INFO TABAGSEL.com--Presiden mendukung pengembangan kawasan pariwisata kawasan Sabang,
Nanggroe Aceh Darussalam. Bukan hanya sebagai kawasan pariwisata
nasional, tapi juga internasional.
"Saya mendukung pengembangan Sabang menjadi kawasan wisata nasional. Tingkatkan menjadi internasional," ujar Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada bagian lain sambutannya saat membuka Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) ke-6 di Taman Sulthanah Shafiatuddin, Banda Aceh, NAD, Jumat (20/9) siang.
Pemerintah setempat, lanjut SBY, harus dapat mengambil manfaat sebesarnya dari potensi wisata Aceh. Sejak tahun 2010, melalui Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri, pemerintah sudah memberikan bantuan langsung kepada 66 desa wisata di Aceh sebesar Rp 5,7 miliar. Dan untuk tahun 2014 ditambah lagi 22 desa dengan nilai sebesar Rp 2,5 miliar.
"Dukungan sarana dan prasarana di Sabang sejak tahun 2009. Tahun ini dan tahun depan telah dialokasikan dana sebesar Rp 2 miliar per tahun, dan untuk pengembangan ekonomi kreatif sebesar Rp 1 miliar," SBY menjelaskan.
Selain itu, Presiden juga menanggapi beberapa permasalahan lain yang terjadi Aceh. Terkait infrastruktur, SBY menyetujui perpanjangan landasan atau runway Bandara Rembele, Aceh Tengah, dari dana APBN-P 2013. Juga peningkatan dan pengoperasian Pelabuhan Krueng Geukeuh sebagai pelabuhan ekspor-impor wilayah timur Aceh.
"Demikian pula untuk revitalisasi Kawasan Industri Lhokseumawe, saat ini sedang dilakukan pengkajian secara serius untuk mengubahnya menjadi kilang minyak," kata Presiden SBY.
Untuk bidang pendidikan, khususnya penegerian beberapa perguruan tinggi, Presiden mengatakan bahwa untuk IAIN Ar-Raniry dan Universitas Teuku Umar-Meulaboh masih dalam proses finalisasi.
Di bidang kesehatan, Presiden menyetujui untuk membangun berbagai rumah sakit rujukan wilayah dan regional dengan menggunakan dana pinjaman lunak luar negeri sebesar Rp 1,1 triliun. "Di samping itu, pemerintah pusat juga akan memberikan anggaran pembangunan kesehatan untuk provinsi Aceh pada tahun 2013 ini sebesar Rp 948,9 miliar," SBY menambahkan.
Sementara perihal pembangunan rumah layak huni bagi kaum dhuafa dan korban konflik di Aceh, Presiden juga sudah menyetujuinya. Pada tahun 2012 telah dibangun 3950 unit rumah. Dan tahun 2013 ini sedang dibangun 7050 unit rumah yang tersebar di berbagai kabupaten/kota.
Kepala Negara menegaskan bahwa pemerintah tetap memegang komitmen untuk terus membangun Aceh menuju masa depan yang lebih maju dan sejahtera, tidak sebatas yang telah diusulkan oleh pemerintah Aceh.
"Secara nasional, pemerintah pusat juga melakukan berbagai program pembangunan yang dilaksanakan di seluruh tanah air dengan anggaran yang tidak sedikit, termasuk di dalamnya pembangunan untuk Aceh," Kepala Negara menandaskan.
"Saya mendukung pengembangan Sabang menjadi kawasan wisata nasional. Tingkatkan menjadi internasional," ujar Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada bagian lain sambutannya saat membuka Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) ke-6 di Taman Sulthanah Shafiatuddin, Banda Aceh, NAD, Jumat (20/9) siang.
Pemerintah setempat, lanjut SBY, harus dapat mengambil manfaat sebesarnya dari potensi wisata Aceh. Sejak tahun 2010, melalui Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri, pemerintah sudah memberikan bantuan langsung kepada 66 desa wisata di Aceh sebesar Rp 5,7 miliar. Dan untuk tahun 2014 ditambah lagi 22 desa dengan nilai sebesar Rp 2,5 miliar.
"Dukungan sarana dan prasarana di Sabang sejak tahun 2009. Tahun ini dan tahun depan telah dialokasikan dana sebesar Rp 2 miliar per tahun, dan untuk pengembangan ekonomi kreatif sebesar Rp 1 miliar," SBY menjelaskan.
Selain itu, Presiden juga menanggapi beberapa permasalahan lain yang terjadi Aceh. Terkait infrastruktur, SBY menyetujui perpanjangan landasan atau runway Bandara Rembele, Aceh Tengah, dari dana APBN-P 2013. Juga peningkatan dan pengoperasian Pelabuhan Krueng Geukeuh sebagai pelabuhan ekspor-impor wilayah timur Aceh.
"Demikian pula untuk revitalisasi Kawasan Industri Lhokseumawe, saat ini sedang dilakukan pengkajian secara serius untuk mengubahnya menjadi kilang minyak," kata Presiden SBY.
Untuk bidang pendidikan, khususnya penegerian beberapa perguruan tinggi, Presiden mengatakan bahwa untuk IAIN Ar-Raniry dan Universitas Teuku Umar-Meulaboh masih dalam proses finalisasi.
Di bidang kesehatan, Presiden menyetujui untuk membangun berbagai rumah sakit rujukan wilayah dan regional dengan menggunakan dana pinjaman lunak luar negeri sebesar Rp 1,1 triliun. "Di samping itu, pemerintah pusat juga akan memberikan anggaran pembangunan kesehatan untuk provinsi Aceh pada tahun 2013 ini sebesar Rp 948,9 miliar," SBY menambahkan.
Sementara perihal pembangunan rumah layak huni bagi kaum dhuafa dan korban konflik di Aceh, Presiden juga sudah menyetujuinya. Pada tahun 2012 telah dibangun 3950 unit rumah. Dan tahun 2013 ini sedang dibangun 7050 unit rumah yang tersebar di berbagai kabupaten/kota.
Kepala Negara menegaskan bahwa pemerintah tetap memegang komitmen untuk terus membangun Aceh menuju masa depan yang lebih maju dan sejahtera, tidak sebatas yang telah diusulkan oleh pemerintah Aceh.
"Secara nasional, pemerintah pusat juga melakukan berbagai program pembangunan yang dilaksanakan di seluruh tanah air dengan anggaran yang tidak sedikit, termasuk di dalamnya pembangunan untuk Aceh," Kepala Negara menandaskan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar