 |
| Ruhut Sitompul |
INFO PALUTA.com-Politisi Partai Demokrat Ruhut Sitompul memang pandai melawak. Ketika menjadi pembicara dalam diskusi soal korupsi di gedung DPR RI Jakarta, Kamis (5/7/2012), Ruhut membuat peserta diskusi tertawa terbahak-bahak. Termasuk pembicara lainnya Pengamat Politik Burhanuddin Muhtadi, Anggota DPR Nudirman Munir dan Martin Hutabarat.
Misalnya ketika Ruhut menyebut hanya Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang bisa menyelamatkan Demokrat dari survei yang anjlok saat ini akibat beberapa kadernya disebut terkait korupsi besar.
"Siapa pun itu mau Anas, Saan, Nenek Lampir itu tak bisa (menaikkan polling survei Demokrat). Yang bisa naikkan polling hanya tokoh sekaliber Pak SBY. Maka itu kawan-kawan yang bisa membesarkan partai hanya tokoh partai," kata Ruhut.
Anas yang dimaksud Ruhut tentu saja adalah Ketua Umum Demokrat Anas Urbaningrum. Serta Saan Mustafa Wasekjen Partai Demokrat, orang dekat Anas.
Lalu siapa yang dimaksud Ruhut sebagai Nenek Lampir? Di kalangan wartawan yang dimaksud Nenek Lampir adalah rekannya sesama kader Demokrat yang beberapa waktu disebut-sebut menegur Ruhut karena terlalu vokal bicara di luar.
Ruhut membantah ditegur terkait ucapannya menyebut Anas mundur. Apalagi setelah yang bersangkutan mengetahui sepakterjangnya di dunia perpolitikan tanah air.
"Ternyata setelah dia tahu, ooooh... yang kulawan ternyata Si Poltak, nah baru dia mundur. Ha-ha-ha... Itulah politik, politik itu jam terbang, yang penting pamernya," kata Ruhut.
Ruhut kemudian menceritakan sepakterjangnya di dunia politik. Termasuk memulai karirnya dari bawah sebagai pengurus kecamatan di Golkar sampai ke DPP Golkar. Dia bahkan menyebut dirinya sekaliber Akbar Tandjung dan tokoh senior lainnya.
"Mana sekarang. Apa berani ketua Fraksi keluarkan peringatan lagi? Katanya sekarang kalau Ruhut, dia nggak mau komentar," kata Ruhut.(TRIBUNNEWS.COM )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar