DAFTAR BERITA

Jumat, 12 Desember 2014

Perampok Gasak Puluhan Juta dari Gudang


Sejumlah gudang yang menjadi tempat kejadian perampokan di Jalan Sudirma Palopat Maria, Psp Hutaimbaru, Jumat (12/12). (Oryza)
Sejumlah gudang yang menjadi tempat kejadian perampokan di Jalan Sudirma Palopat Maria, Psp Hutaimbaru, Jumat (12/12). (Oryza)




INFO TABAGSEL.com- – Komplek pergudangan di Jalan Sudirman, Palopat Maria, Kecamatan Padangsidimpuan Hutaimbaru, dirampok, Jumat (12/12) sekitar pukul 02.00 WIB. Brankas berisi Rp36 juta dan sejumlah harta benda milik salah satu perusahaan, dibawa kabur. Setelah sebelumnya mengikat dan menyekap empat pekerja dan seorang perempuan.

Menurut Suwandi (45), salah seorang pekerja yang ditemui di lokasi kejadian, gudang yang mereka sewa dan dijadikan sebagai tempat menyimpan barang-barang sekaligus kantor itu, telah dibobol sekomplotan orang tidak dikenal, pada Jumat (12/12) sekitar pukul 02.00 dini hari.

Supervisor marketing PT Indomarco ini menambahkan, akibat kejadian itu, pihaknya kehilangan satu unit brankas berisi uang tunai kurang lebih sebanyak Rp36 juta, empat lembar giro dan sejumlah bon faktur penjualan. “Saya tahu tentang kejadian ini setelah dikabari teman. Untuk kronologisnya, saya tidak tahu pasti,” sebutnya. “Yang jelas, brankas kami yang berisi uang tunai, faktur bon dan giro dibawa pelaku,” sambungnya.

Saleh, salah seorang yang berada di TKP menambahkan, gudang yang mereka sewa juga tak luput dari sasaran para pelaku yang diperkirakan berjumlah enam orang. Namun, ia mengaku, barang-barang yang ada di dalam gudang tidak ada satu pun diambil.

“Di sini ada empat gudang, satu gudang disewa oleh perusahaan kami (Adira, red), dua gudang disewa oleh Teh Surya, dan satu gudang lagi disewa Indofood (PT Indomarco, red). Semua gudang dibongkar pelaku, tapi setelah kami cek, barang-barang yang ada di dalam gudang kami aman, hanya gudang Indofood yang kehilangan brankas berisi uang,” ungkap pria yang mengaku sebagai supervisor di PT Adira Kota Psp ini.

Jelasnya lagi, selain membongkar seluruh gudang yang saat itu tergembok, sejumlah penghuni yang berada di dalam komplek pergudangan tersebut juga diikat dan disekap, termasuk Satpam yang bertugas menjaga gudang mereka.

“Memang ada tiga perusahaan yang menyewa gudang di sini, tapi hanya gudang kami saja (Adira,red) yang memiliki petugas penjagaan. Itu pun informasinya ikut diikat dan disekap di dalam pos penjagaan,” terangnya lagi. Terpisah, Kapolres Kota Psp AKBP Muhammad Helmi Lubis SIK melalui Kapolsek Hutaimbaru AKP N Ginting, menceritakan kronologis kejadian yang didapatnya dari pengakuan sejumlah saksi yang ada di tempat kejadian.

Ceritanya, saat itu, sekitar pukul 02.00 WIB, Rahmat Latif, salah seorang petugas jaga berada di pos penjagaan bersama dengan seorang temannya yang diketahui bernama Ilham. Keduanya mengaku didatangi para pelaku yang diduga berjumlah enam orang. Sebelumnya, para pelaku itu telah masuk ke dalam komplek pergudangan dengan menggunakan mobil tanpa diketahui jenisnya.

Keduanya mengaku disuruh telungkup lalu kedua tangannya diikat. Setelah mengikat keduanya, pelaku meninggalkan Rahmad di dalam pos dan membawa Ilham menuju bangunan yang dijadikan kantor dan tempat tinggal yang masih berada di dalam areal gudang.

Kemudian, para pelaku mendobrak salah satu ruangan yang di dalamnya dihuni Ramadi, setelah mengacak-acak ruangan, pelaku hanya mengambil handphone milik Ramadi dan meninggalkan keduanya dalam kondisi terikat. Selanjutnya, para pelaku menuju salah satu ruangan yang dihuni oleh Liwan dan istrinya. Di situ, pelaku mendobrak paksa pintu ruangan dengan menggunakan kampak, lalu mengikat kedua korban di bagian kaki dan tangan.

Kemudian menggasak harta benda korban berupa satu unit laptop, 3 handphone, uang tunai Rp1,3 juta dan sejumlah perhiasan. “Untuk korban Liwan dan istrinya, kerugian ditaksir mencapai Rp22 juta, bahkan sebelum para pelaku pergi meninggalkan kedua korban dalam kondisi terikat, Liwan sempat disabet dengan menggunakan parang pada bagian wajahnya,” tukas Kapolsek.

Setelah mengikat dan menyekap seluruh penghuni, komplotan perampok pun diketahui bergerak ke arah gudang, dan membongkar seluruh gudang yang saat itu dalam kondisi terkunci dengan menggunakan gembok berukuran besar. “Gembok yang digunakan mengunci gudang diketahui berukuran besar, dan mustahil bisa dipatahkan kalau hanya mengunakan kampak atau parang, pastinya para pelaku sudah menyiapkan alat khusus untuk itu,” tukasnya.

Dari seluruh gudang yang dibongkar, Kapolsek mengaku, hanya satu gudang yang diketahui mengalami kerugian besar. Sebab, satu brankas berisikan uang dan sejumlah surat-surat penting raib dibawa kabur. “Padahal brankas itu, dipasang dan dicor langsung ke bagian tanah, tapi mereka berhasil mengambilnya, untuk gudang lainnya belum ada kita terima laporan kehilangan, hanya gudang yang dihuni oleh PT Indomarco,” ujarnya lagi.

Sampai saat ini, Polsek Hutaimbaru dibantu dengan Polres Kota Psp sedang mengungkap siapa para pelakunya. Namun, untuk sementara ini merasa kesulitan untuk dapat mengungkapnya, disebabkan bukti atau petunjuk yang belum didapat. “Begitupun, kita akan bekerja keras untuk mengungkapnya, kalau indikasi mengarah ke mana kita belum mendapatkan petunjuk. Dan, masih terus melakukan penyelidikan,” pungkasnya.

Diduga Pakai Pistol
Aksi perampokan itu, diketahui menggunakan alat yang persis mirip senjata api. Hal itu diakui Rahmad Latif, salah seorang satpam yang turut disekap.

Saat ditemui di Polsek Hutaimbaru, Rahmad Latif (29) petugas jaga yang juga turut diikat dan disekap itu, mengaku, sempat melihat salah satu dari enam pelaku menenteng senjata api jenis. Dan, semuanya sama sekali tidak menggunakan penutup wajah. “Saya sempat lihat dari enam pelaku yang lebih dahulu mengikat saya dan teman saya (Ilham,red). Salah satunya menenteng pistol, sambil mengancam kami agar tidak berbuat macam-macam, dan semuanya tidak memakai penutup wajah,” ungkapnya.

Begitu juga dengan logat dan perawakannya, Rahmad mengetahui masing pelaku bertubuh sedang, tinggi dan kurus. “Kalau logat bicaranya bukan kayak orang Mandailing, tapi waktu itu mereka pakai Bahasa Indonesia,” sebutnya lagi dan mengaku sempat mendengar pelaku saling berkomunikasi.

Sementara itu, Kapolsek Hutaimbaru AKP N Ginting, ketika dikonfirmasi mengenai kebenaran tentang penggunaan senjata api dalam aksi perampokan tersebut, ia mengaku belum mendapat keterangannya. “Untuk yang memakai senjata api ada atau tidak kami belum dapat memastikannya, yang ada menggunakan kampak dan parang. Sebab salah satu korban sempat disabet pada bagian wajahnya,” jelasnya.

Kantor Dinkes juga Dirampok
Sementara itu, Kantor Dinas Kesehatan (Dinkes) Asahan, juga dirampok, Jumat (12/12) sekitar pukul 02.00 WIB. Brangkas berisi uang dibobol dan uang Rp63 juta yang ada di dalamnya dibawa pelaku. Sebelumnya pelaku melumpuhkan dan mengikat penjaga malam di kantor yang berada di Jalan Tusam, Kelurahan Mekar Baru, Kecamatan Kota Kisaran Barat itu. Pelaku yang diduga lebih dari seorang itu menjebol jerajak jendela, kemudian masuk ke ruangan Bagian Keuangan, dan membobol brangkas.

“Ada uang Rp63 juta di dalam brangkas,” beber beberapa pegawai yang sedang merapikan ruangan yang diacak-acak perampok, kemarin.
Sebenarnya ada tiga ruangan yang diacak-acak pelaku. Namun hanya ruangan Bagian Keuangan yang ada berangkas uang.

“Mungkin di dua ruangan lainnya, mereka tidak menemukan barang berharga. Sehingga mereka mereka membobol jerajak ruang Bagian Keuangan dan membobol brangkas yang di dalamnya ada uang kontan sekitar Rp63 juta,” sebut mereka.

Salah seorang pegawai, Saprin Sanjaya mengatakan, penjaga malam yang diikat pelaku bernama Adi (50), warga Kelurahan Sidomukti. Kemarin, kata Saprin, kepada pegawai yang datang lebih awal, Adi mengaku diikat pelaku perampokan. Kemudian pelaku yang jumlahnya lebih dari seorang itu memasuki tiga ruangan, termasuk ruangan Bagian Keuangan. Setelah berhasil menggondol uang, mereka meninggalkan Adi begitu saja.

Masih kata Saprin, Adi diselamatkan penjaga malam di kantor Dinas Sosial, yang letaknya persis bersebelahan dengan kantor Dinkes.
“Adi sempat berguling–guling ke kantor Dinas Sosial, baru mendapat pertolongan,” ujar Saprin mengulang pengakuan Adi. Saprin dan rekan-rekannya mengaku kejadian tersebut sudah dilaporkan. Bahkan, personel Polres Asahan sudah melakukan pemeriksaan.
“Sudah melapor dan petugas juga sudah datang, sehingga kami berani membereskan ruangan ini,” tukasnya.

Kapolres Asahan AKBP Yulmar Tri Himawan melalui Kasat Reskrim AKP Dian Indra Prabudi membenarkan pihaknya sudah melakukan pemeriksaan di kantor Dinkes yang dirampok. “Sudah kita lakukan pemeriksaan. Sementara, kejadian itu digolongkan pencurian biasa, dan bukan perampokan,” kata Dian. Terkait penjaga malam yang sempat diikat pelaku, Dian mengaku pihaknya belum memeroleh keterangan. “Kita belum periksa penjaga malam di kantor Dinkes, sehingga belum memeroleh keterangan apakah dia benar diikat atau bagaimana,” tandasnya. (MS)