DAFTAR BERITA

Kamis, 01 Agustus 2013

SBY Buka Puasa Bersama di Surabaya



INFO TABAGSEL.com-Sebagai bangsa majemuk, masyarakat harus siap menerima perbedaan. Meskipun suara mayoritas lebih banyak menentukan haluan tetapi aspirasi kaum minoritas tidak bisa diabaikan.

"Kalau ada pertenangan, marilah kita selesaikan secara damai dan berkeadaban. Sebagai sesama warga yang berbeda identitas, jangan sampai ada yang melecehkan dan menistakan nilai-nilai dan simbol yang dimiliki oleh identitas lain," kata Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.


Presiden SBY menyampaikan hal tersebut saat berbuka puasa bersama ulama dan tokoh masyarakat Jawa Timur di Gedung Grahadi, Kantor Gubernur Jatim, Surabaya, Kamis (1/8) petang.


Dalam perbedaan di tengah kemajemukan, kepentingan bersama harus di atas segalanya. Dalam kemajemukan ini pula, lanjut SBY, diperlukan teladan dari tokoh dan pemimpin yang berangkat dari identitas yang berbeda-beda.


Sebelumnya, SBY menjelaskan bahwa ada tiga tantangan utama bangsa di era transformasi. Yang pertama adalah demokrasi yang belum matang benar. "Wajar kalau masih ada konflik di sana-sini ada benturan disana sini," ujar Presiden SBY.


Kedua, demokrasi multilateral yang dianut Indonesia saat ini lebih banyak tantangannya dibandingkan dengan masa terdahulu karena partai politiknya lebih banyak. Hal ini mengakibatkan semakin banyak pula kepentingan. "Karena banyak partai politik, banyak kepentingan, pasti disana sini ada ketegangan," SBY mengingatkan.


Terakhir, bangsa Indonesia adalah bangsa yang majemuk dari segi etnis, agama, bahasa, dan daerah. "Demokrasi multibudaya juga memiliki permasalahan tersendiri," Kepala Negara menambahkan.


Acara buka puasa ini juga dihadiri beberapa menteri yang menyertai Safari Ramadan 2013 ke lima kota di Jawa Timur. Mereka, antara lain, Menko Kesra Agung Laksono, Mensesneg Sudi Silalahi, Menperin MS Hidayat, Mentan Suswono, dan Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif Cicip Sutarjo.


Dalam Safari Ramadan ini Presiden ingin memastikan program dan kebijakan pemerintah berjalan baik. Jika ada masalah di lapangan, seperti apa penanggulangannya. "Kami bertemu dengan petani, nelayan, buruh dan kemudian mengecek kondisi pendidikan, kesehatan, usaha kecil menengah, infrastruktur dasar, dan sisi kehidupan masyarakat," Presiden SBY menjelaskan.


Kesan yang didapat SBY setelah berkeliling selama tiga hari adalah ada kemajuan di Jatim, meskipun masih ada kekurangan.

Tidak ada komentar: