INFO TABAGSEL.com-Protes Singapura terhadap penamaan kapal perang KRI Usman Harun dinilai tidak serius dan hanya sekedar menguji reaksi Indonesia saja, kata pakar politik Asia Tenggara dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UI, Makmur Keliat.
"Protes singapura kemungkinan bisa dimotivasi oleh upaya untuk testing the water, sejauh mana pergeseran kebijakan luar negeri indonesia di masa depan memperhatikan sentimen publik yang semakin kuat, bahwa Indonesia lebih asertif dan lebih memiliki wibawa di luar negeri," kata Makmur kepada wartawan BBC Pinta Karana.
KRI Usman Harun dinamakan dari Sersan KKO Usman dan Kopral KKO Harun yang pada 1965 mengemban misi meledakkan Mac Donald House di Singapura, menurut keterangan dari TNI Angkatan Laut.
Keduanya tertangkap dan dieksekusi di Singapura pada 1968. Jenazah mereka dimakamkan di TMP Kalibata dan mendapat gelar pahlawan nasional.
'Tak mempermasalahkan'
Sementara itu, dalam jumpa pers di Kementerian Pertahanan Senin (10/04), Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro mengatakan Singapura membatalkan undangan untuk Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsudin ke Pameran Dirgantara Singapura.
"Alasan pembatalan tidak dijelaskan dan kami tidak mempermasalahkan," papar Purnomo, seperti dilaporkan wartawan BBC Sri Lestari.
Ia menegaskan Indonesia tidak akan mengganti nama KRI Usman Harun.
Sedangkan Juru bicara TNI Laksda Iskandar Sitompul mengatakan pembatalan undangan bagi Wamen Pertahanan itu disampaikan oleh atase militer Singapura.
Menyusul pembatalan undangan Wamenhan, maka Panglima TNI yang sedianya akan menghadiri ajang pameran industri militer yang digelar dua tahun sekali itu pun tak jadi datang.
Makmur mengatakan di masa depan perlu integrasi hubungan yang lebh baik antara kebijakan pertahanan dan kebijakan luar negeri.
"Ini jangan dianggap sesuatu yang amat penting, tidak ada yang mendesak bagi kita untuk merespon negatif. Protes itu biasa jangan terlalu dihiraukan," imbuh Makmur.
"Pada 1973, Perdana Menteri [Singapura] Lee Kuan Yew mengunjungi makam Usman dan Harun di Kalibata kok, jadi seperti yang saya katakan tadi, protes Singapura saat ini hanya testing the water saja," tutupnya.
"Protes singapura kemungkinan bisa dimotivasi oleh upaya untuk testing the water, sejauh mana pergeseran kebijakan luar negeri indonesia di masa depan memperhatikan sentimen publik yang semakin kuat, bahwa Indonesia lebih asertif dan lebih memiliki wibawa di luar negeri," kata Makmur kepada wartawan BBC Pinta Karana.
KRI Usman Harun dinamakan dari Sersan KKO Usman dan Kopral KKO Harun yang pada 1965 mengemban misi meledakkan Mac Donald House di Singapura, menurut keterangan dari TNI Angkatan Laut.
Keduanya tertangkap dan dieksekusi di Singapura pada 1968. Jenazah mereka dimakamkan di TMP Kalibata dan mendapat gelar pahlawan nasional.
'Tak mempermasalahkan'
Sementara itu, dalam jumpa pers di Kementerian Pertahanan Senin (10/04), Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro mengatakan Singapura membatalkan undangan untuk Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsudin ke Pameran Dirgantara Singapura.
"Alasan pembatalan tidak dijelaskan dan kami tidak mempermasalahkan," papar Purnomo, seperti dilaporkan wartawan BBC Sri Lestari.
Ia menegaskan Indonesia tidak akan mengganti nama KRI Usman Harun.
PM Lee Kuan Yew di makam Usman dan Harun pada 1973 (Foto: Dok. TNI-AL) |
Sedangkan Juru bicara TNI Laksda Iskandar Sitompul mengatakan pembatalan undangan bagi Wamen Pertahanan itu disampaikan oleh atase militer Singapura.
Menyusul pembatalan undangan Wamenhan, maka Panglima TNI yang sedianya akan menghadiri ajang pameran industri militer yang digelar dua tahun sekali itu pun tak jadi datang.
Makmur mengatakan di masa depan perlu integrasi hubungan yang lebh baik antara kebijakan pertahanan dan kebijakan luar negeri.
"Ini jangan dianggap sesuatu yang amat penting, tidak ada yang mendesak bagi kita untuk merespon negatif. Protes itu biasa jangan terlalu dihiraukan," imbuh Makmur.
"Pada 1973, Perdana Menteri [Singapura] Lee Kuan Yew mengunjungi makam Usman dan Harun di Kalibata kok, jadi seperti yang saya katakan tadi, protes Singapura saat ini hanya testing the water saja," tutupnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar