INFO TABAGSEL.com-Kasus tewasnya seorang petani karena diterkam harimau membuat ketakutan warga desa di Kabupaten Mandailing Natal, Sumatera Utara (Sumut). Warga khawatir pergi ke ladang dan kebun mereka yang berada di sekitar hutan.
Anggota DPRD Mandailing Natal Amiruddin Nasution menyatakan sebagian besar warga Desa Ranto Panjang, Kecamatan Muara Batang Gadis, Mandailing Natal, kini sangat khawatir. Mereka takut menjadi korban harimau.
"Warga di sana sudah ketakutan tentu saja. Mereka kan pekerjaan utamanya petani, antara lain menderes getah pohon karet yang berada dekat hutan, dengan adanya harimau berkeliaran begini, mereka bingung mau bagaimana," kata Amiruddin kepada wartawan, Selasa (12/3/2013) malam di Mandailing Natal.
Amiruddin menyatakan, Karman Lubis (32) yang tewas diterkam harimau dan dikebumikan Selasa (11/3/2013) siang, merupakan keluarganya. Karman merupakan keponakan Amiruddin.
Tewasnya Karman membuat keluarga histeris. Apalagi korban memiliki empat anak yang masih kecil-kecil. Si sulung kelas tiga SD dan yang terkecil berusia sekitar delapan bulan.
Tidak sekadar keluarga, warga desa juga dilanda kepanikan. Sebab itu mereka mengharapkan ada langkah untuk mengatasi masalah harimau ini, baik dari pihak Taman Nasional Batang Gadis (TNBG) maupun pemerintahan secara umum.
"Ini bukan kasus pertama, dalam enam tahun terakhir ada empat orang paling tidak yang sudah diterkam harimau," katanya.
Sebenarnya, kata Amiruddin, ada keinginan warga untuk membuat perangkap guna menjerat harimau tersebut. Masalahnya, warga tidak ingin berurusan dengan hukum, karena mereka tahu harimau binatang yang dilindungi. Itu sebabnya pihak yang berkompeten diminta membantu mengatasi masalah ini sebelum ada korban yang lain.
Karman Lubis diterkam harimau pada Senin (11/3/2013) saat menderes pohon karet di kawasan hutan dekat desa. Bagian badan dan kaki mayatnya ditemukan warga pada Selasa dinihari, sementara kepalanya ditemukan pada Selasa pagi, sedangkan potongan tangan kanan belum ditemukan. Mayat korban yang tercabik-cabik itu, lalu dikebumikan.
Anggota DPRD Mandailing Natal Amiruddin Nasution menyatakan sebagian besar warga Desa Ranto Panjang, Kecamatan Muara Batang Gadis, Mandailing Natal, kini sangat khawatir. Mereka takut menjadi korban harimau.
"Warga di sana sudah ketakutan tentu saja. Mereka kan pekerjaan utamanya petani, antara lain menderes getah pohon karet yang berada dekat hutan, dengan adanya harimau berkeliaran begini, mereka bingung mau bagaimana," kata Amiruddin kepada wartawan, Selasa (12/3/2013) malam di Mandailing Natal.
Amiruddin menyatakan, Karman Lubis (32) yang tewas diterkam harimau dan dikebumikan Selasa (11/3/2013) siang, merupakan keluarganya. Karman merupakan keponakan Amiruddin.
Tewasnya Karman membuat keluarga histeris. Apalagi korban memiliki empat anak yang masih kecil-kecil. Si sulung kelas tiga SD dan yang terkecil berusia sekitar delapan bulan.
Tidak sekadar keluarga, warga desa juga dilanda kepanikan. Sebab itu mereka mengharapkan ada langkah untuk mengatasi masalah harimau ini, baik dari pihak Taman Nasional Batang Gadis (TNBG) maupun pemerintahan secara umum.
"Ini bukan kasus pertama, dalam enam tahun terakhir ada empat orang paling tidak yang sudah diterkam harimau," katanya.
Sebenarnya, kata Amiruddin, ada keinginan warga untuk membuat perangkap guna menjerat harimau tersebut. Masalahnya, warga tidak ingin berurusan dengan hukum, karena mereka tahu harimau binatang yang dilindungi. Itu sebabnya pihak yang berkompeten diminta membantu mengatasi masalah ini sebelum ada korban yang lain.
Karman Lubis diterkam harimau pada Senin (11/3/2013) saat menderes pohon karet di kawasan hutan dekat desa. Bagian badan dan kaki mayatnya ditemukan warga pada Selasa dinihari, sementara kepalanya ditemukan pada Selasa pagi, sedangkan potongan tangan kanan belum ditemukan. Mayat korban yang tercabik-cabik itu, lalu dikebumikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar