DAFTAR BERITA

Sabtu, 06 April 2013

Kapolda Yogya dan Pangdam Diponegoro dicopot


INFO TABAGSEL.com-Kapolda Yogyakarta dan Pangdam IV Diponegoro dicopot dari jabatannya, menyusul terungkapnya pelaku penyerangan bersenjata yang menewaskan empat orang tahanan sipil di LP Cebongan, Yogyakarta.

"Iya betul (ada mutasi Kapolda Yogyakarta Brigjen Sabar Rahardjo), surat telegram dari Mabes Polri sudah diterima," kata Kabid Humas Polda DIY AKBP Any Pudjiastuti, kepada wartawan BBC Indonesia, Heyder Affan, melalui telepon, Sabtu (06/04) sore.

Menurutnya, Sabar Rahardjo dimutasi ke Mabes Polri sebagai Kepala Biro Kajian dan Strategi SSDM Mabes Polri.

Any Pudjiastuti menyatakan, mutasi merupakan hal yang wajar dalam organisasi.

"Jangan dikait-kaitkan (dengan kasus penyerangan LP Cebongan), ini hal wajar saja," katanya, saat ditanya apakah pencopotan Kapolda DIY Yogyakarta ini terkait dengan kasus penyerangan tersebut.

Sebagai pengganti, Mabes Polri menunjuk Kepala Biro Kajian dan Strategi SSDM Mabes Polri, Brigadir Jenderal (Pol) Haka Astana, sebagai Kapolda Daerah Istimewa Yogyakarta.

"Serah terimanya digelar Senin, 8 April nanti di Jakarta, bersamaan dengan serha terima lima Kapolda lainnya," ungkap Any.
Pangdam Diponegoro dicopot






"Jangan dikait-kaitkan (dengan kasus penyerangan LP Cebongan), ini hal wajar saja."




Kabid Humas Polda Yogyakarta, AKBP Any Pudjiastuti.


Sementara itu, Panglima Kodam IV Diponegoro Mayjen Hardiono Saroso juga dicopot dari jabatannya, seperti dilaporkan sejumlah media di Indonesia.

Seorang pejabat TNI menyatakan, Hardiono akan digantikan Mayjen TNI Sunindyo, yang sebelumnya menjabat Asisten Personalia kepala Staf TNI AD.

Sejumlah pemberitaan menyebutkan, Hardiono akan ditarik ke Mabes Angkatan Darat.

Sejauh ini belum ada keterangan resmi dari Mabes TNI tentang pencopotan Mayjen Hardiono Saroso dari jabatan sebagai Pangdam IV Diponegoro.

Sebelumnya, tim Investigasi TNI AD mengumumkan bahwa sebelas anggota Kopassus Grup 2 Kartosuro terlibat pembunuhan empat tahanan di LP Cebongan, Sleman, Yogyakarta.

Sembilan dari 11 pelaku yang terlibat dalam peristiwa itu berpangkat bintara dan tamtama.

Dia mengatakan aksi tersebut didasari atas semangat membela rekan mereka, Serka Heru Santoso yang tewas karena tindakan empat tahanan tersebut.

Tidak ada komentar: