INFO TABAGSEL.com-Keberhasilan Wushu Indonesia pimpinan Master Supandi Kusuma memenuhi
target meraih empat medali emas ditambah tiga perak dan enam perunggu di
SEA Games XXVII di Nay Pyi Taw, Myanmar, melengkapi sukses Wushu di
Tahun 2013.
Wushu Indonesia di pertandingan terakhir SEA Games XXVII/2013, Selasa (10/12) di Wunna Theikdi Indoor Stadium, menambah satu medali perunggu via pasangan Talia Lovita/Natalie di nomor Duillien tangan kosong putri dengan nilai 9,50. Sementara medali emas nomor ini diraih Singapura (9,63).
Sebelumnya di Duillien Senjatan putri, medali emas direbut Brunei Darussalam nilai 9,67, perak Singapura (9,66) dan perunggu Pilipina (9,65). Sedangkan di nomor Nangun Putra, medali emas diraih atlet Vietnam Quoc Khanh Pham nilai 9,70, perak Soe Kyaaw dari Myanmar (9,69) dan perunggu Mun Hua Ho asal Malaysia (9,67).
Andalan Indonesia di nomor ini, Erick Losardi harus puas di tempat keempat dengan nilai 9,65. Sementara di nomor gabungan Taiji Quan/Taiji Jian, dua atlet Indonesia Fredy Wijaya dan Marthen Mardan Tangdilallo belum beruntung untuk mendapat medali. Freddy harus puas di tempat keempat meski pada laga Taiji Jian (Taiji pedang) Selasa kemarin mendapat nilai 9,65, sehingga total poinnya 19,29. Sedangkan Marthen di tempat enam nilai 19,20.
Medali emas nomor ini diraih Daniel Parantac dari Pilipina nilai 19,38, perak Nyein Chan Koko dari Myanmar (19,33) dan perunggu untuk Tze Yuan Lee asal Singapura (19,30).
Maksimal
Ketua Umum Pengurus Besar Wushu Indonesia (PB WI) Master Supandi Kusuma seusai pertandingan menyebutkan, hasil anak didiknya di SEA Games 2013 sudah maksimal.“Saya rasa hasil di SEA Games sudah maksimal. Dan kita bersyukur, sebab hasil ini melengkapi sukses prestasi internasional yang dicapai Wushu Indonesia di Tahun 2013,” ujarnya sambil tersenyum.
“Kalau banyak orang menyebut angka 13 kurang baik, tapi bagi Wushu Indonesia ternyata tidak. Buktinya di tahun ini, Wushu Indonesia banyak menorehkan prestasi sekaligus mengharumkan nama bangsa dan negara di forum internasional,” ujar Supandi Kusuma didampingi Tim Manajer Eisen Gauw, Wakil Ketua II Chairul Azmi, Wakil Ketua III Ngatino dan Bendahara Ju Hao.
Adapun prestasi dimaksud, tambah penyandang gelar DAN VIII Wushu Internasional ini, Indonesia melalui pewushu putri nasional asal Sumut, berhasil merebut medali emas di World Games Cali Kolombia, Combat Games di Rusia, juara umum Islamic Solidarity Games di Palembang dengan torehan 9 medali emas, 6 perak dan 1 perunggu, merebut emas di Kejuaraan Dunia 2013 di Malaysia (juga oleh Lindswell), serta memenuhi target empat medali emas di SEA Games Myanmar.
“Prestasi di Tahun 2013 boleh disebut yang terbaik dalam catatan sejarah Wushu Indonesia, berkat berbagai gelar yang didapat di event internasional. Namun hal ini tidak boleh membuat kita berpuas diri, tapi sebaliknya kian berhati-hati karena tantangan ke depan pasti makin berat,” ujarnya.
Karena itulah, tambahnya, PB WI sesuai program yang telah disusun, kembali akan menerbangkan anak didik Pelatih Zhang Yeu Ning, Liu Zhen dan Sandri Liong untuk kembali berlatih di China. “Sasaran PB WI berikutnya adalah Asian Games 2014, selain itu menghadapi Kejuaraan Dunia 2015 yang akan digelar di Indonesia,” tambahnya.
Untuk itu Master Supandi Kusuma mohon dukungan semua pihak, khususnya KONI Pusat, sebab persiapan atlet harus lebih matang, dan hal ini tentunya butuh banyak faktor pendukung termasuk dana. “Memang butuh banyak biaya. Tapi kalau semua pihak mendukung, seberat apa pun beban yang dihadapi, pasti akan lebih ringan,” ujarnya.
Wushu Indonesia di pertandingan terakhir SEA Games XXVII/2013, Selasa (10/12) di Wunna Theikdi Indoor Stadium, menambah satu medali perunggu via pasangan Talia Lovita/Natalie di nomor Duillien tangan kosong putri dengan nilai 9,50. Sementara medali emas nomor ini diraih Singapura (9,63).
Sebelumnya di Duillien Senjatan putri, medali emas direbut Brunei Darussalam nilai 9,67, perak Singapura (9,66) dan perunggu Pilipina (9,65). Sedangkan di nomor Nangun Putra, medali emas diraih atlet Vietnam Quoc Khanh Pham nilai 9,70, perak Soe Kyaaw dari Myanmar (9,69) dan perunggu Mun Hua Ho asal Malaysia (9,67).
Andalan Indonesia di nomor ini, Erick Losardi harus puas di tempat keempat dengan nilai 9,65. Sementara di nomor gabungan Taiji Quan/Taiji Jian, dua atlet Indonesia Fredy Wijaya dan Marthen Mardan Tangdilallo belum beruntung untuk mendapat medali. Freddy harus puas di tempat keempat meski pada laga Taiji Jian (Taiji pedang) Selasa kemarin mendapat nilai 9,65, sehingga total poinnya 19,29. Sedangkan Marthen di tempat enam nilai 19,20.
Medali emas nomor ini diraih Daniel Parantac dari Pilipina nilai 19,38, perak Nyein Chan Koko dari Myanmar (19,33) dan perunggu untuk Tze Yuan Lee asal Singapura (19,30).
Maksimal
Ketua Umum Pengurus Besar Wushu Indonesia (PB WI) Master Supandi Kusuma seusai pertandingan menyebutkan, hasil anak didiknya di SEA Games 2013 sudah maksimal.“Saya rasa hasil di SEA Games sudah maksimal. Dan kita bersyukur, sebab hasil ini melengkapi sukses prestasi internasional yang dicapai Wushu Indonesia di Tahun 2013,” ujarnya sambil tersenyum.
“Kalau banyak orang menyebut angka 13 kurang baik, tapi bagi Wushu Indonesia ternyata tidak. Buktinya di tahun ini, Wushu Indonesia banyak menorehkan prestasi sekaligus mengharumkan nama bangsa dan negara di forum internasional,” ujar Supandi Kusuma didampingi Tim Manajer Eisen Gauw, Wakil Ketua II Chairul Azmi, Wakil Ketua III Ngatino dan Bendahara Ju Hao.
Adapun prestasi dimaksud, tambah penyandang gelar DAN VIII Wushu Internasional ini, Indonesia melalui pewushu putri nasional asal Sumut, berhasil merebut medali emas di World Games Cali Kolombia, Combat Games di Rusia, juara umum Islamic Solidarity Games di Palembang dengan torehan 9 medali emas, 6 perak dan 1 perunggu, merebut emas di Kejuaraan Dunia 2013 di Malaysia (juga oleh Lindswell), serta memenuhi target empat medali emas di SEA Games Myanmar.
“Prestasi di Tahun 2013 boleh disebut yang terbaik dalam catatan sejarah Wushu Indonesia, berkat berbagai gelar yang didapat di event internasional. Namun hal ini tidak boleh membuat kita berpuas diri, tapi sebaliknya kian berhati-hati karena tantangan ke depan pasti makin berat,” ujarnya.
Karena itulah, tambahnya, PB WI sesuai program yang telah disusun, kembali akan menerbangkan anak didik Pelatih Zhang Yeu Ning, Liu Zhen dan Sandri Liong untuk kembali berlatih di China. “Sasaran PB WI berikutnya adalah Asian Games 2014, selain itu menghadapi Kejuaraan Dunia 2015 yang akan digelar di Indonesia,” tambahnya.
Untuk itu Master Supandi Kusuma mohon dukungan semua pihak, khususnya KONI Pusat, sebab persiapan atlet harus lebih matang, dan hal ini tentunya butuh banyak faktor pendukung termasuk dana. “Memang butuh banyak biaya. Tapi kalau semua pihak mendukung, seberat apa pun beban yang dihadapi, pasti akan lebih ringan,” ujarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar