DAFTAR BERITA

Senin, 25 Februari 2013

Wapres Hadiri Pelantikan Presiden Korsel

Wakil Presiden Boediono bersama Ibu Herawati Boediono mengikuti upacara pelantikan Presiden ke-18 Republik Korea. (foto : Mukhlis)


INFO TABAGSEL.com-Wakil Presiden Boediono bersama Ibu Herawati Boediono menghadiri  inagurasi Presiden Republik Korea ke-18 .Tidak kurang perwakilan dari 25 negara hadir dan tiga lembaga internasional termasuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang mengirimkan utusan untuk menghadiri upacara pelantikan itu. Antara lain, Gubernur Jenderal Persemakmuran Australia Quentin Bryce, Gubernur Jenderal Kanada David Johnston, Perdana Menteri Thailand Yingluck Shinawatra, Perdana Menteri Republik Demokratik Timor Leste Xanana Gusmao, dan Wakil Perdana Menteri Jepang Taro Aso.

Wapres dan Ibu Herawati Boediono duduk berdampingan dengan Wakil Presiden Vietnam Nguyen Thi Dhoan dan Wakil Presiden Peru Marisol Espinoza Cruz,bersama ribuan masyarakat Korea Selatan yang berkumpul di Plaza National Assembly Seoul. Park Geun-Hye dilantik menjadi Presiden Republik Korea ke-18, Senin 25 Februari 2013 pukul 11.00 waktu Seoul. 

Inagurasi dimulai dengan menyanyikan lagu kebangsaan Republik Korea dan sambutan Perdana Menteri Republik Korea Kim Hwang-sik. “Hari ini kita berkumpul untuk menyaksikan pelantikan Presiden ke-18 Republik Korea,” ucap Heang-sik. Ia mengajak masyarakat Republik Korea untuk membantu dan mendukung Presiden ke-18 Park Geun-hye, yang merupakan presiden wanita pertama Republik Korea.

Parade oleh Angkatan Darat dan Angkatan Udara Republik Korea turut menghangatkan suasana. Sebelum Presiden ke-18 Republik Korea memberikan sambutan, terdengar 21 tembakan meriam kehormatan. “Saya sangat bersyukur atas kepercayaan masyarakat Korea yang telah memberikan kepercayaan misi bersejarah kepada saya,” ujar Presiden Park Geun Hye. Ia juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada mantan Presiden Lee Myung-bak, dan para petinggi negara-negara lain hadir.

Sebagai Presiden Republik Korea, Park Geun-hye berjanji akan memajukan perekonomian, memberikan kebahagian kepada rakyatnya dan mengembangkan budaya Korea. “Saya akan melakukan yang terbaik untuk membangun Republik Korea yang makmur dan kebahagiaan dapat dirasakan oleh semua warga Korea,” Presiden Park berjanji.

Presiden Park menyampaikan bahwa bangsa Korea telah menorehkan sejarah baru. “Prestasi luar biasa dengan menggabungkan industrialisasi dan demokratisasi berdasarkan semangat jiwa kami yang tidak tergoyahkan,” ucapnya.

Presiden Park pun berjanji akan mendorong ekonomi kreatif dan demokratisasi ekonomi sebagai upaya untuk merevitalisasi ekonomi dan memberikan kesejahteraan kepada rakyatnya. “Di seluruh dunia, kita menyaksikan sebuah pergeseran paradigma ekonomi,” katanya.

Ekonomi kreatif, lanjut Presiden Park, diartikan sebagai penggabungan antara ilmu pengetahuan dan teknologi dengan industri, berpadunya antara budaya dengan industri, dan berkembangnya kreativitas. “Korea akan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi kelas dunia. Dan ekonomi kreatif akan menjadi buah dari usaha tersebut di seluruh negeri,” ujar Presiden Park.

Sebelum dimulai inagurasi Presiden ke-18 Republik Korea, ribuan masyarakat yang memadati Plaza National Assembly menyaksikan beragam penampilan, mulai dari kebudayaan tradisional hingga gangnam style yang dibawakan rapper terkemuka dari Korea Selatan, Psy.

Sekilas Park Geun-Hye


Park Geun-Hye dilahirkan di Samdeok-dong of Jung-gu, Daegu, 2 Februari 1952 dan merupakan anak pertama dari Presiden Republik Korea ke-3 (1963-1979) Park Chung-hee. Pada tahun 1974 ia menyelesaikan studi S-1 jurusan Teknik Elektro dari Sogang University.
Geun-hye sempat melanjutkan studi ke University of Grenoble, Perancis, tapi kembali karena kematian ibunya pada tahun 1979. Ia menerima gelar doktor kehormatan dari Chinese Culture University, Taiwan pada tahun 1987, Pukyong National University dan KAIST tahun 2008 dan Sogang University tahun 2010.

Park Geun-hye menjadi First Lady menggantikan ibunya yang meninggal karena terbunuh pada tahun 1974. Ia menjadi First Ladi hingga tahun 1979 saat ayahnya wafat pada tahun itu. Pada tahun 1998-2012, ia menjadi anggota parlemen dari Grand National Party (GNP) atau Saenuri Party. Park Geun-hye pernah menjadi bakal calon Presiden pada tahun 2007, namun kalah dari Lee Myung-bak pada primary Grand National Party.

Tidak ada komentar: