DAFTAR BERITA

Selasa, 24 Juli 2012

BI Optimalkan Penyaluran KUR dan UKM ke Petani Madina

(Analisa/yudi arisandi nasution). Kepala perwakilan BI Sibolga Deputi Direktur Muhamad Nur (paling kanan) didampingi Sekdakab Madina, M Daud diabadikan bersama petani karet usai menyerahkan bantuan perwakilan Bank Indonesia Sibolga berupa alat penyadapan getah karet disela seminar yang digelar di Ballroom Hotel Rindang, Panyabungan, Kabupaten Madina.

INFO TABAGSEL.com-Kepala Perwakilan BI Sibolga Deputi Direktur Muhamad Nur menyatakan, potensi karet di Kabupaten Mandailing Natal (Madina) cukup menjanjikan dan pelaku usaha di bidang ini juga banyak. Menurutnya, jika hal ini terberdayakan secara maksimal, otomatis kesejahteraan dan pertumbuhan ekonomi akan meningkat dengan sendirinya dan pengangguran berkurang.
"Apa yang kita lihat dari hasil penelitian menunjukan bahwa petani karet kita masih banyak mengusahakannya secara tradisional. Terlihat dari jarak tanaman petani tidak sama dengan yang dilakukan perusahaan-perusahaan perkebunan karet," sebut Muhamad Nur pada acara seminar optimalisasi produktivitas karet dan peningkatan penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) dalam pengembangan Usaha Kecil Mikro dan Menegah (UMKM) diselenggarakan Bank Indonesia (BI) Sibolga di Ballroom Hotel Rindang, Panyabungan, Madina, Selasa (17/7).

Dia berharap, melalui kegiatan ini, khususnya petani karet di daerah Madina dapat semakin baik untuk berhubungan dengan perbankan melalui kredit yang sudah dipersiapkan untuk pertanian dengan suku bunga rendah sekitar 9 persen. Namun, lanjut Nur, tentunya semua itu tidak dapat dilakukan secara individu, tetapi harus melalui kriteria, prosedur atau mekanisme yang ada. Sebab, dana yang dikelola perbankan adalah dana masyarakat dan harus dikembalikan.

Kepala perwakilan BI Sibolga ini juga berharap, agar perbankan di Kabupaten Madina lebih intens dalam memberikan dukungan terhadap roda ekonomi daerah. Bila masyarakat mendapat dukungan perbankan dalam usahanya, kata Nur, tentunya berdampak positif pula kepada perbankan itu sendiri.

"Kami (Bank Indonesia-red) mencoba mengoptimalkan kegiatan kelompok usaha agar terkordinir baik. Perlu adanya sinkronisasi yang baik dan efektif terhadap 3 komponen, yakni pelaku usaha, perbankan dan pemerintah. Tidak terbantahkan, ketiganya harus sejalan dalam menggerakan perekonomian rakyat," ungkap Muhamad Nur diterima Analisa di Sibolga, Jumat (20/7) kemarin.

Sekretaris Dinas Kehutanan Madina, Ali Hamzah dalam pemaparannya menyatakan, nilai produksi getah dari perkebunan karet rakyat masih kategori tradisional di Madina. Begitupun, karet merupakan komoditi yang paling banyak dibudidaya masyarakat dengan luasan lahan 71.880 Ha, disusul kelapa sawit dan kakao.

"Dari jumlah itu, diperkirakan mampu menyerap tenaga kerja sedikitnya 27.315 orang. Kita berharap, dengan manajemen baru yang diberikan kepada petani di daerah ini melalui teknik penyadapan yang benar, hasil yang diperoleh sekarang tentunya akan lebih meningkat. Dari perolehan 800 kilogram karet kering per hektar per tahun, bisa menjadi 1.000 kilogram karet kering per hektar per tahun dalam jangka waktu sekitar 3–4 tahun," ungkapnya.

Dijelaskan, tujuan kegiatan tersebut untuk memberikan pemahaman kepada petani karet dalam meningkatkan produktivitas karet yang pada gilirannya dapat meningkatkan kesejahteraan petani itu sendiri. Sementara, bank-bank yang ada siap memberi suntikan dana melalui kelompok–kelompok yang sudah dibentuk pemerintah yang tentunya melalui adanya jaminan dan rekomendasi.

Peningkatan Produksi

Dalam rangka peningkatan produktivitas karet demi meningkatkan kesejahteraan rakyat ini, pihaknya akan memberikan pendidikan dan pelatihan kepada para petani karet di daerah ini. Seperti program jangka pendek berupa tata cara penyadapan yang benar untuk menaikan produksi. Kemudian, program jangka menengahnya adalah perlunya replanting (peremajaan) tanaman karet tersebut. Dan yang lebih penting lagi, pemanfaatan kayu pohon karet yang ternyata sangat diminati untuk kebutuhan mebel.

Di kesempatan itu, Bupati Madina diwakili Sekdakab Madina, M Daud arahannya menyampaikan apresiasinya atas perhatian dari pihak perbankan, khususnya Bank Indonesia terhadap peningkatan produktivitas pertanian daerah setempat, khususnya perkebunan karet. M Daud merasa yakin, dengan adanya pelatihan dari tenaga ahli dan bantuan modal dari pihak perbankkan, pendapatan dari sektor karet dapat ditingkatkan.

Selain penyampaian materi kiat dan potensi maupun prospek pengelolaan perkebunan karet, seminar tersebut juga dilakukan praktik lapangan berupa penderesan getah karet yang baik dan benar bagi petani, sehingga tidak menurunkan kualitas dan nilai jual karet. (Analisa)

Tidak ada komentar: