INFO TABAGSEL.com-Jalan menuju desa garonggang dan beberapa desa lainnya, Kecamatan Padang Bolak, Kabupaten Padang Lawas Utara (Paluta) longsor menyusul curah hujan yang melanda kawasan itu, Sabtu (7/12) dini hari.
Dampaknya, badan jalan serta ladang penduduk di seberangnya terancam tertimbun tanah. Jarak titik longsor dengan badan jalan hanya tersisa sekitar beberapa meter.
Anjloknya tanah di wilayah tersebut juga mengakibatkan kerugian besar bagi warga selain akses jalan menuju beberapa desa diwilayah tersebut lumpuh total serta tidak bisa di lalui kenderaan karena tumpukan material terbawa longsor cukup banyak hasil pertanian juga tidak bisa diangkut menuju pasar Gunung Tua akibat kondisi badan jalan yang sudah retak dan menganga lebar dan sudah pada batas yang mengkhawatirkan sehingga tidak bisa di lalui.
“Akibat longsor ini banyak warga merugi karena akses lumpuh total apalagi barang dagangan yang hendak diangkut ke pasar Gunung Tua,”kata Kades Garonggang Panggabean Siregar, Minggu (8/12).
Menurut Panggabaen kondisi jalan diwilayahnya termasuk kategori rawan longsor dan merata bukan hanya di satu titik saja dan masih banyak jalan yang butuh perawatan.
Tunggang Siregar (57) salah satu warga mengatakan kondisi jalan menuju desanya tersebut memang sangat memprihatinkan, selain itu juga merupakan kawasan daerah perbukitan dan tebing yang sewaktu-waktu bisa longsor dan mungkin akan memakan korban.
“Curah hujan tahun ini memang tinggi, rasanya desa kami ini mau hancur dan tenggelam saja,” keluh Tunggang Siregar
Tunggang juga berharap kepada Pemkab untuk memperhatikan nasib dan kondisi desa mereka, selain longsor kawasan persawahan milik warga juga sudah tenggelam dan terancam gagal panen sebab bendungan atau tahalak yang ada di desa mereka juga jebol akibat ketidaksanggupan bendungan untuk menahan debit air.
“Mau gimana lagi, selain longsor, bendungan kami juga jebol, mungkin mau kiamat lah desa kami ini,” ungkapnya.
Camat Padang Bolak Tunggul P Harahap mengungkapkan telah menurunkan tim untuk meninjau keadaan terkini untuk memantau perkembangan kejadian.
Menurut laporan yang diterimanya, kejadian berupa bencana alam berupa tanah longsor yang mengakibatkan lumpuhnya akses jalan tidak menimbulkan korban jiwa serta pihaknya juga sudah melakukan upaya koordinasi lanjutan mengenai kejadian ke dinas terkait seperti Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) maupun ke Dinas Pekerjaan Umum dan Pertambangan Energi (Pu dan PE) untuk pembersihan bahan material yang menumpuk di ruas jalan.
“Tim sudah turun untuk meninjau lokasi kejadian dan koordinasi lebih lanjut mengenai peristiwa ini sudah kita lakukan ke instansi terkait,” kata Tunggul.
Pihaknya menghimbau dan berharap kepada seluruh lapisan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan mengingat beberapa waktu terakhir curah hujan cukup tinggi dan angin kencang kerap terjadi.
Dan khususnya bagi warga yang bermukim di pinggiran tebing terjal untuk selalu waspada bahkan jika memungkinkan agar segera meninggalkan rumah mengingat kondisi keretakan tanah jika hujan lebat cukup rawan dan merupakan ancaman utama bagi keselamatan, hal ini semata untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
“Jika merasa terancam lebih baik berhenti sejenak hingga kondisi jalan dipinggiran tebing dirasa aman untuk dilewati,” harapnya.
Terpisah, Kabid Kedarutan dan Logistik BNPB Paluta, Muklan Harahap dikonfirmasi mengatakan pihaknya belum mengetahui kejadian tersebut pasalnya sampai berita ini diturunkan mereka belum ada mendapat laporan dari masyarakat maupun dari Kecamatan.
Longsoran yang menimbun badan jalan sampai berita ini diturunkan belum ada upaya perbaikan sehingga sementara para warga yang hendak ke desa garonggang harus hati-hati melintas disekitar areal timbunan, ditambah lagi belum adanya alat berat membuat pembersihan meterial longsor berjalan lambat.
Para pengguna jalan tak berbuat dapat banyak selain menunggu selama berjam-jam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar