TRIBUNNEWS.COM -- Panglima Kodam I Bukit Barisan Mayjen TNI Lodewyk F Paulus mengerahkan 6 batalyon untuk mengamankan demo besar-besaran menolak kenaikan harga BBM di Medan, Senin (26/3).
"Satu batalyon 662 orang. Berarti yang dikerahkan 6.620 personel," ujar Pangdam didampingi Kapolda Sumut Irjen Wisjnu Amat Sastro, usai makan malam bersama rektorat universitas di Kota Medan, di Hotel Hermes, Jumat (23/3) malam.
Lodewyk mengatakan semuanya telah disiapkan TNI, termasuk pelatihan penanganannya jika terjadi kerusuhan massa. Tapi pihaknya, tetap berada di ring II. Polri berada di ring satu, terdepan menghempang pengunjuk rasa anarkis. Menurutnya, yang penting mereka waspadai adalah pusat distribusi BBM, jalan tol dan bandara. Namun, lanjutnya, pasukannya tidak akan diperlengkapi senjata. "Semuanya nanti kita persiapkan di daerah persiapan aja atau lokasi-lokasi yang sudah dekat dari lokasi rawan," katanya.
Wisjnu mengatakan informasi di kepolisian ada 63 elemen gabungan, mahasiswa, buruh, LSM, dan Organda akan berunjuk rasa di Kota Medan. Wisjnu bersama Lodewyk memperkirakan jika semua elemen turun, massanya mencapai 26.600 orang. Massa merupakan gabungan dari Medan, Binjai, Sergai, Langkat dan Belawan
"Ini jumlah yang besar. Kalau tidak kita sikapi sejak dini, akan sulit nanti. Apalagi tanggal 26 ini akan dijadikan puncak menekan Pemerintah Pusat," ujarnya.
Wisjnu mengungkapkan kembali, langkah yang telah ditempuh dengan pihak Kodam adalah mengajak berbicara beberapa elemen. Termasuk SBSI dan Organda. "SBSI katakan mereka harus turun, karena menyangkut hidup buruh. Organda juga akan turun, walau tidak akan mogok massal," kata Wisjnu.
Kepada para rektorat, Wisjnu mengharapkan, pihak kampus mengantisipasi penyusup-penyusup. Terutama, aktivis kampus yang sudah di-Drop Out (DO) yang sering memainkan peran.
Sebenarnya, Wisjnu lebih mengusulkan untuk massa berkumpul di Lapangan Merdeka Medan menyampaikan aspirasinya.
"Kita kumpul semua di Lapangan Merdeka, Muspida semua hadir. Semua masukan akan ditampung, kemudian akan disampaikan perwakilan ke Jakarta," katanya.
Disebutkan Wisjnu informasi yang didapat, massa akan melakukan unjuk rasa di Bundaran Polonia, Jalan tol, Kantor Gubernur, DPRD dan Kantor Pertamina. "Tapi kita tegas, tidak akan biarkan mereka menutup Bandara Polonia. Kita sudah siapkan pengamanan bersama Pangdam. Polda Sumut sebagai ring I dan Kodam Ring II," kata Wisjnu.
Wisjnu menyesalkan penyanderaan dan pengrusakan mobil pelat merah.
"Apa salahnya mobil, itu kan uang rakyat juga," katanya.
.
Namun kata Wisjnu lagi, pihaknya tidak akan menggunakan peluru tajam dalam mengawal aksi massa. "Kita hanya membawa tameng, water canon. Kalau pun anarkis kita hanya gunakan peluru karet dan hampa," katanya
Gunakan TNI Hadapi Demo,Presiden Dinilai langgar UU
Berita Terkait