulut. Mereka memprotes agar paripurna penyerahan Silpa
dibatalkan.
Alasanya, rapat dianggap tak sesuai prosuder. Askar,
yang juga Ketua DPC PPP Bulukumba, marah dan ngotot agar paripurna
dilanjutkan karena sudah masuk dalam agenda dewan. Karena saling
mempertahankan argumentasi sehingga keduanya nyaris adu jotos.
Beruntung,
peristiwa memalukan itu tidak berlangsung lama setelah anggota DPRD
lainnya melerai. Bukannya mereda, emosi Askar naik dan sempat
mengeluarkan badik yang disimpan di pinggangnya kemudian mencari Andi
Asman. Untungnya, Andi sudah meninggalkan ruang paripurna DPRD
Bulukumba.
Sekretaris Fraksi Bulukumba Bersatu (FBB) DPRD,
Muhammad Djuharta, mengungkapkan, penjadwalan kembali paripurna
sebenarnya melanggar prosedur. Sebab, penetapan tidak melibatkan semua
fraksi hanya beberapa saja. Padahal, sesuai tata tertib (Tatib) jika
tidak kourum rapat harus dijadwal ulang dan melibatkan semua anggota
dewan.
“Ini yang menyebabkan teman-teman dewan lain memprotes dan
meminta agar ditunda karena ada tahapan yang dilanggar para pimpinan.
Misalnya, fraksi kami tidak dilibatkan, sementara saya ini punya hak
suara dalam menentukan jadwal paripurna kembali setelah sebelumnya
dibatalkan karena tidak kourum,” ungkap Djuharta.
Aktivis Aliansi
Masyarakat Penegak Demokrasi (AMPD) Bulukumba, Muhammad Musafir,
menyayangkan ketegangan yang diperlihatkan oknum dewan di hadapan
pejabat eksekutif. Menurut dia, kejadian ini tidak mencerminkan
kedewasaan DPRD, seharusnya mereka bisa menahan diri, terlebih di bulan
Ramadan.
“Dewan harus memperlihatkan wibawa, apalagi ada cap
sebagai yang terhormat, seharusnya itu dijaga. Sehingga kejadian ini
jelas mencoreng citra dewan, terlebih kalau yang diributkan ini adalah
kepentingan pribadi, sungguh memalukan,” ujar Musafir.
(Koran SI)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tapsel |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar