DAFTAR BERITA

Selasa, 30 April 2013

Pertumbuhan kredit perbankan bisa 30%

INFO TABAGSEL.com-Institusi perbankan di Indonesia optimistis laju kredit tahun ini dapat mencapai 20% hingga 30%, demikian survei PricewaterhouseCoopers (PwC) Indonesia.

Perusahaan akuntan publik tersebut melakukan penelitian dengan temuan sekitar 87% responden percaya inflasi akan terjaga pada level yang moderat dan pertumbuhan ekonomi dalam negeri akan stabil.

Menurut Jusuf Wibisana dari PwC Indonesia, estimasi pertumbuhan kredit hingga 30% merupakan hal yang cukup mencengangkan.

"Dunia perbankan optimisitis akan mencetak pertumbuhan yang -tidak hanya dua digit- tetapi bisa mencapai 30%. Ini cukup fenomenal," kata Jusuf kepada wartawan BBC Indonesia, Christine Franciska, Selasa (30/04) di Jakarta.

Selain itu, dunia perbankan juga cukup yakin rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) dapat tetap stabil. Bahkan, sebanyak 29% diantara responden merasa yakin rasio kredit bermasalah bisa turun seiring dengan peningkatan kredit.

Indonesia Banking Survey 2013 merupakan survei keempat yang dilakukan PwC Indonesia untuk membaca harapan dunia perbankan terhadap berbagai isu ekonomi.

Survei dilakukan terhadap 80 eksekutif senior yang berasal dari beragam institusi perbankan termasuk bank milik pemerintah, asing, lokal, dan cabang regional.


Tantangan perbankan Indonesia 2013



27%: ketentuan regulasi yang meningkat

26%: kompetisi
12%: sumber daya manusia
9% : resiko kredit bermasalah
8% : tekanan biaya operasional dan administratif
6% : likuditas dana yang terbatas
5% : tidak stabilnya politik
3% : tidak cukup modal
3% : inftastruktur IT yang tidak memadai
1% : lainnya

Sumber: Indonesia Banking Survey 2013, PwC Indonesia

Responden -seperti diklaim oleh PwC Indonesia- sudah mewakili 74% dari total aset perbankan dalam negeri.
Konsumen diuntungkan

Selain optimisme, hasil Indonesia Banking Survei 2013 juga mengungkap fakta lain yang cukup menarik, yaitu iklim kompetisi yang ketat.

"Kompetisi menjadi tantangan utama, setelah regulasi. Mereka butuh upaya yang lebih keras untuk memberikan pinjaman," tambah Jusuf.

Tetapi persaingan yang cukup ketat ini dapat menjadi keuntungan bagi konsumen.

"Persaingan tentu bagus bagi kosumen, tingkat suku bunga bisa relatif turun dan mungkin bunga efektif deposito bisa sedikit naik. Mereka berlomba-lomba untuk memberikan layanan terbaik."

Indonesia merupakan salah satu pasar dengan pertumbuhan cukup tinggi di dunia, dengan proyeksi laju Produk Domestik Bruto (PDB) mencapai 6,2% dalam tiga tahun ke depan.

Dalam laporan PwC Annual Global Survey terbaru, para CEO sejumlah perusahaan di dunia menempatkan Indonesia sebagai salah satu dari 10 negara tujuan investasi.

Adapun Asia Business Outlook Survey yang dilakukan The Economist menempatkan Indonesia tepat di bawah Cina dan India sebagai tujuan investasi utama di Asia.

Tidak ada komentar: