INFO TABAGSEL.com-Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) membahas perkembangan pembangunan ibukota negara sekaligus penyelesaian berbagai masalah yang dihadapi.

"Bapak Presiden menanyakan banyak sekali persoalan, masalah, yang ada di Jakarta dari masalah penanganan banjir, penanganan macet juga masalah keindahan kota, hampir semuanya tadi disampaikan. Hampir satu jam kita mendapat arahan dari Bapak Presiden," kata Jokowi kepada wartawan di Kantor Presiden Jakarta, Jumat.

Ia mengatakan, sebetulnya Presiden SBY juga mengundang Wakil Gubernur Daerah Khusus Ibukota (DKI) Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), namun berhalangan hadir.

"Kami diundang lewat undangan oleh Bapak Presiden. Kita tahu semuanya sejak memimpin Jakarta, saya dan Pak Wagub belum pernah dipanggil secara khusus dan diberikan arahan," katanya.

Jokowi mengatakan, selama hampir satu jam dirinya dan Presiden SBY, yang didampingi Mensesneg Sudi Silalahi dan Seskab Dipo Alam, berdiskusi mengenai pembenahan Jakarta.

Presiden juga menanyakan koordinasi dengan kementerian yang ada.

"Beliau hanya menanyakan apakah ada persoalan-persoalan yang perlu didukung, perlu dukungan dari kementerian? Kalau memerlukan langsung, Bapak Presiden disampaikan. Tadi saya bilang, kementerian dukungan sudah bagus," katanya.

Ia juga mengatakan, Presiden dilapori mengenai penanganan banjir yang saat ini dilakukan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI dan beberapa pihak terkait, terutama Kementerian Pekerjaan Umum (PU).

"Tadi kami sampaikan penanganan sudah dilakukan Kementerian PU di empat sungai besar, sedang, kecil dan menjadi bagian kita, sudah dikerjakan dan membutuhkan waktu. Secara detail sudah kami sampaikan secara langsung, sungai mana yang sudah dikeruk, waduk-waduk mana," katanya.

Mengenai pelaksanaan Pemilihan Umum(Pemilu) 2014, Joko Widodo menambahkan, Presiden SBY hanya berpesan agar pelaksanaannya dijaga secara baik, terutama di Jakarta, karena Jakarta merupakan ibukota negara yang menjadi barometer keamanan dan politik nasional.