DAFTAR BERITA

Sabtu, 07 Maret 2015

Pasar Sibolga Terbakar

etugas damkar dibantu sejumlah masyarakat dan pedagang berupaya memadamkan kobaran api yang membakar lantai 1 Pasar Sibolga Nauli, Kamis (5/3) malam


INFO TABAGSEL.com-Sekira 250 kios di Pasar Nauli Sibolga terbakar, Kamis (5/3) dinihari. Diduga api, akibat terjadinya arus pendek listrik pada gedung pasar berlantai 2 itu. Kobaran api pertama kali terlihat sekira pukul 00.30 Wib dari blok B, lantai I. Sebanyak 79 kios yang terdiri dari pedagang rempah-rempah, sayur mayur dan pedagang emas.

Tak berselang lama, 92 kios lainnya berada di lantai 2, didominasi kios pedagang kain dan sepatu turut ludes dilalap amukan Si Jago Merah. Jenis barang dagangan dan pintu kios yang terbuat dari kayu, menjadi pemicu dan memudahkan api menjalar. Sedangkan, beberapa kios, banyak didapati genset yang diduga menjadi penyebab berulang kali terdengar suara dentuman keras disela kobaran api.

Pantauan di lapangan, pemadaman api sempat terkendala akibat kurangnya pasokan air pada tangki Damkar. Warga dan sejumlah pedagang sempat panik. Mereka khawatir, api akan merambat hingga ke blok lainnya.

Kemudian, sebagian dari pedagang blok B, yang datang setelah mendengar informasi kejadian tersebut berusaha mengevakuasi barang dagangannya yang masih bisa diselamatkan. Sedangkan, sebagian pedagang lainnya terlihat pasrah memandang kios dan barang dagangannya habis terbakar.

Bukan itu saja, di blok A, juga sempat terjadi ketegangan warga, yang melihat ada titik api baru yang berasal dari kabel listrik. Beruntung api tidak sempat membesar dan berhasil dipadamkan dengan menggunakan racun api.

Meski api tidak sampai ke blok A, namun para pedagang juga berusaha mengevakuasi seluruh barang dagangannya dari dalam kios masing-masing. Mereka kawatir, api akan menjalar hingga menghanguskan barang dagangan.

Selain warga dan petugas pemadam, juga dibantu petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sibolga, PDAM Tirta Nauli Sibolga sebagai pensuplai air untuk mengisi tangki Damkar yang telah kosong. Sehingga, mobil Damkar tak lagi repot meninggalkan lokasi kebakaran untuk mengisi tangki.

Amankan Lokasi

Pihak kepolisian setempat mengamankan lokasi kejadian. Tak hanya itu, bantuan Damkar milik Pemkab Tapteng turut dikerahkan bersama personil BPBD Tapteng, membantu pemadaman api.

Salah seorang pedagang, L Pakpahan saat ditemui sedang mengais barang dagangannya bersama istri dan anaknya berharap, masih ada barang miliknya yang dapat diselamatkan.

Dia mengaku tak satupun dari pakaian dagangannya yang berhasil diselamatkan. Sedikit diceritakan, saat kejadian, sekira pukul 00.00 Wib, dirinya tiba di lokasi kejadian setelah mendengar informasi kebakaran tersebut.

Namun sayang, ia melihat seluruh kiosnya sudah dipenuhi kobaran api, sehingga tidak akan mungkin untuk dapat mendekat, menyelamatkan barang dagangannya. “Jam 12 malam aku sudah disini. Kulihat kios sudah penuh api. Gak bisa aku mendekat lagi untuk menyelamatkan barang-barang,” kata L Pakpahan.

Pedagang kain lainnya, Rinal mengatakan hal yang sama, kios dagangannya tersebut tidak berasuransi. Ada sedikit kekesalannya pada saat proses pemadaman api. Katanya, saat itu kiosnya belum terbakar, dan ia berusaha menyelamatkan sebagian barang dagangannya. Merasa kalau kiosnya tersebut masih bisa diselamatkan, iapun mencoba mengarahkan petugas pemadam kebakaran untuk memutus jalur api, agar tidak sampai ke kios miliknya.

“Sebenarnya, kalau pemadam langsung memutus apinya, pasti kiosku tidak terbakar. Karena apinya hanya sampai disini saja,” katanya sambil menunjukan sebuah kios yang hangus terbakar.

Diakui tak semua dagangannya ludes terbakar. Masih banyak yang sempat diselamatkan. Sehingga, diperkirakan kerugian yang dialaminya tidak begitu besar. ”Masih ada yang sempat diselamatkan,” ucapnya.

Relokasi

Terpisah, Kepala Unit Pelayanan Teknis (Ka UPT) Pasar Sibolga Nauli, Effendi Dalimunthe ditemui disela pembersihan lokasi kebakaran mengaku kalau api berasal dari hubungan arus pendek listrik.

Menurut keterangan salah seorang staf jaga malamnya. Api pertama kali terlihat sekira pukul 23.50 Wib di blok B, saat ia sedang memarkirkan sepeda motornya hendak menceking kondisi sekitar pasar.

Untuk langkah selanjutnya, kata Effendi, pihaknya akan menggelar rapat bersama terlebih dahulu. Untuk menentukan kemana relokasi para pedagang korban kebakaran. “Kita belum tahu berapa jumlah pastinya, kios yang hangus terbakar. Kita perkirakan untuk blok B ini jumlah pedagangnya sekitar 250. Kita belum tahu mau kemana akan merelokasi mereka. Nantilah, setelah kami rapatkan, baru dapat diputuskan,” timpal Effendi.