INFO TABAGSEL.com-Aparat Polda Metro
Jaya mengamankan jalur angkutan truk tangki Pertamina yang membawa
bahan bakar minyak, guna menghindari kemungkinan adanya aksi
"pembajakan" yang dilakukan massa pengunjukrasa penolakan rencana
kenaikan harga BBM bersubsidi.
"Kita amankan jalan tertentu yang dilalui mobil tangki distribusi BBM," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Rikwanto di Jakarta, Senin.
Selain itu, Polda Metro juga mengamankan Kantor Pertamina dan stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU, mengingat kedua tempat tersebut berpotensi menjadi sasaran aksi pengunjukrasa.
Polda Metro Jaya bersama anggota bantuan dari unsur TNI dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) juga mengamankan obyek vital lainnya, yakni Istana Presiden, Pintu M 1 Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Pintu Tol Kebun Jeruk, Gedung DPR/MPR RI dan sejumlah kantor kementerian.
Rikwanto pun mengimbau pengunjukrasa yang akan menyampaikan pendapat di muka umum, tidak melakukan kekerasan dan tetap menjaga ketertiban umum.
Aparat kepolisian akan bertindak tegas terhadap pengunjuk rasa yang memprovokasi maupun melakukan tindakan kekerasan atau kekacauan.
Rikwanto menambahkan masyarakat tidak perlu khawatir menjalankan kegiatannya, terkait dengan aksi sejumlah elemen massa yang menolak rencana kenaikan harga BBM bersubsidi.
Polda Metro Jaya, ujarnya, menjamin keamanan dan ketertiban umum selama aksi unjuk rasa berlangsung di wilayah hukum DKI Jakarta dan sekitarnya.
Rikwanto menyebutkan Polda Metro Jaya telah menerima pemberitahuan dari sejumlah elemen masyarakat, seperti mahasiswa, buruh dan partai politik yang akan melakukan aksi unjuk rasa bersamaan dengan pelaksanaan Sidang Paripurna pembahasan keputusan rencana kenaikan harga BBM bersubsidi di Gedung DPR/MPR RI, Senin (17/6).
Sebanyak 18.888 orang yang tergabung dalam pasukan gabungan akan mengawal kegiatan aksi unjuk rasa, terdiri dari 3.664 personel Polda Metro Jaya, 9.474 personel Polres, dan 5.742 personel dari Mabes Polri dan TNI.
"Kita amankan jalan tertentu yang dilalui mobil tangki distribusi BBM," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Rikwanto di Jakarta, Senin.
Selain itu, Polda Metro juga mengamankan Kantor Pertamina dan stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU, mengingat kedua tempat tersebut berpotensi menjadi sasaran aksi pengunjukrasa.
Polda Metro Jaya bersama anggota bantuan dari unsur TNI dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) juga mengamankan obyek vital lainnya, yakni Istana Presiden, Pintu M 1 Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Pintu Tol Kebun Jeruk, Gedung DPR/MPR RI dan sejumlah kantor kementerian.
Rikwanto pun mengimbau pengunjukrasa yang akan menyampaikan pendapat di muka umum, tidak melakukan kekerasan dan tetap menjaga ketertiban umum.
Aparat kepolisian akan bertindak tegas terhadap pengunjuk rasa yang memprovokasi maupun melakukan tindakan kekerasan atau kekacauan.
Rikwanto menambahkan masyarakat tidak perlu khawatir menjalankan kegiatannya, terkait dengan aksi sejumlah elemen massa yang menolak rencana kenaikan harga BBM bersubsidi.
Polda Metro Jaya, ujarnya, menjamin keamanan dan ketertiban umum selama aksi unjuk rasa berlangsung di wilayah hukum DKI Jakarta dan sekitarnya.
Rikwanto menyebutkan Polda Metro Jaya telah menerima pemberitahuan dari sejumlah elemen masyarakat, seperti mahasiswa, buruh dan partai politik yang akan melakukan aksi unjuk rasa bersamaan dengan pelaksanaan Sidang Paripurna pembahasan keputusan rencana kenaikan harga BBM bersubsidi di Gedung DPR/MPR RI, Senin (17/6).
Sebanyak 18.888 orang yang tergabung dalam pasukan gabungan akan mengawal kegiatan aksi unjuk rasa, terdiri dari 3.664 personel Polda Metro Jaya, 9.474 personel Polres, dan 5.742 personel dari Mabes Polri dan TNI.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar