Berdasarkan pantauan, tidak terlihat adanya aktivitas di perusahaan pengolahan aspal PT SBN, pascaterjadinya ledakan. Dikabarkan, polisi menutup tempat tersebut untuk sementara waktu demi kepentingan penyelidikan.
Ledakan tangki berisi solar tersebut terjadi saat dua pekerja melakukan bongkar muat minyak solar dari tangki Pertamina ke tangaki milik perusahaan. Akibatnya seorang pekerja bernama Amin (29), warga Desa Laru, tewas seketika akibat luka bakar di sekujur tubuhnya. Sedangkan rekannya, Salim, sempat kritis namun kini kondisinya sudah stabil. Salim dirawat di RS Panyabungan dengan luka di tangan, kaki, dan wajah.
Saat ditemui di rumah sakit, Salim mengisahkan ketika itu tengah melakukan bongkar muat bersama Amin. Lantaran minimnya lampu, mereka menyalakan korek api sebagai penerangan. Berharap mempermudah pekerjaan, api malah menyambar selang minyak hingga menimbulkan ledakan.
Beruntung Salim berhasil melompat ke tempat yang aman, sementara Amin terkena sambaran api dan terbakar. “Api yang dinyalakan langsung menyambar selang minyak dan terjadi ledakan,” ujar Salim, Selasa (9/7/2013).
Hingga kini petugas Kepolisian masih mendalami kasus tersebut dan meminta kterangan sejumlah saksi. Bila terbukti ledakan terjadi akibat kelalaian pekerja dan minimnya penerangan, polisi akan melakukan proses hukum dan meminta perusahaan bertanggung jawab.
“Kami masih dalami dan terus meminta keterangan sejumlah saksi. Jika terbukti ada kesalahan prosedur kerja dan minimnya penerangan, tentu perusahaan harus bertanggung jawab. Kami tetap akan melakukan proses hukum,” terangan Kapolres Mandailing Natal, AKBP Mardiaz.
(Sindo )







Tidak ada komentar:
Posting Komentar