INFO TABAGSEL.com-Dahlan Iskan menyatakan, apabila diperkenankan, maka dirinya ingin memperbaiki Partai Demokrat dari citra negatif karena dianggap partai rusak.
"Demokrat partai tengah, dan sekarang partai rusak, tetapi masih bisa diperbaiki. Kalau diperbolehkan partai, saya akan memperbaiki Partai Demokrat," ujarnya kepada pers di Denpasar, Bali, Minggu.
Pernyataan Dahlan, yang juga Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), itu menanggapi pertanyaan soal kemungkinan keikutsertaannya dalam konvensi Partai Demokrat, dan citra itu dikaitkan dengan isu korupsi yang menjerat sejumlah mantan pengurusnya.
Dahlan mengatakan, cara memperbaiki Partai Demokrat, antara lain dengan tidak tampil layaknya selama ini. Namun, mantan Direktur Utama PT PLN (Persero) itu tidak menyebutkan seperti apa penampilan Partai Demokrat yang tepat.
"Caranya, ya dengan tampil yang tidak seperti itulah. Dan, menjadi partai modern seperti yang sejak dahulu diinginkan Pak SBY," katanya, mengenai gagasan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) selaku pendiri Partai Demokrat.
Mantan pimpinan kelompok bisnis Jawa Pos National Network (JPNN) itu mengaku bahwa dirinya tidak khawatir namanya akan menjadi buruk di mata masyarakat, jika mengikuti konvensi Partai Demokrat.
"Tidak, tidak. Waktu di PLN orang takut saya terbawa rusak, tetapi saya kan bisa menyelamatkan diri. Di BUMN orang juga takut saya terbawa rusak, tetapi kan saya bisa memperbaiki," ujarnya.
Terkait dengan konvensi Partai Demokrat, dia mengatakan, dirinya tidak pernah meminta, mendaftar atau mendatangi partai tersebut untuk mengikutsertakannya.
"Saya tidak pernah juga menghubungi partai lain. Tidak pernah datang ke suatu daerah untuk mendekati pengurus partai. Kalau memang Partai Demokrat mengehendaki dan serius, saya tidak bisa menghindar, saya oke, tetapi tetap saya mengutamakan pekerjaan," ujarnya.
Dahlan mengungkapkan, dirinya diundang dalam pengertian secara panjang mengenai kemungkinan pencalonan dalam konvensi sejak enam bulan lalu oleh Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono, secara empat mata.
Kemudian, doktor kehormatan (honoris causa) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Walisongo Semarang itu mengemukakan, tiga pekan yang lalu diminta bersiap-siap mengikuti konvensi.
Sementara itu, dia juga mengatakan, seharusnya dirinya datang menghadiri undangan komite konvensi Partai Demokrat pada Sabtu kemarin (24/8). Namun, ia tidak dapat hadir karena harus mengurusi proyek tanaman sorgum BUMN di Atambua, Nusa Tenggara Timur (NTT).
"Saya sampaikan ke komite bahwa saya sedang bertugas di Atambua. Seandainya komite menganggap kalau begitu saya tidak boleh ikut, ya saya tidak usah ikut. Akan tetapi, mereka bertanya lagi kapan saya longgar? Dan, saya katakan tanggal 28, dan saya akan bertemu komite di Jakarta," demikian Dahlan Iskan.
"Demokrat partai tengah, dan sekarang partai rusak, tetapi masih bisa diperbaiki. Kalau diperbolehkan partai, saya akan memperbaiki Partai Demokrat," ujarnya kepada pers di Denpasar, Bali, Minggu.
Pernyataan Dahlan, yang juga Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), itu menanggapi pertanyaan soal kemungkinan keikutsertaannya dalam konvensi Partai Demokrat, dan citra itu dikaitkan dengan isu korupsi yang menjerat sejumlah mantan pengurusnya.
Dahlan mengatakan, cara memperbaiki Partai Demokrat, antara lain dengan tidak tampil layaknya selama ini. Namun, mantan Direktur Utama PT PLN (Persero) itu tidak menyebutkan seperti apa penampilan Partai Demokrat yang tepat.
"Caranya, ya dengan tampil yang tidak seperti itulah. Dan, menjadi partai modern seperti yang sejak dahulu diinginkan Pak SBY," katanya, mengenai gagasan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) selaku pendiri Partai Demokrat.
Mantan pimpinan kelompok bisnis Jawa Pos National Network (JPNN) itu mengaku bahwa dirinya tidak khawatir namanya akan menjadi buruk di mata masyarakat, jika mengikuti konvensi Partai Demokrat.
"Tidak, tidak. Waktu di PLN orang takut saya terbawa rusak, tetapi saya kan bisa menyelamatkan diri. Di BUMN orang juga takut saya terbawa rusak, tetapi kan saya bisa memperbaiki," ujarnya.
Terkait dengan konvensi Partai Demokrat, dia mengatakan, dirinya tidak pernah meminta, mendaftar atau mendatangi partai tersebut untuk mengikutsertakannya.
"Saya tidak pernah juga menghubungi partai lain. Tidak pernah datang ke suatu daerah untuk mendekati pengurus partai. Kalau memang Partai Demokrat mengehendaki dan serius, saya tidak bisa menghindar, saya oke, tetapi tetap saya mengutamakan pekerjaan," ujarnya.
Dahlan mengungkapkan, dirinya diundang dalam pengertian secara panjang mengenai kemungkinan pencalonan dalam konvensi sejak enam bulan lalu oleh Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono, secara empat mata.
Kemudian, doktor kehormatan (honoris causa) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Walisongo Semarang itu mengemukakan, tiga pekan yang lalu diminta bersiap-siap mengikuti konvensi.
Sementara itu, dia juga mengatakan, seharusnya dirinya datang menghadiri undangan komite konvensi Partai Demokrat pada Sabtu kemarin (24/8). Namun, ia tidak dapat hadir karena harus mengurusi proyek tanaman sorgum BUMN di Atambua, Nusa Tenggara Timur (NTT).
"Saya sampaikan ke komite bahwa saya sedang bertugas di Atambua. Seandainya komite menganggap kalau begitu saya tidak boleh ikut, ya saya tidak usah ikut. Akan tetapi, mereka bertanya lagi kapan saya longgar? Dan, saya katakan tanggal 28, dan saya akan bertemu komite di Jakarta," demikian Dahlan Iskan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar